Analisis Data Hasil Belajar

53

1. Analisis Data Hasil Belajar

a. Persyaratan Uji Hipotesis Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian uji hipotesis, yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat sifat distribusi data yang didapatkan. Jika dari hasil pengujian didapatkan data yang terdistribusi normal, maka pengujian hipotesis menggunakan uji-t, jika tidak terdistribusi normal maka pengujian hipotesis menggunakan uji-z. teknik yang digunakan untuk menguji normalitas dalam penelitian ini adalah uji chi-kuadrat. a. Mencari chi-kuadrat hitung χ 2 hitung ∑ = − = k i fe fe fo x 1 2 2 b. Membandingkan χ 2 hitung dengan χ 2 tabel untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n-1, dengan kriteria: Jika χ 2 hitung χ 2 tabel , artinya distribusi data tidak normal dan Jika χ 2 hitung χ 2 tabel , artinya data berdistribusi normal Untuk uji normalitas, H = data terdistribusi normal H a = data tidak terdistribusi normal Dengan taraf signifikasi α 0,05. Jika didapat P-value α maka terima H , begitu sebaliknya. 2. Uji Homogenitas Setelah kelas diuji kenormalannya maka setelah itu kelas diuji kehomogenitasannya. Teknik yang digunakan untuk uji 54 homogenitas pada penelitian ini adalah dengan uji Bartlett. Adapun langkah-langkah uji hmogenitas dengan Bartlett, yaitu: 15 ∑ ∑ − − = 1 1 i i i gabungan n S n S a. Menghitung varians gabungan b. Menghitung Log S B c. Menghitung nilai B, yaitu: ∑ − × = 1 log i n S d. Menghitung nilai χ 2 hitung ∑ ⋅ − = i hitung LogS dk B 10 ln 2 χ e. Membandingkan χ 2 hitung dengan nilai χ 2 tabel untuk α 0,05 dan derajat kebebasan dk = n-1, dengan criteria sebagai berikut: Jika χ 2 hitung χ 2 tabel , artinya tidak homogen Jika χ 2 hitung χ 2 tabel , artinya data homogen. b. Uji Hipotesis Untuk mengetahui apakah ada perbedaan mean antara dua kelompok, dilakukan dengan uji-t dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 16 2 1 _ 2 _ 1 1 1 n n S x x t g + − = Dengan: 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 − + − + − = n n S n S n S g Dimana: _ 1 x = rata-rata skor kelompok eksperimen 15 Riduwan, op.cit h.119-120. 16 Ahmad Sandy Rizani, op.cit, h.54. 55 _ 2 x = rata-rata skor kelompok kontrol S g = varians gabungan kelompok eksperimen dan kontrol 2 1 S = varians kelompok eksperimen 2 2 S = varians kelompok kontrol n 1 = jumlah anggota sampel kelompok eksperimen n 2 = jumlah anggota sampel kelompok kontrol Langkah selanjutnya adalah sebagai beriut: 1. Mengajukan hipotesis, yaitu: a. Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest H o : X = Y Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. H a : X ≠Y Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. b. Uji kesamaan dua rata-rata hasil postest H o : X = Y Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor postest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. H a : X ≠Y Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor postest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. 2. Menghitung nilai t hitung dengan rumus uji-t 3. Menentukan derajat kebebasan dk, dengan rumus: dk = n 1 -1 + n 2 -1 4. Menentukan nilai t tabel dengan α 0,05 5. Menguji hipotesis 56 Jika -t tabel t hitung t tabel maka H o diterima pada tingkat kepercayaan 0,95. Jika t hitung -t tabel atau t tabel t hitung maka H a diterima pada tingkat kepercayaan 0,95. N-Gain= Skor Posttest – Skor Pretest Skor Ideal – Skor Pretest c. Normal Gain N-Gain Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest. Gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru. 17 Hal ini dilakukan untuk menghindari hasil kesimpulan yang akan menimbulkan bias penelitian, karena pada nilai pretest dan posttest dalam penelitian sudah berbeda. Rumus normal gain menurut Meltzer, yaitu: 18 Dengan kategorisasi perolehan: 19 G-tinggi : nilai g 0,70 G-sedang : nilai 0.70 e” g e” 0,30 G-rendah : nilai g 0,70 17 Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitia Tindakan Sains, Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA, FITK, UIN Syarif Hidayatullah, 2006, h.70. 18 David E. Meltzer, “Addentum to: The Relation Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible Hidden Variabel in Diagnostic Pretest Scores” , dari http:physics.iastate.eduperdocsaddendum_on_normalized_gain.pdf. 19 Nengsih Juanengsih, Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme Melalui Pendekatan Induktif untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Biologi Siswa , hasil Seminar Internasional Pendidikan IPA Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah jakarta , 31 Mei 2007, h.44. 57 100 × = N F P

2. Analisis Respon Siswa Terhadap Pembelajaran dengan