Nilai dalam Pembelajaran Konsep Cahaya

34 Menurut Sukarno, dkk, nilai-nilai sains yang dapat diterapkan dalam dunia pendidikan adalah : 34 1. Kecakapan berfikir dan bekerja menurut langkah-langkah yang teratur. 2. Keterampilan mengadakan pengamatan dan penggunaan alat- alat eksperimentasi. 3. Memiliki sikap ilmiah, antara lain : a. Tidak berprasangka dalam mengambil keputusan. b. Sanggup menerima gagasan-gagasan dan saran-saran baru sikap toleran. c. Sanggup mengubah kesimpulan dari hasil eksperimennya bila ada bukti-bukti yang lebih menyakinkan. d. Bebas dari takhyul. e. Dapat membedakan antara fakta dan opini. f. Membuat perencanaan teliti sebelum bertindak. g. Teliti, hati-hati, dan seksama dalam bertindak. h. Ingin tahu apa, bagaimana, dan mengapa demikian? i. Menghargai pendapat dan penemuan para ahli sains. j. Menghargai baik isi maupun metode sains.

5. Nilai dalam Pembelajaran Konsep Cahaya

Berikut ini adalah nilai-nilai yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran cahaya, berdasarkan pendapat Einstein IPA mengandung lima nilai yaitu: nilai religius, praktis, intelektual, sosial-politik, dan pendidikan. 1. Nilai Religius Berikut nilai religius yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran cahaya, yaitu: 34 Neneng Olivia, Pengembangan Keterampilan Proses berbasis Nilai-Nilai Sains untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VII, Skripsi PPS UPI, 2005, h.26 35 a. Cahaya dalam hal ini dapat diartikan sebagai petunjuk dari Allah SWT, petunjuk ke arah kebenaran dalam melaksanakan kehidupan di dunia untuk bekal di akhirat. Dalam kenyataannya kita tidak mungkin melihat alam beserta segala isinya dalam wujud dan warna yang bermacam-macam tanpa datangnya cahaya pada benda yang bersangkutan dan mengirimkannya kembali ke mata kita. Peristiwa ini terjadi karena adanya pemantulan cahaya, seperti dijelaskan dalam surat An Nuur ayat 40, yang artinya: “Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang meliputi oleh ombak yang diatasnya lagi awan; gelap gulita yang tindih tertindih, apabila ia mengeluarkan tangannnya, tiadalah ia dapat melihatnya dan barangsiapa yang tiada diberi cahaya petunjuk oleh Allah tiadalah mempunyai cahaya sedikitnya.” QS. An Nuur, 24: 40 b. Gambaran tentang gejala fisis yang terjadi akibat peristiwa pemantulan cahaya digaungkan dengan pembelokkan cahaya pembiasan, selalu terjadi di atas permukaan datar. Pada permukaan yang tidak halus gelombang akan mengalami penyebaran dan tidak akan terlihat dari jarak jauh. Seperti dijelaskan dalam surat An Nuur ayat 39, yang artinya: “…..laksana fatamorgana di tanah yang datar…” QS. An Nuur: 39 c. Dengan adanya peristiwa pemantulan pada permukaan kasar dan permukaan halus mencerminkan bahwa Allah akan memberikan cahaya atau petunjuk kepada umat-Nya bergantung dari amal yang kita perbuat. Jika permukaan kasar maka terjadi pemantulan yang berbaur, artinya perbuatan kita yang tidak baik itu akan sia-sia sehingga untuk menghindarkan dari perbuatan tersebut maka kita harus mendekatkan diri kepada Allah SWT, sebaliknya jika permukaannya halus, artinya perbuatan kita yang baik akan 36 mendapat pahala baik di dunia maupun di akhirat. Seperti dikemukakan dalam surat An Nuur ayat 35. yang artinya: “….cahaya di atas cahaya Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dikehendaki.” QS. An Nuur:35 2. Nilai Praktis Nilai praktis yang bisa diperoleh dari pembelajaran konsep cahaya bernuansa nilai antara lain: a. Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan sehingga kita dapat melihat bayangan diri kita pada cermin, juga kaca spion kendaraan dapat membantu melihat pandangan di bagian belakang kendaraan sehingga tidak perlu menengok lagi. b. Pembiasan cahaya pada lensa bisa membantu manusia yang menderita cacat mata dengan kaca mata sesuai ukuran lensa jenis cacat matanya. c. Dengan prinsip polarisasi, manusia bisa membuat foto dari lapisan Polaroid kemudian mencetaknya ke dalam lembaran kertas foto. d. Dengan prinsip pemantulan cahaya, manusia bisa membuat api dari pantulan cahaya itu terhadap cermin cembung pada jarak fokus tertentu. 35 3. Nilai Intelektual Berikut ini beberapa pendidikan nilai intelektual pada pembelajaran konsep cahaya bernuansa nilai, yaitu: a. Ketika cahaya menembus air laut mengalami interferensi, sehingga tiram yang terdapat di dasar laut yang memiliki lapisan keras akan memantulkan cahaya yang sampai kepadanya, maka dasar laut menjadi terang. b. Cahaya dapat mengalami polarisasi sehingga hal tersebut dapat membuktikan bahwa cahaya merupakan gelombang transversal. 35 Suroso Adi Yudianto, op.cit, h. 307. 37 c. Adanya cahaya pemantulan, difraksi dan interferansi, manusia bisa melihat benda-benda langit pada malam hari sehingga kita bisa mempelajari jenis lain dari benda langit, selain matahari. d. Dengan mengetahui bahwa cahaya merupakan gelombang elektromagnetik maka kita bisa mengetahui cepat rambat cahaya sama dengan 3 × 10 8 ms. e. Dengan adanya cahaya melalui teleskop luar angkasa, kita dapat mengetahui umur alam semesta sehingga kita bisa menghitung jarak antara benda langit lain dengan bumi dari prinsip ini. f. Dengan prinsip difraksi maka kita bisa melihat riak-riak air laut pada malam hari dan menyimpulkan bahwa cahaya merupakan gelombang. 36 4. Nilai Sosial-Politik Pendidikan nilai sosial-politik pada pembelajaran konsep cahaya bernuansa nilai yaitu: a. Sifat cahaya yang dapat mengalami pembiasan, kita bisa melihat intan atau berlian berkilauan ketika terkena cahaya sehingga memberikan nilai jual yang tinggi, oleh karena itu manusia bisa saling berinteraksi untuk melakukan transaksi jual beli barang tersebut. b. Dengan mengggunakan prinsip semua sifat-sifat yang dimiliki oleh cahaya sebagai gelombang, kita dapat memuat kamera yang dipakai untuk saling berinteraksi. c. Dengan adanya cahaya kita bisa melihat siaran televisi sehingga kita bisa melihat perkembangan kehidupan di seluruh belahan dunia. 37 36 Ibid,h.307 - 308. 37 Ibid, h.308. 38 5. Nilai Pendidikan Berkaitan dengan nilai pendidikan, maka ada beberapa nilai yang dapat dikembangkan dari pembelajaran cahaya, yaitu: a. Dengan berprinsip pada semua sifat-sifat yang dimiliki oleh cahaya sebagai gelombang, kita dapat membuat bermacam- macam alat optik, seperti; Lup, Mikroskop, Teleskop, Teropong, dan lain-lain untuk kita gunakan dalam pembelajaran dan berbagai keperluan hidup manusia. b. Dengan adanya cahaya kita dapat membedakan berbagai jenis warna, kita bisa memanfaatkannya untuk berbagai jenis kegiatan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan