xxxi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Profesi Akuntan Publik
1. Pengertian Akuntan Publik
Akuntan publik adalah mereka yang bekerja dibawah atap kantor akuntan publik terdaftar dengan kegiatan utamanya melakukan
pemeriksaan terhadap daftar keuangan yang disajikan oleh manajemen dengan maksud untuk mengeluarkan pendapat atas kewajaran daftar
keuangan itu Harahap, 1991:40. Adapun Ikatan Akuntan Indonesia 2004:20000.2 mendefinisikan
akuntan publik yaitu akuntan yang memiliki izin dari Menteri Keuangan atau pejabat yang berwenang lainnya untuk menjalankan praktik akuntan
publik. Menurut Harahap 2008:168 fungsi akuntan publik adalah memeriksa laporan keuangan dengan maksud untuk menyatakan pendapat
atas kewajaran posisi keuangan perusahaan dan hasil usahanya. Dari beberapa definisi di atas mengenai akuntan publik, maka
dapat disimpulkan bahwa akuntan publik adalah sebagai orang yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berusaha dibidang pemberian jasa profesional dan praktik akuntan publik atau pihak ketiga yang ditunjuk oleh perusahaan untuk menilai kewajaran
laporan yang telah dibuat.
xxxii
2. Profesi Akuntan Publik
Menurut Harahap 1991:23 semua profesi yang mendapat pengakuan dari masyarakat memiliki beberapa karaktersitik umum,
karakteristik-karakteristik yang paling penting dari profesi-profesi yang dapat juga dijadikan sebagai karakteristik profesi akuntan publik adalah
sebagai berikut: a. Memilki bidang ilmu yang ditekuninya yang merupakan pedoman
dalam melaksanakan keprofesiannya, b. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku
anggotanya dalam profesi itu, c. Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat
atau pemerintah, d. Keahliannya dibutuhkan masyarakat, dan
e. Bekerja bukan untuk motivasi komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat social credibility.
Karakteristik diatas haruslah dimiliki oleh seorang akuntan publik, sehingga akuntan publik berhak disebut sebagai suatu profesi.
Menurut Cosseral 2005:67 seorang profesi yang terpelajar membedakan dirinya dari profesi yang tidak terpelajar dalam nilai, norma
atas kelompok profesi yang terbentuk. Selanjutnya, Cosseral 2005:67 mengidentifikasi tugas dari profesi yang didalamnya harus memelihara:
a. Kompetensi di lapangan atas keahlian dan pengetahuan, b. Integritas terhadap klien yang dihadapi,
xxxiii c. Obyektif dalam penawaran jasa,
d. Menjaga kerahasiaan klien, dan e. Disiplin terhadap anggota yang tidak diberhentikan tugasnya menurut
harapan publik. Mulyadi 2002:19 mendefinisikan akuntan publik yaitu akuntan
profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat, terutama dalam bidang pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya
dan juga menjual jasanya sebagai konsultan pajak, konsultasi dibidang manajemen, penyusunan sistem akuntansi serta penyusunan laporan
keuangan. Dari pemaparan mengenai definisi profesi akuntan publik,
sehingga profesi akuntan publik dapat didefinisikan sebagai akuntan publik yang berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang memiliki
keahlian bidang ilmu yang ditekuninya, memiliki kode etik sebagai pedoman dalam menjual jasanya, dan keahliannya itu dibutuhkan
masyarakat.
B. Integritas dan Obyektivitas