Kegiatan Penyuluhan Agama Islam Dengan Pendekatan Berbasis

74 Hal itu sejalan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairoh dari Nabi saw bersabda,”Janganlah kamu mengkhususkan malam jum’at dengan suatu qiyam shalat malam diantara malam-malam lainnya. Janganlah kamu mengkhususkan hari jum’at dengan puasa tertentu diantara hari-hari lainnya kecuali apabila hari itu bertepatan dengan puasa salah seorang diantaramu.” 6. Nonton Bareng Nonton bareng merupakan program yang dilakukan secara rutin pada malam sabtu di waktu setelah magrib hingga Isya. Isi tont onan meliputi “khazanah” yang membahas berbagai macam- macam persoalan berdasarkan Al- Qur’an dan hadits. Setelah itu diadakannya sesi tanya jawab. Para residen tampak sangat menikmati kegiatan tanya jawab yang dilangsungkan selama satu jam ini. 15 Nonton Bareng adalah salah satu strategi, resien diajak tanpa harus mendapat paksaan. Menggunakan metode ini cukup jitu untuk memberikan pengetahuan, pemahaman dan menarik minat residen untuk lebih mencintai dan memperdalam agama Islam.

C. Hasil penelitian

a. Kegiatan Penyuluhan Agama Islam Dengan Pendekatan Berbasis

Kelompok Religious Session Setelah dilakukannya pengambilan data melalui wawancara dan observasi langsung ke tempat penelitian, maka diperoleh hasil 15 Observasi lapangan di Balai Besar Rehabilitasi BNN, Bogor, 23 November 2013. 75 analisis dampak penyuluhan Agama Islam dengan pendekatan berbasis kelompok dalam pemulihan ketergantungan Narkoba. Pembinaan akhlak residen dibentuk kegiatan religious session atau kegiatan penyuluhan agama Islam yang dibentuk untuk perbaikan akhlak dan mengenal kembali agama Islam. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari senin- minggu pada pukul 05.00-19.45 WIB untuk agama islam dilaksanakan pada jam-jam shalat 5 waktu dan untuk agama non Islam menyanyikan lagu atau puji-pujian. Kegiatan ini dilaksanakan oleh residen dan staf yang ada di Unitra. Pada awalnya BNN menerapkan 2 metode yang dipakai dalam proses pemulihan ketergantungan narkoba yakni TC religious Session, masing-masing metode merupakan kegiatan yang berdiri sendiri. Namun pada tahun 2009 kegiatan religious session dianggap tidak efektif dan jam waktu yang selalu bentrok dengan TC. Maka dari itu tahun 2009 religious session disatukan dengan metode TC. Sedangkan menurut keterangan Ustad Jajang : “ tahun 2007 ada dua metode yang dipakai disiniuntuk merehabilitasi para korban narkoba. Yang kesatu metode yang dipakai adalah metode religi innaba surayalaya, yang kedua TC. Karena BNN minta pihak suryalaya untuk ikut bergabung maka saya di tasik kesini untuk menjadi unit religi, tapi semenjak tahun 2009 unit religi kegiatannya disatukan di TC jadi hanya ada satu program tapi masih berbasis religi, karena TC itu ada 4 struktur 5 pilar disitu ada religious session di waktu-waktu shalat fardhu saja dan kegiatan di magrib sampai isya.” 16 16 Wawancara dengan Jajang ketua. 76 Dari semua kegiatan yang disebutkan, semua kegiatan dilaksakan dengan tepat waktu sesuai dengan pengawasan dari pihak-pihak BNN, hal ini ditujukan untuk melatih kedisiplinan dan tanggung jawab pada dirinya sendiri maupun pada kepercayaannya. Diharapkan dalam setiap program residen mampu sehat secara rohani maupun sehat secara spiritual. Menurut ibu ustadzah Musciner: “ kalo itu saya kasih terapi wudhu, kan kalo di Islam kan ada terapi wudhu, ada wudhu sunnah wudhu wajib. Kalo wudhu sunnah ada mandi wajib kan kalo wanita ada tuh mandi besar selepas datang bulan,yang kedua wudhu wajib yaitu wudhu saat mau melaksanakan shalat. Semua residen diteliti cara wudhunya apakah wudhunya sempurna atau tidak kayak anak sekolahan aja gitu gak pernah ngerjainkan satu-satu diperhatiin. Di detox saya tanya apakah residen itu muslim bener atau enggak, saya tanya tau bacaan wudhu atau enggak satu-satu dites bacaan wudhu niat, bacaan dan semuanya. Habis itu dikasih hadits tentang wudhu, bagaimana caranya wudhu sempurna jadi buat menarik mereka juga kan mereka gak pernah shalat apalagi wudhu jadi diniatkan lagi supaya mereka cinta dengan shalat dan wudhu soalnya kan gak pernah dekat lagi dengan agama. Selain itu saya ajarkan juga doa-doa pendek, doa bacaan niat shalat, masuk nushala dan lainnya biar mereka tahu. Hanya saja setiap waktu shalat itu singkat karena disini kan yang ditekankan kan program TC. Ada juga kegiatan dari magrib ke isya. Malam Selasa ada kultum dari residen dan ada juga tausiah dari saya abis itu kadang kana da anak yang pengen sharing sama saya yaudah itu dipakai juga buat sharing. Malam Rabu tadarus dari Al- qur’an yang ayat pendek dan ayat panjang. Malam kamis kaligrafi, maksudnya kan biar gak bosen kan kalo dikasih tausiah mah suka bosen. Malam Jum’at yasinan sama membaca Alfatihah, mendoakan yang sakit, mendoakan yang meninggal dll. Malam sabutu itu ada nonton saya ambil dari tayangan khazanah biar gak bosen kan kalo tayangan atau nonton bareng lebih efektif ” 17 Menurut penulis, dari keterangan Ustadzah Musciner bisa kita peroleh keterangan bahwa dalam kegiatan religious session adanya 17 Wawancara dengan Musciner pembimbing. 77 ikhtiar sosialisasi aqidah, ukhuwah Islamiah, ta’awwun dan sholat. Suatu cara dalam meningkatkan jiwa keberagamaan pada tiap-tiap residen. Semua kegiatan dilakukan secara teratur dan dilaksanakan dengan tepat waktu, setiap hari s enin sampai jum’at dibawah pengawasan para ustadz dan ustadzah, dan saat weekend dilakukan secara mandiri diawasi oleh staf. Berikut petikan wawancara ustadzah musciner: “misalnya bareng-bareng baca asmaul husna, bacaan tasbi, shalat, kaligrafi, tuasiah, kultum dan nonton. Itu sudah terjadwal dari senin samapi minggu” 18 Semua residen memiliki banyak potensi yang sangat potensial untuk dikembang dikemudian hari, hanya perlu pembinaan yang intensif dan ditanamkan rasa kepercayaan diri. “mmm…aaa…macam-macam sih ya, kayak ada musik, marawis, terus lukis, komputer, broadcasting, ada juga di bidang agama juga kayak misalkan ada yang pernah ikut MTQ kabupaten ada juga memang dia dirumahnya punya majlis taklim jadi bisa tausiah, kayak kita aja sih Cuma bedanya mereka ketergantungan obat aja” 19 Menurut penulis dari keterangan Pak Ustad Jajang , para residen memang memiliki banyak bakat yang potensial. Hal ini diperkuat dengan keterangan dari ustadzah Musciner: “jadi sebelumnya saya ngajarin doa belajar, tadinya gak bisa hafal terus hafal. Batu sebegitu kerasnya bisa berubah, apalagi akal kalo diasah terus mah bisa. Residen yang udah hafal 18 Wawancara dengan Musciner pembimbing. 19 Wawancara dengan Jajang ketua