Dasar Hukum, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Sumber Daya

63 BAB IV DAMPAK PENYULUHAN AGAMA ISLAM DENGAN PENDEKATAN BERBASIS KELOMPOK TERHADAP RESIDEN DALAM PEMULIHAN KETERGANTUNGAN NARKOBA DI BALAI BESAR REHABILITASI BNN LIDO BOGOR JAWA BARAT

A. Deskripsi Informan

1. pembimbing

a. Jajang Gunawan Ustadz Jajang Gunawan adalah seorang pembimbing agama yang lahir di Bogor 25 Febuari 1978. Beliau merupakan lulusan sebuah universitas Islam di Tasikmalaya yakni di Suryalaya dengan mengambil studi dakwah di Fakultas Dakwah. Ustadz Jajang telah bergabung di Balai Besar Rehabilitasi hampir 5 tahun dari tahun 2009. “Saya sudah 5 tahun disini, jadi sejak awal berdiri eeee…tahun 2007 ada dua metode yang dipakai disini untuk merehabilitasi para korban narkoba. Yang kesatu metode yang dipakai adalah metode religi innaba surayalaya, yang kedua TC. Karena BNN minta pihak suryalaya untuk ikut bergabung maka saya ditasik kesini untuk menjadi unit religi, tapi semenjak tahun 2009 unit religi kegiatannya disatukan di TC jadi hanya ada satu program tapi masih berbasis religi, karena TC itu ada 4 struktur 5 pilar disitu ada religius setion di waktu-waktu shalat fardhu saja dan kegiatan di magrib sampai isya ” 1 Beliau sehari-hari memberi kegiatan bimbingan agama rutin pada religious session setiap hari di waktu shalat dan kegiatan rutin keagamaan setelah Magrib sampai Isya. Beliau berharap dalam setiap kegiatannya 1 Wawancara dengan Jajang ketua, Bogor, 12 Maret 2014. 64 membawa kebaikan dan berdampak positif terhadap kondisi keberagamaan residen.

b. Ustadzah Musciner

Ustadzah Musciner lahir di Serang 15 april 1979, berasal dari Tasikmalaya Jawa Barat. Beliau telah menjadi pembimbing agama di Balai Besar Rehabilitasi BNN selama satu tahun berkat sang suami yakni Ustadz Jajang yang telah lebih dahulu menjadi pembimbing di Balai Besar Rehabilitasi BNN. “Baru satu tahun. Sebelumnya suami dulu disini yang udah kerja 5 tahun. Waktu itu disini belum ada ustadzah femalenya disini. sebelumnya dulu saya di pesantren Suryalaya Tasikmalaya. Habis itu langsung kontrak dan melamar gak usah ikut residensial karena gak ada pembimbing agama disini. Kalo pembimbing nasrani mah ada, nah kalo yang muslim gak ada makanya saya gabung ke BNN sekalian ikut suami ” 2 Status sebagai PHL tidak menyurut langkahnya untuk mengemban amanah dan dakwah pada residen. Meskipun dalam praktik dilapangan Ustadzah Musciner sering mengalami banyak kendala tapi itu tidak menjadi masalah, dengan niat yang tulus untuk membantu residen kembali ke fitrahnya. Ustadzah Musciner merupakan pembimbing agama satu-satunya yang ada di unit female residen khusus wanita yang bekerja sendiri kegiatan keagamaan yang ada di tempat tersebut. Dalam proses penyuluhan ini ustadzah merasa bertanggung jawab dalam merubah 2 Wawancara dengan Musciner pembimbing, Bogor, 12 Maret 2014. 65 perilaku mereka, terutama yang masih belum bisa shalat, mengaji , wudhu bahkan hingga berdoa.

2. Residen

Tabel 1 Gambaran Informan No Nama Usia Pekerjaan Pendidikan terakhir Masa rehabilitasi 1 RN 33 tahun Karyawati DI sekretaris Re-Entry 2 NS 15 tahun Pelajar SMKN Re-Entry 3 SS 33 tahun Tidak Bekerja SMA Re-Entry 4 YI 28 tahun Wiraswasta SMP Re-Entry a. Informan 1 RN, usia 33 Tahun asal bekasi, dia seorang lulusan D1 sekretaris yang telah menjalani masa rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN pada bulan September 2013. Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa RN telah mengkonsumsi Narkoba selama 13 tahun dari tahun 2000. Dilahirkan dari keluarga yang sederhana, tinggal bersama kakak-kakaknya di daerah bekasi. RN telah mengkonsumsi narkoba jenis shabu-shanu, inex dan ganja sebagai bentuk proyeksi untuk mengatasi rasa streessnya 3 , disamping itu akibat pergaulan yang salah akhirnya RN menjadi ketergantungan narkoba. 3 Wawancara dengan RN residen, Bogor, 14 Maret 2014. 66 “Saya masuk sini bulan September. Awalnya eeee waktu itu kakak saya dijebak sama temennya dia dikirimin paket yang ternyata isinya ternyata ekstasi , nah orang BNN dateng ke rumah sama tukang pos nah pas dateng ke rumah dipanggil saksi RT sama RW untuk membuka paket itu. ya otomatis yang tinggal di rumah kakak saya ya waktu itu kan diperiksain satu persatu .nah waktu itu kebagian kamar saya diperiksa terus ada plastik shabu kosong, eee tapi karena saya ada hubungannya sama narkoba akhirnya ya udah kakak bawa dibawa ke BNN ,saya juga dibawa karena kan waktu itu polisi semua kira-kira yang ada keterkaitan sama narkoba di bawa ke BNN jadi saksi statusnya. Eeehhh, nah terus pas seminggu di BNN udah saya di BAP dan memang saya gak ada keterkaitan dengan paket itu kan. Saya positif narkoba , ya terus udah saya kurabg bukti kuat ya udah saya akhirnya di lepas, di BNN udah ok. Tapi karena kakak-kakak saya yang lain eehhh kecewa lah yaaa sama saya akhirnya ya udah saya diputuskan untuk masuk sini. ” 4 RN masuk ke Balai Besar Rehabilitasi dikarenakan adanya kiriman paket dari teman kakaknya lewat sebuah jasa pengiriman, diketahui bahwa polisi telah mempelajari kasus pengiriman paket yang telah sampai di rumah RN. Setelah diperiksa oleh bantuan RW dan RT isi dalam paket tu positif berisi narkoba. Saat penggeladahan oleh polisi dilakukan RN kebetulan menyimpan plastik shabu isinya sudah terpakai setelah itu dia diperiksa dan masuk BAP. Kakak-kakaknya merasa kecewa dan atas keputusan bersama RN dimasukkan ke Balai Besar Rehabilitasi untuk menjalani masa pemulihan dari ketergantungan narkoba. Menurut kakak RN, dia memang harus direhab. 4 Wawancara dengan RN residen.