29
5. Tersusun berdasarkan derajat kepentingannya.
4. Nilai dalam Pembelajaran Sains
Istilah nilai, seperti halnya ilmu pengetahuan, berakar dan diperoleh dari sumber yang objektif. Pengetahuan itu sendiri memiliki
nilai-nilai tertentu. Cara para ahli mengklasifikasi nilai juga cukup beragam tergantung pada sudut pandang dan disiplin ilmu yang mereka
miliki. Albert Einstein berpendapat bahwa sains mengandung nilai-nilai,
seperti nilai religi, nilai praktis, nilai intelektual, nilai sosial-politik, dan nilai pendidikan.
32
Science without religion is blind, religion without science is limb
Gambar 2.1 Nilai Sains Menurut Einstein
32
Suroso Adi Yudianto, Manajemen Alam Sumber Pendidikan Nilai Bandung: Mughni Sejahtera, 2005, h.305.
30
Berbeda dengan Bishop dalam jurnalnya mengklasifikasikan nilai
dalam pendidikan sains, yakni:
33
Tabel 2.3 Value in Science Sains
Rasionalisme
Sebab, penjelasan, alasan hipotetis, abstraksi, pemikiran logis, teori
Empiris
Atomisme, tujuan, materialisasi, simbolisasi, pemikiran analogis, pengukuran, ketepatan, koherensi, ketertarikan,
keterbatasan, identifikasi masalah
Kontrol
Prediksi, penguasaan masalah, pengetahuan, aturan, paradigma, kondisi aktifitas
Kemajuan
Pertumbuhan, perkembangan pengetahuan secara kumulatif, generalisasi, pemahaman mendalam,
alternatif kemungkinan
Keterbukaan
Artikulasi, sharing, kredibilitas, kebebasan individu, konstruksi pribadi
Misteri
Intuisi, perkiraan, khayalan, keingintahuan, kesan
33
Alan J. Bishop, op. cit, h. 5
31
Klasifikasi nilai berdasarkan pendapat Albert Einstein akan
dikemukakan dalam uraian di bawah ini. 1.
Nilai religi Nilai religi berorientasi kepada nilai keimanan sebagai
dasar segala pemikiran dan tindakan yang berhubungan kepada kesadaran akan kekuasaan Tuhan YME dengan segala sifat asmaul
husna lainnya. Nilai keimanan ini dapat meningkatkan ketakwaan
kepada Tuhan YME. Menurut pandangan Einstein bahwa nilai
religi sains adalah nilai yang dapat membangkitkan kesadaran akan keberadaan Tuhan di alam sebagai Sang Maha Pencipta dan sifat-
sifat Tuhan lainnya. Dalam sains dipelajari berbagai fenomena dan keajaiban
alam yang luar biasa, beserta hukum-hukumnya yang teratur, rapi, dan harmonis. Selain berperan penting menghasilkan berbagai
teknologi dan produknya, sains juga berperan sebagai media pengenalan dan peningkatan rasa kekaguman serta keimanan
kepada Tuhan. Kesadaran manusia terhadap kekuasaan Tuhan akan muncul bila dihadapkan kepada segala keteraturan fenomena alam,
keseimbangan alam, peristiwa sebab akibat yang terjadi di alam, daur hidup materi dan aliran energi.
Mencurahkan akal untuk memikirkan Zat Sang Pencipta adalah pemborosan energi akal, mengingat pengetahuan tentang
zat-Nya tidak mungkin dicapai oleh manusia. Maka, manusia cukup memikirkan tentang ciptaan-ciptaanNya di langit, di bumi,
dan dalam diri manusia sendiri. Penciptaan alam oleh Sang Pencipta yang sungguh luar biasa teraturnya mengandung hikmah
dan pelajaran kepada manusia. Diantaranya, suatu sistem dan lingkungan akan terganggu jika ada unsur yang rusak, terganggu,
serta tidak mengikuti aturan dan hukum-hukum alam yang telah ditetapkan di dalamnya. Jadi, ketika belajar sains, nilai-nilai
religius dan nilai keteraturan dapat dikembangkan.
32
2. Nilai praktis
Nilai praktis berhubungan dengan aspek-aspek manfaat sains bagi kehidupan manusia. Sains telah membuka jalan ke arah
penemuan-penemuan yang manfaatnya langsung dapat digunakan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Aplikasi sains
dalam bidang ini adalah teknologi. Sains dan teknologi adalah saling membutuhkan, saling mengisi untuk berkembang.
3. Nilai intelektual
Nilai intelektual mengajarkan kecerdasan seseorang agar menggunakan akalnya untuk memahami sesuatu. Sains dengan
metode ilmiahnya, banyak digunakan manusia untuk memecahkan masalah-masalah. Sains adalah sesuatu yang menuntut kecerdasan
dan ketekunan. Di dalam mencari jawaban persoalan, yang merupakan kebenaran ilmiah seorang ilmuan harus mengambil
keputusan atau pertimbangan yang rasional, dan didasarkan atas pertimbangan yang objektif, atas kebenaran fakta. Kemajuan sains
dapat dicapai, apabila setiap saintis dapat mengembangkan nilai intelektul dari sains itu secara terus menerus. Dengan
mengembangkan nilai intelektual suatu bahan ajar sains dapat dianalisis suatu kelemahan dan kelebihannya untuk peningkatan
bahan ajar tersebut. 4.
Nilai sosial-politik-ekonomi Nilai sosial-politik-ekonomi memberikan suatu model
menjalin hubungan sesama manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, melainkan membutuhkan orang lain. Di
bidang politik, kemajuan sains suatu Negara akan menempatkan Negara itu dalam kedudukan politik yang menguntungkan. Produk
sains dan teknologi membuka jalan ke arah berkembangnya perekonomian suatu Negara. Kemajuan sains dan teknologi suatu
bangsa juga akan membawa pada tingginya rasa kebangsaan nasional bangsa itu.
33
Nilai sosial berorientasi pada hubungan sosial di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kata lain nilai sosial terbentuk
karena manusia saling membutuhkan satu sama lain. Secara instrinsik hukum-hukum dan rumus-rumus sains selalu melibatkan
berbagai faktor pendukung, sehingga hukum-hukum dan rumus- rumus sains tidak dapat berdiri sendiri. Dengan demikian, nilai
sosial suatu bahan ajar sains menunjukkan satu kesatuan. faktor- faktor yang berinteraksi sehingga menimbulkan fenomena dalam
suatu bahan ajar sains itu yang berupa konsep, prinsip-prinsip, dan teori dalam sains. Nilai ekonomi menekankan bahwa tujuan
pembelajaran sains harus diarahkan agar peserta didik mampu memproduksi sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupannya dan
kesejahteraan kehidupan masyarakat. 5.
Nilai pendidikan
Menurut Einstein, bahwa nilai pendidikan sains adalah
kandungan nilai yang dapat memberi inspirasi atau ide untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan belajar dari prinsip-prinsip
atau aturan-aturan yang berlaku dalam sains. Dengan demikian, nilai pendidikan ini bukan hanya meyangkut pendidikan mental
sebagaimana disebutkan di atas, tetapi juga mencakup pendidikan teknik, pendidikan seni dan lukis, pendidikan sistem pemerintahan
dan kepemimpinan, dan pendidikan lainnya yang sifatnya meniru atau memodifikasi dari hukum alam untuk diterapkan menjadi hasil
karya manusia.
34
Menurut Sukarno, dkk, nilai-nilai sains yang dapat
diterapkan dalam dunia pendidikan adalah :
34
1. Kecakapan berfikir dan bekerja menurut langkah-langkah yang
teratur. 2.
Keterampilan mengadakan pengamatan dan penggunaan alat- alat eksperimentasi.
3. Memiliki sikap ilmiah, antara lain :
a. Tidak berprasangka dalam mengambil keputusan.
b. Sanggup menerima gagasan-gagasan dan saran-saran baru
sikap toleran. c.
Sanggup mengubah kesimpulan dari hasil eksperimennya bila ada bukti-bukti yang lebih menyakinkan.
d. Bebas dari takhyul.
e. Dapat membedakan antara fakta dan opini.
f. Membuat perencanaan teliti sebelum bertindak.
g. Teliti, hati-hati, dan seksama dalam bertindak.
h. Ingin tahu apa, bagaimana, dan mengapa demikian?
i. Menghargai pendapat dan penemuan para ahli sains.
j. Menghargai baik isi maupun metode sains.
5. Nilai dalam Pembelajaran Konsep Cahaya