xlix
1. Kualitas Auditor dengan Integritas dan Obyektivitas Auditor
Penelitian Wurangian 2005:405 mengemukakan bahwa kualitas auditor sangat mempengaruhi integritas dan obyektivitas auditor. Kualitas
auditor yang ditunjukkan dengan tingkat pendidikan auditor, penguasaan pengetahuan penunjang di luar akuntansi dan PPL terbukti berkontribusi
dalam membentuk auditor yang memiliki integritas dan obyektivitas auditor Wurangian, 2005:405. Auditor yang mempunyai kualitas yang
tinggi, yang ditandai dengan tingginya keahlian dan banyaknya pengalaman dianggap bahwa auditor tersebut mempunyai integritas dan
obyektivitas yang tinggi pula. Ha
1
: Kualitas auditor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
integritas dan obyektvitas auditor.
2. Ukuran Klien dengan Integritas dan Obyektivitas Auditor
Berdasarkan penelitian Wurangian 2005:406 secara parsial ukuran klien tidak mempengaruhi integritas dan obyektivitas auditor.
Semakin besar ukuran klien yang diaudit, maka dianggap bahwa auditor akan semakin integritas dan obyektif, karena perusahaan yang go public
cenderung lebih memperhatikan kinerja perusahaan tersebut dibandingkan dengan perusahaan yang non go public.
Ha
2
: Ukuran klien mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
integritas dan obyektivitas auditor.
l
3. Ikatan Kepentingan Keuangan dan Hubungan Usaha dengan Klien
dengan Integritas dan Obyektivitas Auditor
Penelitian yang
dilakukan oleh
Wurangian 2005:405
menunjukkan bahwa hubungan auditor dengan klien mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap integritas dan obyektivitas auditor dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,018. Kemudian, penelitian yang dilakukan oleh Novianty dan Indra Wijaya Kusuma 2001:8 mengindikasikan bahwa
ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien sangat mempengaruhi independensi akuntan publik. Dengan adanya ikatan
kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien dapat mengurangi integritas dan obyektivitas auditor. Hasil penelitian tersebut
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Supriyono 1988 dalam Hendarjatno dan Budi Rahardja 2003:116 bahwa ikatan keuangan
mempengaruhi rusaknya independensi sebesar 78. Akuntan publik dapat kehilangan integritas dan obyektivitasnya
apabila mereka mempunyai kepentingan keuangan dan hubungan dengan klien yang diauditnya. Beberapa jenis ikatan tersebut diantaranya selama
periode perjanjian kerja atau saat menyatakan opininya. Ha
3
: Ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap integritas dan obyektivitas auditor.
li
4. Ketaatan terhadap Ketentuan dengan Integritas dan Obyektivitas