23
Guru seharusnya memberikan rangsangan dalam proses pembelajaran, untuk tetap aktif pada saat bekerjasama dengan
kelompok mereka, mengawasi, menilai keseluruhan dan menilai kesulitan dari diskusi, proses belajarnya, dan mencapai tujuan
pembelajaran. Seorang guru tidak hanya memberikan intruksi, tetapi memberikan contoh kepada siapa saja siswa yang membutuhkan
pertolongan agar mereka dapat menyelesaikan masalah yang diberikan guru, sehingga mereka menemukan penyelesaian sendiri. Siapa saja
yang mampu berfikir kreatif diantara siswa yang lain maka akan diberikan penambahan nilai dan dikategorikan sukses dalam
menyelesaikan masalah. Konsekuensinya adalah PBL lebih efisien dan membuat siswa lebih termotivasi dalam proses pembelajaran.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat latihan atau pengalaman.
Dalam hal ini Soedijarto mendefinisikan hasil belajar sebagai tingkat
penguasaan suatu pengetahuan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang
ditetapkan. Gagne dan Briggs menyatakan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar.
Reigeluth mengemukakan bahwa hasil belajar adalah prilaku yang dapat
diamati yang menunjukkan kemampuan yang dimiliki seseorang.
22
Benjamin S. Bloom membagi hasil belajar ke dalam tiga ranah,
yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif berkaitan dengan tujuan-tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan kemampuan berpikir,
mengetahui dan memecahkan masalah. Ranah afektif berkaitan dengan tujuan-tujuan yang berhubungan dengan perasaan, emosi, nilai, dan sikap
22
Dr. Wahyudin Nur Nasution, M. Ag, Efektivitas Strategi Pembelajaran Koperatif dan Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Sains Ditinjau Dari Cara Berpikir.
http:www.litagama.orgJurnalEdisi5StrategiPemb.htm. 2006
24
yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Ranah psikomotor berkaitan dengan keterampilan motorik, manipulasi bahan atau
objek. Hasil belajar dalam ranah kognitif tersebut secara rinci
dikategorikan ke dalam enam jenjang kemampuan yaitu ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif
adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai, sikap adalah salah satu istilah bidang psikologi yang berhubungan dengan persepsi dan
tingkah laku. Ranah afektif ini dirinci oleh Krathwohl dkk., menjadi lima
jenjang, yaitu perhatian atau penerimaan receiving, tanggapan responding, penilaian atau penghargaan valuing, pengorganisasian
organization, dan karakterisasi terhadap suatu atau beberapa nilai characterization by a value or value complex.
23
Simpson 1956 menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini
tampak dalam bentuk keterampilan dan kemampuan bertindak individu. Ranah psikomotor ada yang membagi menjadi tujuh tingkatan dan ada
pula yang hanya enam tingkatan, yaitu: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola
gerakan, dan kreatifitas.
24
Semua itu bersifat hirarki, artinya kemampuan yang pertama harus dikuasai terlebih dahulu sebelum menguasai
kemampuan kedua.
3. Definisi Nilai