60
3. Analisis Data
Analisis data tes hasil belajar terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas, pengujian hipotesis, dan normal gain. Sebelum dilakukan
pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat, yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.
3.1 Uji Normalitas Tes Hasil Belajar
Dalam penelitian ini, uji normalitas didapat dengan menggunakan chi-kuadrat. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
apakah data berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal bila memenuhi kriteria
χ
2 hitung
χ
2 tabel
diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. Hasil uji normalitas pretest dan posttest kedua kelompok sampel
penelitian dapat dilihat seperti pada tabel di bawah ini, sedangkan perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas
Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Statistik Kelompok eksperimen
Kelompok kontrol
N 40 40
Rata-rata 37 37,125
s 7,03 6,15
χ
2 hitung
8,05 3,37 χ
2 tabel
11,070 11,070
kesimpulan Data berdistribusi Normal Data berdistribusi Normal
Pengujian pretest dilakukan pada taraf kepercayaan 95 α =
0,05 dengan derajat kebebasan dk = 5 untuk kedua kelompok sampel penelitian. Dari tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok
sampel penelitian berdistribusi normal karena memenuhi kriteria χ
2 hitung
χ
2 tabel
. Dengan nilai kelompok eksperimen 8,05 11,070 dan kelompok kontrol 3,37 11,070.
61
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas
Posttest kelompok eksperimen dan kontrol
Statistik Kelompok eksperimen
Kelompok kontrol
N 40 40
Rata-rata 71,5 61,55
s 11,56 12,23
χ
2 hitung
6,49 8,57 χ
2 tabel
11,070 11,070
Kesimpulan Data berdistribusi Normal Data berdistribusi Normal
Pengujian posttest dilakukan pada taraf kepercayaan 95 α =
0,05 dengan derajat kebebasan dk = 5 untuk kedua kelompok sampel penelitian. Dari tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok
sampel penelitian berdistribusi normal karena memenuhi kriteria χ
2 hitung
χ
2 tabel
. Dengan nilai kelompok eksperimen 6,49 11,070 dan kelompok kontrol 8,57 11,070.
3.2 Uji Homogenitas Tes Hasil Belajar
Setelah kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya dicari nilai homogenitasnya. Dalam
penelitian ini, nilai homogenitas didapat dengan menggunakan uji Barlet. Kriteria pengujian yang digunakan, yaitu: kedua kelompok
sampel dinyatakan homogen apabila χ
2 hitung
χ
2 tabel
diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. Hasil homogenitas
pretest dan posttest kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat
seperti tabel di bawah ini, sedangkan penghitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran.
62
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas
Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Statistik
s
2 eksperimen
49,3846 s
2 kontrol
37,8045 s
2 gabungan
43,59
χ
2 hitung
0,690
χ
2 tabel
3,841
Kesimpulan Homogen
Pengujian pretest dilakukan pada taraf kepercayaan 95 α =
0,05 dengan derajat kebebasan dk = 1 untuk kedua kelompok sampel penelitian. Dari tabel 4.10 dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok
sampel penelitian berasal dari populasi yang homogen karena memenuhi kriteria
χ
2 hitung
χ
2 tabel
.
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas
Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Statistik
s
2 eksperimen
133,7436 s
2 kontrol
149,6385 s
2 gabungan
141,69
χ
2 hitung
0,117
χ
2 tabel
3,841
Kesimpulan Homogen
Pengujian posttest dilakukan pada taraf kepercayaan 95 α =
0,05 dengan derajat kebebasan dk = 1 untuk kedua kelompok sampel penelitian. Dari tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok
sampel penelitian berasal dari populasi yang homogen karena memenuhi kriteria
χ
2 hitung
χ
2 tabel
.
3.3 Pengujian Hipotesis
a. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok
63
eksperimen dengan skor pretest kelompok kontrol. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis berikut:
H
o
: X = Y Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor
pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
H
a
: X ≠Y
Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Pengujian hipotesis tersebut akan diuji dengan menggunakan rumus uji-t, dengan kriteria pengujian sebagai
berikut: Jika -t
tabel
t
hitung
t
tabel
maka H
o
diterima pada tingkat kepercayaan 0,95.
Jika t
hitung
-t
tabel
atau t
tabel
t
hitung
maka H
a
diterima pada tingkat kepercayaan 0,95.
Tabel 4.6 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil
Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Keterangan
Kelompok eksperimen
Kelompok kontrol
Jumlah sampel 40
40 Rata-rata
37 37,125
S
2
49,38 37,80
t-hitung 1,72 t-tabel 2,00
kesimpulan Tidak berbeda
Dari perhitungan diperoleh nilai t
hitung
sebesar 1,72 dan t
tabel
2,00. hasil pengujian yang diperoleh menunjukan bahwa t
hitung
berada didaerah penerimaan H
o
, yaitu -t
tabel
t
hitung
t
tabel
atau - 2,00 1,72 2,00. Dengan demikian H
o
diterima dan H
a
ditolak pada taraf kepercayaan 0,95 hal ini menunjukan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor pretest kelompok
64
kontrol. Perhitungan lengkap uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest
dapat dilihat pada lampiran. b.
Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok eksperimen dengan skor posttest kelompok kontrol. Untuk
pengujian tersebut diajukan hipotesis berikut: H
o
: X = Y Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor
posttest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
H
a
: X ≠Y
Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Pengujian hipotesis tersebut akan diuji dengan
menggunakan rumus uji-t, dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika -t
tabel
t
hitung
t
tabel
maka H
o
diterima pada tingkat kepercayaan 0,95.
Jika t
hitung
-t
tabel
atau t
tabel
t
hitung
maka H
a
diterima pada tingkat kepercayaan 0,95.
Tabel 4.7 Hasil Uji kesamaan Dua Rata-Rata Hasil
Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Keterangan
Kelompok eksperimen
Kelompok kontrol
Jumlah sampel 40
40 Rata-rata
71,5 61,55
S
2
133,74 149,64
t-hitung 3,80 t-tabel 2,00
kesimpulan Berbeda
Dari perhitungan diperoleh nilai t
hitung
sebesar 3,80 dan t
tabel
2,00. Ternyata memenuhi kriteria t
tabel
t
hitung
atau 2,00 3,80.
65
Dengan demikian H
o
ditolak dan H
a
diterima pada taraf kepercayaan 0,95 hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor posttest kelompok kontrol. Perhitungan
lengkap uji kesamaan dua rata-rata hasil posttest dapat dilihat pada lampiran.
3.4 Normal Gain
Pengumpulan data hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan alat pengumpulan data berupa tes objektif pilihan ganda.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest- posttest desain
, maka data yang disajikan untuk kedua kelompok sampel tersebut digolongkan menjadi data hasil pretest dan posttest. Untuk
mengetahui hasil penelitian yang dilakukan, maka perlu diadakan perbandingan hasil pretest dengan posttest dari kedua kelompok
tersebut. Dari hasil perhitungan untuk normal gain, diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Dua Rata-Rata Normal Gain Keterangan
Kelompok eksperimen
Kelompok kontrol
Jumlah sampel 40
40 Rata-rata
0,55 0,43
Peningkatan hasil belajar fisika siswa diperoleh dari nilai normal gain. Adapun nilai rata-rata normal gain dari hasil belajar fisika
siswa kelompok eksperimen sebesar 0,55 dan kelompok kontrol sebesar 0,43. Dari nilai tersebut dapat dikatakan bahwa rata-rata
normal gain pada kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kategori peningkatan hasil belajar fisika
siswa diperoleh dari perhitungan normal gain. Peningkatan hasil belajar fisika siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
secara umum termasuk kategori sedang. Dengan nilai rata-rata normal
66
gain dari hasil belajar fisika siswa kelompok eksperimen sebesar 0,55 dan kelompok kontrol sebesar 0,43.
4. Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Problem Based Learning PBL