Model- Model Pelayanan Rehabilitasi

39

3. Tahap-Tahap Rehabilitasi

Secara umum ada beberapa langkah atau tahap dalam rehabilitasi pengobatan yang perlu dilalui oleh seseorang yang mengalami ketergantungan Narkoba, masing-masing tahapan ini memerlukan waktu yang tidak singkat tergantung dengan tingkat ketergantungannya terhadap Narkoba. Setiap tahapan tersebut diatur dan disusun untuk mengantar pasien secara bertahap melepaskan diri dari ketergantungan Narkoba. Beberapa tahapan rehabilitasi ini adalah bentuk tahapan yang maksimal, yakni: 39 1 Tahap Transisi Penekanan dalam tahap ini lebih kepada informasi awal tentang korban seperti:Latar belakang korban, lama ketergantungan dan jenis obat yang dipakai. Tahapan ini juga bisa dijadikan rujukan model rehabilitasi apa yang akan digunakan untuk pengobatan. Dalam tahap ini tim rehabilitasi akan membantu korban agar menyadari dirinya sedang menghadapai masalah ketergantungan Narkoba. 40 2 Rehabilitasi Intensif Setelah melewati masa transisi pengumpulan informasi tentang keadaan korban dan latar belakangnya baru masuk pada fase selanjutnya yakni proses penyembuhan secara psikis. Motivasi dan potensi dirinya dibangun dalam tahap ini. Korban diajak untuk 39 Visi media. Rehabilitasi Bagi Korban Narkoba. Tangerang: Agromedia Pustaka, 2006h.28-35. 40 Visi media. Rehabilitasi Bagi Korban Narkoba. h.28-35. 40 menemukan dirinya dan segala potensi sambil juga menyadari berbagai keterbatasannya. 41 Menurut Romo Lambertus Somar MSC dalam bukunya Rehabilitasi Pecandu Narkoba2001, dalam tahap ini ada tiga tahap yang harus dilewati dikenal dengan tahap stabilisasi pribadi yaitu: a Secara sadar dan tekun melepaskan diri dari berbagai penyakit dan akibat-akibat lainnya. b Menemukan jati diri, menguasai kiat-kiat keterampilan untuk menyehatkan serta mengisi hidup secara lebih bermakna. c Dengan inisiatif pribadi, orang secara sadar mulai berpikir dan bertindak untuk mencapai prestasi. 3 Tahap rekonsiliasi Para korban ketergantungan Narkoba tidak langsung berinteraksi dengan masyarakat , akan tetapi terlebih dahulu ditampung disebuah lingkungan khusus selama beberapa waktu sampai pasien benar-benar siap secara mental dan rohani kembali ke lingkungannya semula. Paling utama dalam fase ini adalah pembinaan mental spiritual, keimanan dan ketakwaan, serta kepekaan sosial kemasyarakatan. Proses ini bisa meliputi program jasmani dan rohani. 42 4 Pemeliharaan lanjut Pada tahap ini walaupun secara fisik yang bersangkutan sudah dinyatakan sehat dan secara psikis pun sudah pulih, namun masih ada 41 Ibid., 42 Tim Penyusun Visi media. Rehabilitasi Bagi Korban Narkoba. h.36 41 kemungkinan mereka tergelincir kembali, lebih-lebih saat mereka sedang mengahadapi masalah. Pada saat itu bisa jadi mereka bernostalgia dengan kenikmatan Narkoba. Untuk itu perlu kesiapan untuk menjauhkan dari kemungkinan-kemungkinan korban ketergantungan Narkoba terjerumus kembali. Masing-masing dari rehabilitasi itu memiliki jangka waktu yang panjang, tergantung dari tingkat ketergantungan pada korban penyalahgunaan Narkoba. Ada yang seminggu, sebulan dan bahkan berbulan-bulan. Menurut penulis, faktor keberhasilan dalam rehailitasi bukan dari proses tahapan rehabilitasinya saja, akan tetapi perlu adanya dukungan dari keluarga, orang-orang terdekat dalam seluruh proses tersebut. Setiap tahap dirancang agar korban ketergantungan Narkoba bisa lepas dari jeratan benda haram tersebut.

4. Sehat dan Bebas Kecanduan

a. Pengertian Sehat

Pengertian kesehetan dalam Bahasa Inggris “Health” diterjemahkan dalam Indonesia sebagai “kesehatan”. 43 Menurut haber sehat dipandang dengan persfektif yang lebih luas. Luasnya aspek itu meliputi rasa memiliki kekuasaan, hubungan kasih sayang, semangat hidup, atau tingkat kemandirian tertentu. 44 43 John Echols dan Hasan Shadiliy. Kamus Bahasa Inggris-Indonesia. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka,1981 44 Lidya Maryani dan Rizki Muliani. Epidemiologi Kesehatan.Yogyakarta:Graha Ilmu, 2010 h. 21. 42 WHO mendefinisikan sehat mempunyai karakteristik, seperti memperhatikan individu sebagai sebuah system yang menyeluruh. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal, serta penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup. Menurut UU No. 362009, kesehatan itu mencakup 5 aspek, yakni: fisik, mental, spiritual, sosial dan ekonomi. Wujud atau indikator dari 5 dimensi sehat , antara lain 45 : 1 Kesehatan Fisik Kesehatan Fisik mengandung arti seseorang tidak merasa sakit dan memang secara klinis tidak ada penyakit atau dengan kata lain semua organ tubuh normal dan tidak ada gangguan fungsi tubuh. 2 Kesehatan Mental Kesehatan mental mental health adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain pasal 1 UU No.3 Tahun 1966 tentang kesehatan jiwa. 3 Kesehatan Spritual Kesehatan spiritual mengandung arti seseorang mampu mengekspresikan rasa syukur, pujian atau penyembahan terhadap sang pencipta. 45 Ibid., h.22.