lxxxiii kembali
untuk penelitian
selanjutnya, karena
menunjukkan ketidakkonsistenan atas pernyataan
yang diajukan, sehingga pernyataan hanya berlaku untuk periode ini saja.
Dalam pengujian selanjutnya, variabel lamanya hubungan audit dan jangka waktu audit tidak diikutsertakan karena tidak layak
untuk digunakan sebagai instrumen pengukuran variabel. Adanya variabel yang tidak reliabel tersebut yang mungkin disebabkan oleh
keadaan responden yang tidak secara sungguh-sungguh dalam pengisian kuesioner, waktu penelitian yang relatif singkat dan adanya
perbedaan tempat dan tahun penelitian. Sehingga variabel yang dapat diuji pada uji selanjutnya adalah adalah kualitas auditor, ikatan
kepentingan keuangan dan hubungan usaha, ketaatan terhadap ketentuan, ukuran klien, ukuran KAP, jasa non audit dan audit fee.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi
klasik meliputi
uji multikolinieritas,
uji heteroskedastisitas dan uji normalitas. Berdasarkan hasil perhitungan
dengan program SPSS for Windows version 13.00 diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Uji Multikolinieritas
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai toleransi mendekati angka 1. Hasil perhitungan nilai variance
inflantion factor VIF juga menunjukkan bahwa semua variabel
lxxxiv
Coefficients
a
24.815 3.461
7.171 .000
.575 .138
.453 4.158
.000 .769
1.301 .085
.140 .062
.608 .545
.880 1.136
-.241 .186
-.145 -1.296
.199 .730
1.370 -.204
.198 -.116
-1.028 .307
.713 1.403
.003 .127
.003 .025
.980 .734
1.363 .009
.097 .011
.097 .923
.719 1.391
.016 .257
.008 .062
.951 .595
1.681 Constant
KA IKKHU
KDK UK
AF JNA
UKAP Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: IO a.
3 2
1 -1
-2 -3
Regression Standardized Predicted Value
4 2
-2 -4
R e
g re
s s
io n
Stu d
e n
ti ze
d R
e s
id u
a l
Dependent Variable: IO Scatterplot
memiliki VIF di sekitar angka 1. Maka, dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinieritas.
Tabel 4.10 Hasil Uji Multiklinieritas
Sumber: Data Diolah
b. Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 4.1
Gambar 4.1 Grafik Scatterplot
lxxxv
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
E x
pe c
te d
C um
P rob
Dependent Variable: IO Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Pada Gambar 4.1 dapat dilihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu, serta tersebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, serta tidak membentuk pola tertentu. Dengan
demikian, dapat
dikatakan bahwa
tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga layak digunakan untuk memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi integritas dan
obyektivitas.
c. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat dari Gambar 4.2 dan Gambar 4.3.
Gambar 4.2 Grafik P-Plot
lxxxvi
4 2
-2 -4
Regression Standardized Residual
20
15
10
5
F re
q u
e n
c y
Mean = -1.66E-15 Std. Dev. = 0.961
N = 93
Dependent Variable: IO Histogram
Selain dengan grafik P-Plot, uji normalitas dibuktikan pula dengan grafik histogram yang dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Grafik Histogram
Berdasarkan tampilan grafik histogram dan grafik normal P- Plot dapat disimpulkan bahwa grafik histogram merupakan pola
distribusi yang tidak menceng ke kanan atau ke kiri. Sedangkan grafik normal P-Plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal.
Kedua grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
lxxxvii
3. Uji Hipotesis