lxv
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen dan variabel independent:
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dari penelitian ini adalah integritas dan obyektivitas. Integritas adalah unsur karakter yang menunjukkan
kemampuan seseorang untuk mewujudkan apa yang telah disanggupinya dan diyakini kebenarannya ke dalam kenyataan. Obyektivitas adalah unsur
karakter yang menunjukkan kemampuan seseorang untuk menyatakan kenyataan sebagaimana adanya, terlepas dari kepentingan pribadi maupun
kepentingan pihak lain. Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrumen yang dikembangkan oleh Wurangian 2005 dan Harahap 1991. Variabel
ini diukur dengan menggunakan skala ordinal yang terdiri dari sembilan item dengan lima poin skala likert yang berkaitan dengan lima pilihan
yaitu: 1. Sangat Tidak Setuju, 2. Tidak Setuju, 3. Netral, 4. Setuju, 5. Sangat Setuju.
2. Variabel Independen
Variabel-variabel tersebut adalah:
a. Kualitas Auditor
Kualitas auditor merupakan kemampuan profesional auditor dalam melakukan pekerjaannya. Kualitas auditor dapat dilihat dari segi
pendidikan formal maupun informal, pelatihan, seminar, pengalaman
lxvi dan penguasaan ilmu diluar akuntansi. Variabel ini diukur dengan
mengadopsi instrumen yang dikembangkan oleh Wurangian 2005. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal yang terdiri
dari enam item dengan lima poin skala likert yang berkaitan dengan lima pilihan yaitu: 1. Sangat Tidak Setuju, 2. Tidak Setuju, 3.
Netral, 4. Setuju, 5. Sangat Setuju.
b. Ukuran Klien
Ukuran klien adalah besarnya klien yang diukur dengan perusahaan yang sudah go public dengan perusahaan yang tidak go public.
Variabel ini
diukur dengan
mengadopsi instrumen
yang dikembangkan oleh Wurangian 2005. Variabel ini diukur dengan
menggunakan skala ordinal yang terdiri dari dua item dengan lima poin skala likert yang berkaitan dengan lima pilihan yaitu: 1. Sangat
tidak setuju, 2 Tidak Setuju, 3. Netral, 4 Setuju, 5 Sangat Setuju.
c. Ikatan Kepentingan Keuangan dan Hubungan Usaha
Ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha adalah kepentingan keuangan secara langsung maupun tidak langsung yang material di
dalam perusahaan yang menjadi kliennya, baik itu utang-piutang, investasi dan sebagainya. Jika auditor memiliki ikatan kepentingan
keuangan dan hubungan usaha maka kecenderungan integritas dan obyektivitasnya terganggu. Variabel ini diukur dengan mengadopsi
instrumen Novianty dan Indra Wijaya Kusuma 2001. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal yang terdiri dari tiga item
lxvii dengan lima poin skala likert yang berkaitan dengan lima pilihan
yaitu: 1. Sangat Tidak Setuju, 2 Tidak Setuju, 3. Netral, 4. Setuju, 5. Sangat Setuju.
d. Ketaatan terhadap Ketentuan
Setiap akuntan publik mempunyai ketentuan-ketentuan yang berlaku guna berjalan dengan baik. Jika auditor menaati setiap ketentuan yang
berlaku maka integritas dan obyektivitas akan terjamin dan begitu pula sebaliknya, yakni adanya keharusan penggantian klien yang diaudit
oleh partner tertentu dalam 3 tahun, dan 5 tahun untuk Kantor Akuntan Publik KAP. Variabel ini diukur dengan menggunakan
Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep- 20PM2002, diadopsdi oleh Wurangian 2005. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala
ordinal yang terdiri dari dua item dengan lima poin skala likert yang berkaitan dengan lima pilihan yaitu: 1. Sangat Tidak Setuju, 2. Tidak
Setuju, 3. Netral, 4. Setuju, 5. Sangat Setuju.
e. Jasa Non Audit