Analisis sumber daya Hasil penelitian

97 No Faktor ekstern lembaga Uraian Kondisi hasil analisis media, misal majalah yang dikeluarkan setiap bulan, iklan, penyuluhan, website dll.  Meraih kepercayaan minat masyarakat terhadap lembaga. Sumber daya ekstern adalah faktor-faktor yang berasal dari luar lembaga, faktor ekstern ini juga mempengaruhi dalam kegiatan rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN. Keberhasilan sebuah lembaga tidak bisa dibantu dengan sumber daya yang ada di dalam lembaga saja, akan tetapi dari luarpun amat mempengaruhi.

2. Analisis SWOT

Setelah diketahui sumber daya yang adalah di lembaga, baik faktor intern maupun ekstern, maka bisa kita analisis SWOT yaitu Strengths kekuatan, Weaknesses kelemahan, Opportunities peluang dan Threats ancaman. Masing-masing dijabarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4 Kekuatan Strength 1. Kualitas metode-metode bimbingan 2. Kenyamanan residen dalam bimbingan 3. Kualitas bimbingan 4. Kualitas metode bimbingan Kelemahan Weakness 1. Kuantitas pembimbing 2. Kesulitan-kesulitan teknis dalam bimbingan 3. Kinerja pembimbing belum optimal 4. Pengembangan metode bimbingan Peluang Opportunities 1. Teknologi bimbingan 2. Kepercayaan masyarakat 3. Fasilitas Ancaman Treaths 1. Stabilitas dana untuk bimbingan 2. Kepercayaan masyarakat pada lembaga. 98 4. Kerjasama dengan lembaga lain 3. Kendala penanganan residen 4. Penurunan minat residen dalam bimbingan Analisis seluruh faktor internal dan eksternal yang ada. Dari matriks tiga dapat dihasilkan empat macam strategi organisasi dengan karakteristiknya masing-masing, yakni sebagai berikut: 1. Strategi SO adalah strategi yang harus dapat menggunakan kekuatan sekaligus memanfaatkan peluang yang ada. 2. Strategi WO adalah strategi yang harus ditunjukkan untuk mengurangi kelemahan yang dihadapi dan pada saat yang bersamaan memanfaatkan peluang yang ada. 3. Strategi ST adalah strategi yang harus mampu menonjolkan kekuatan guna mengatasi ancaman yang mungkin timbul. 4. Strategi WT adalah strategi yang bertujuan mengatasi hambatan serta meminimalkan dampak dari ancaman yang ada. Berdasarkan permintaan berdasarkan pemetaan SWOT, berikut adalah hasil asumsi-asumsi startegi dalam pengembangan penyuluhan agama pada Balai Besar Rehabilitasi BNN: Tabel 5 INTERNAL EKSTERNAL Kekuatan s S.1 kualitas metode-metode bimbingan S.2 Kenyamanan residen dalam bimbingan S.3 Kualitas bimbingan S.4 Kualitas metode bimbingan Kelemahan w W.1 Kuantitas pembimbing W.2 Kesulitan-kesulitan teknis dalam bimbingan W.3 Kinerja pembimbing belum optimal W.4 Pengembangan metode bimbingan 99 Peluang O O.1 Teknologi bimbingan O.2 Kepercayaan masyarakat O.3 Fasilitas O.4 Kerjasama dengan lembaga lain Asumsi strategi SO: 1. Terciptanya kualitas-kualitas metode bimbingan dengan ditunjang teknologi bimbingan. 2. Kenyamanan residen dalam bimbingan menciptakan kepercayaan masyarakat pada lembaga. 3. Terwujudnya kualitas bimbingan ditunjang dengan fasilitas yang lengkap. 4. Kualitas metode bimbingan dapat ditingkatkan dengan bekerjasama dengan lembaga lain. Asumsi strategi WO: 1. Kuantitas pembimbing ditanggulangi oleh kepercayaan masyarakat. 2. Kesulitan-kesulitas teknis dalam bimbingan ditanggulangi oleh fasilitas. 3. Kinerja pembimbing belum optimal ditanggulangi oleh teknologi bimbingan. 4. Lemahnya pengembangan metode bimbingan ditanggulangi dengan kerjasama bersama lembaga lain. Ancaman t T.1 Stabilitas dana untuk bimbingan T.2 Kepercayaan masyarakat pada lembaga. T.3 Kendala penanganan residen T.4 Penurunan minat residen dalam Asumsi strategi ST 1. Kualitas metode bimbingan yang aik dapat menurunkan dampak kendala penanganan residen. 2. Kenyamanan residen dalam bimbingan dapat mempengaruhi dampak penurunan minta residen dalam bimbingan. 3. Kualitas bimbingan dapat meningkatkan stabilitas dana bimbingan . 4. Kualitas metode bimbingan dapat menekan penurunan kepercayaan masyarakat pada lembaga. Asumsi strategi WT 1. Memperkecil lemahnya kuantitas pembimbing dapat menghindar kendala penanganan residen 2. Memperkecil kesulitan- kesulitan teknis dalam bimbingan dapat mengurangi penurunan minat residen dalam bimbingan 3. memperkecil kurangnya kinerja pembimbing yang belum optimal dapat menghindari penurunan kepercayaan masyarakat pada lembaga. 4. Memperkecil lemahnya pengembangan metode bimbingan dapat meningkatkan stabilitas dana untuk bimbingan. Berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal lembaga maka dapat diformulasikan alternatif strategi yang dapat dilaksanakan. Formulasi strategi ini dilakukan dengan alat analisis SWOT. Berdasarkan 100 hasil analisis matriks SWOT, maka alternatif yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Strategi S.O a. Bekerjasama dengan lembaga lain Mengadakan workshop, temu lapangan, dan diklat untuk pembimbing dapat meningkatkan kulaitas pembimbing dalam kegiatan penyuluhan agama Islam dengan pendekatan berbasis kelompok agar kualitas rehabilitasi tercapai. Antar pembimbing dan staf terjalin kerjasama yang baik membentuk team work yang kuat dan mampu memecahkan berbagai permasalahan rehabilitasi secara bersama-sama. b. Meningkatkan kepercayaan masyarakat Lembaga hendaknya lebih memperhatikan respon masyarakat terhadap lembaga, apakah lembaga sudah memberikan kepercayaan yang baik atau belum dalam merehabilitasi korban ketergantungan narkoba. Hal ini perlu diketahui untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan Balai Besar Rehabilitasi BNN dalam menangani residen sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan kualaitas lembaga. Diharapkan masyarakat mampu percaya dan yakin serta tidak merasa was-was dalam merehabilitasi kerabat terdekatnya ke Balai Besar Rehabilitasi BNN. 2 Strategi WO a. Kuantitas pembimbing