Lamanya Hubungan Audit Jangka Waktu Audit

lxix Hendarjatno dan Budi Rahardja 2003. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal yang terdiri dari dua item dengan lima poin skala likert yang berkaitan dengan lima pilihan yaitu: 1. Sangat Tidak Setuju, 2. Tidak Setuju, 3. Netral, 4. Setuju, 5. Sangat Setuju.

h. Lamanya Hubungan Audit

Lamanya penugasan audit digolongkan menjadi dua, yaitu 1 lima tahun atau kurang, dan 2 lebih dari lima tahun. Penugasan lebih dari lima tahun dianggap dapat mempengaruhi integritas dan obyektivitas akuntan publik karena jangka waktu tersebut dianggap terlalu lama. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen Supriyono 1988. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal yang terdiri dari dua item dengan lima poin skala likert yang berkaitan dengan lima pilihan yaitu: 1. Sangat Tidak Setuju, 2. Tidak Setuju, 3. Netral, 4. Setuju, 5. Sangat Setuju.

i. Jangka Waktu Audit

Jangka waktu audit merupakan jangka waktu pemeriksaan yang disesuaikan dengan kebutuhan klien yakni kapan suatu laporan auditan diumumkan atau diserahkan kepada instansi tertentu yang berwenang sehingga mempengaruhi auditor untuk dapat membuat prosedur audit yang cepat dan tepat tanpa risiko dikemudian hari. Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrumen yang dikembangkan oleh Wurangian 2005. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal yang lxx terdiri dari dua item dengan lima poin skala likert yang berkaitan dengan lima pilihan yaitu: 1. Sangat Tidak Setuju, 2. Tidak Setuju, 3. Netral, 4. Setuju, 5. Sangat Setuju. lxxi Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel No. Variabel Indikator Pengukuran 1. Integritas dan Obyektivitas Sumber: Wurangian, 2005; Harahap, 1991 a. Laporan audit harus berdasarkan fakta, b. Hasil temuan yang signifikan harus diungkapkan kepada pihak manajemen, c. Auditor harus bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, d. Menjauhi konflik kepentingan, e. Harus memegang teguh prinsip, f. Menolak segala bentuk pemberian, fasilitas, keramahtamahan, g. Melakukan tindakan berdasarkan pada keyakinan akan keilmuannya yang tidak ceroboh, h. Menyampaikan informasi yang layak dan obyektif, dan i. Auditor harus mengungkapkan informasi yang lengkap dan relevan. Skala Ordinal

2. Kualitas Auditor

Dokumen yang terkait

Perbedaan Kinerja Auditor Dilihat Dari Sisi Gender Pada Kantor Akuntan Publik Di Kota Medan

2 46 71

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit : Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Yang Terdapat di Jakarta

0 8 131

ANALISIS FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK

0 2 6

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Semarang.

0 3 14

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia).

0 2 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia.

0 0 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia.

0 1 17

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JOB SATISFACTION AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI JAKARTA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 51

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AKUNTAN PUBLIK DI JAKARTA

0 0 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTEGRITAS DAN OBYEKTIVITAS AUDITOR (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) - Unika Repository

0 0 18