Uji Statistik t Uji Hipotesis

lxxxviii Model Summary b .475 a .226 .162 3.338 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: Constant, UKAP, KA, IKKHU, UK, AF, KDK, JNA a. Dependent Variable: IO b. Coefficients a 24.815 3.461 7.171 .000 .575 .138 .453 4.158 .000 .769 1.301 .085 .140 .062 .608 .545 .880 1.136 -.241 .186 -.145 -1.296 .199 .730 1.370 -.204 .198 -.116 -1.028 .307 .713 1.403 .003 .127 .003 .025 .980 .734 1.363 .009 .097 .011 .097 .923 .719 1.391 .016 .257 .008 .062 .951 .595 1.681 Constant KA IKKHU KDK UK AF JNA UKAP Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: IO a. bahwa variabel integritas dan obyektivitas dijelaskan oleh variabel kualitas auditor, ukuran klien, ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha, ukuran KAP, jasa non audit, ketaatan terhadap ketentuan, dan audit fee, sedangkan sisanya sebesar 100-16,2 = 83.8 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini seperti persaingan antar kantor akuntan publik KAP, hubungan personal dan hubungan sosial. Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi Sumber: Data Diolah

b. Uji Statistik t

Hasil perhitungan uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4.12 Hasil Uji Statsitik t Sumber: Data Diolah lxxxix Hasil pengujian antara variabel independen kualitas auditor, ukuran klien, ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien, ketaatan terhadap ketentuan, jasa non audit, audit fee dan ukuran kantor akuntan publik terhadap variabel dependen integritas dan obyektivitas auditor secara individu, dimana: Kriteria pengujian: alpha= 0,05 Jika probabilitas 0,05 maka Ha ditolak Jika probabilitas 0,05 maka Ha diterima 1. Menguji hipotesis yang pertama, yaitu: Ha1: Kualitas auditor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap integritas dan obyektivitas auditor Hasil pengujian untuk variabel kualitas auditor mempunyai angka signifikansi 0,000 sehingga lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian menerima Ha1. Hal ini berarti bahwa kualitas auditor berpengaruh signifikan terhadap integritas dan obyektivitas auditor. 2. Menguji hipotesis yang kedua, yaitu: Ha2: ukuran klien mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap integritas dan obyektivitas auditor. Hasil pengujian untuk variabel ukuran klien mempunyai angka signifikansi 0,307, sehingga nilai tersebut jauh diatas 0,05, dengan demikian menolak Ha2. Hal ini berarti ukuran klien tidak xc berpengaruh signifikan terhadap integritas dan obyektivitas auditor. 3. Menguji hipotesis yang ketiga, yaitu: Ha3: ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap integritas dan obyektivitas auditor. Hasil pengujian untuk variabel ikatan kepentingan dan hubungan usaha mempunyai angka signifikansi 0,545, sehingga nilai tersebut jauh diatas 0,05, dengan demikian menolak Ha3. Hal ini berarti ikatan kepentingan dan hubungan usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap integritas dan obyektivitas auditor. 4. Menguji hipotesis yang keempat, yaitu: Ha4: ketaatan terhadap ketentuan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap integritas dan obyektivitas auditor. Hasil pengujian untuk variabel ketaatan dengan ketentuan mempunyai angka signifikansi 0,199, sehingga nilai tersebut jauh diatas 0,05, dengan demikian menolak Ha4. Hal ini berarti ketaatan dengan ketentuan tidak berpengaruh signifikan terhadap integritas dan obyektivitas. 5. Menguji Hipotesis yang kelima, yaitu: Ha5: jasa non audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap integritas dan obyektivitas auditor. xci Hasil pengujian untuk variabel jasa non audit mempunyai angka signifikansi 0,923, sehingga nilai tersebut jauh diatas 0,05, dengan demikian menolak Ha5. Hal ini berarti jasa non audit tidak berpengaruh signifikan terhadap integritas dan obyektivitas auditor. 6. Menguji hipotesis yang keenam, yaitu: Ha6: audit fee mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap integritas dan obyektivitas auditor. Hasil pengujian untuk variabel audit fee mempunyai angka signifikansi 0,980, sehingga nilai tersebut jauh diatas 0,05, dengan demikian menolak Ha6. Hal ini berarti audit fee tidak berpengaruh signifikan terhadap integritas dan obyektivitas auditor. 7. Menguji hipotesis yang ketujuh, yaitu: Ha7: ukuran kantor akuntan publik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap integritas dan obyektivitas auditor. Hasil pengujian untuk variabel ukuran kantor akuntan publik mempunyai angka signifikansi 0,951, sehingga nilai tersebut jauh diatas 0,05, dengan demikian menolak Ha7. Hal ini berarti ukuran kantor akuntan publik tidak berpengaruh signifikan terhadap integritas dan obyektivitas auditor. Untuk hipotesis kedelapan dan hipotesis kesembilan tidak dapat diuji, karena data variabel tersebut tidak reliabel, disamping xcii itu rumusan masalah tidak dapat dipecahkan dan tujuan penelitian tidak tercapai. Berdasarkan pada tebel 4.12 maka model regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y = 24,815 + 0,575X 1 - 0,204X 2 + 0,085X 3 - 0,241X 4 + 0,009X 5 + 0,003X 6 + 0,016X 7 + e Dimana: Y = Integritas dan Obyektivitas X 1 = Kualitas Auditor X 2 = Ukuran Klien X 3 = Ikatan Kepentingan Keuangan Hub. Usaha X 4 = Ketaatan dengan Ketentuan X 5 = Jasa Non Audit X 6 = Audit Fee X 7 = Ukuran KAP e = Error Persamaan tersebut dapat diartikan bahwa nilai konstanta sebesar 24,815 menujukkan bahwa jika variabel independen tidak ada, maka integritas dan obyektivitas auditor bernilai 24,815. Koefisien regersi untuk variabel kualitas auditor sebesar 0,575, menunjukkan bahwa setiap adanya perubahan satu satuan tingkat kualitas auditor maka dapat meningkatkan integritas dan obyektivitas auditor sebesar 0,575. xciii Koefisien regresi untuk variabel ukuran klien sebesar -0,204, menunjukkan bahwa setiap adanya perubahan satu satuan tingkat ukuran klien, maka akan terjadi penurunan integritas dan obyektivitas auditor sebesar -0,204. Koefisien regresi untuk variabel ikatan kepentingan dan hubungan usaha sebesar 0,085, menunjukkan bahwa setiap adanya perubahan satu tingkat ikatan kepentingan keungan dan hubungan usaha dengan klien, maka dapat meningkatkan integritas dan obyektivitas auditor sebesar 0,085. Koefisien regresi untuk variabel ketaatan terhadap ketentuan sebesar - 0,241, menujukkan bahwa setiap adanya perubahan satu satuan tingkat ketaatan terhadap ketentuan, maka dapat meningkatkan integritas dan obyektivitas auditor sebesar - 0,241. Koefisien regeresi untuk variabel jasa non audit sebesar 0,009, manunjukkan bahwa setiap adanya perubahan satu satuan tingkat jasa non audit, maka dapat meningkatkan integritas adan obyektivitas auditor sebesar 0,009. Koefisien regresi untuk variable audit fee sebesar 0,003, meunjukkan bahwa setiap adanya perubahan satu satuan tingkat audit fee, maka dapat meningkatkan integritas dan obyektivitas auditor sebesar 0,003. Koefisien regresi untuk variabel ukuran Kantor Akuntan Publik KAP sebesar -0,016, menunjukkan bahwa setiap adanya perubahan satu xciv ANOVA b 276.564 7 39.509 3.546 .002 a 947.006 85 11.141 1223.570 92 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, UKAP, KA, IKKHU, UK, AF, KDK, JNA a. Dependent Variable: IO b. satuan tingkat ukuran KAP, maka akan terjadi penurunan integritas dan obyektivitas auditor sebesar 0,016.

c. Uji Statistik F

Dokumen yang terkait

Perbedaan Kinerja Auditor Dilihat Dari Sisi Gender Pada Kantor Akuntan Publik Di Kota Medan

2 46 71

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit : Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Yang Terdapat di Jakarta

0 8 131

ANALISIS FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK

0 2 6

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Semarang.

0 3 14

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia).

0 2 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia.

0 0 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia.

0 1 17

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JOB SATISFACTION AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI JAKARTA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 51

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AKUNTAN PUBLIK DI JAKARTA

0 0 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTEGRITAS DAN OBYEKTIVITAS AUDITOR (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) - Unika Repository

0 0 18