Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

xx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Para investor biasanya memerlukan informasi laporan keuangan atas perusahaan yang mereka miliki sebagai acuan dalam pengambilan keputusan. Untuk memperoleh suatu informasi keuangan yang akurat, diperlukan laporan keuangan yang wajar, dapat dipercaya, tidak menyesatkan dan obyektif. Bagi sebuah perusahaan, laporan keuangan merupakan suatu elemen penting untuk kelangsungan hidupnya. Laporan keuangan berguna sebagai media untuk mengungkapkan informasi mengenai kondisi perusahaan sekaligus menjadi dasar penilaian posisi keuangan suatu perusahaan. Ada banyak pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan, diantaranya adalah pemilik perusahaan itu sendiri, kreditur, lembaga keuangan, investor, pemerintah dimana perusahaan tersebut berdomisili, masyarakat umum dan pihak-pihak lainnya. Dikarenakan banyak pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut, maka informasi yang disajikan dalam laporan keuangan haruslah wajar, dapat dipercaya dan tidak menyesatkan bagi pemakainya, sehingga kebutuhan dari masing-masing pihak yang berkepentingan dapat dipenuhi. Umumnya pihak- pihak yang berkepentingan tersebut mendasarkan keputusannya berdasarkan informasi yang disajikan oleh manajemen dalam laporan keuangan perusahaan. xxi Hasil audit oleh akuntan publik sangat dibutuhkan oleh banyak pihak untuk pengambilan keputusan, apalagi mengingat semakin besarnya risiko setiap keputusan yang diambil dalam keadaan perekonomian yang terpuruk saperti saat ini. Artinya dalam melakukan audit ini, profesi akuntan publik tidak hanya bertindak atas kepentingan dari klien yang menyewa jasanya tetapi juga pihak lain sebagai user dari laporan keuangan, sehingga perlu adanya suatu pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik yang independen, untuk menjamin kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Hal ini dimaksudkan agar hasil pemeriksaan itu merupakan hasil yang tidak memihak. Menurut Hendarjatno dan Budi Rahardja 2003:115 Kebutuhan akan seorang auditor independen disebabkan oleh beberapa hal, yaitu a konflik kepentingan, b konsekuensi, c kompleksitas dan d keterbatasan. Akuntan publik mendapat kepercayaan dari berbagai pihak, baik dari perusahaan yang diauditnya atau klien yang membayar fee, maupun dari pihak ketiga yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Walaupun akuntan publik dibayar oleh klien, ia harus tetap memiliki kebebasan yang cukup untuk melakukan audit yang andal guna memenuhi kepentingan pihak ketiga. Hal ini mengakibatkan uniknya profesi akuntan publik haruslah memperhatikan independensinya guna mempertahankan kepercayaan yang diterima dari klien dan pihak ketiga Novianty dan Indra Wijaya Kusuma, 2001:2. xxii Kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan publik berhubungan langsung dengan mutu pemeriksaan dan salah satu elemen penting kendali mutu adalah independensi. Elder, Beasly dan Arens 2008:85 mendefinisikan independensi sebagai suatu pemeriksaan yang tidak bias dalam melakukan uji-uji pemeriksaan, penilaian hasil-hasil dan dalam mengeluarkan laporan pemeriksaan, dimana sikap tidak memihak ini dapat dibentuk dalam dua sudut pandang, yaitu: 1. Independensi dalam sikap mental independence in fact 2. Independensi dalam penampilan independence in appearance Independensi akuntan merupakan persoalan sentral dalam pemenuhan kriteria obyektivitas dan keterbukaan. Independensi menyangkut kemampuan untuk bertindak obyektif dan dengan penuh integritas. Dengan demikian, independensi adalah state of mind yang tidak bisa diatur Boynton dan Raymond, 2006:113. Penilaian terhadap independensi terbatas evaluasi terhadap appearance, terhadap cara dan hasil kerja yang dilakukan oleh akuntan. Untuk tujuan praktis, seorang akuntan publik harus bebas dari hubungan yang memiliki potensi untuk menimbulkan bias. Anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap obyektivitas dan integritas dalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam standar profesional akuntan publik yang ditetapkan oleh IAI. Independensi akan terwujud apabila auditor mampu mempertahankan sikap yang tidak memihak sepanjang pelaksanaan auditnya atau dengan kata lain, independensi menyangkut kemampuan untuk bertindak obyektif dan penuh integritas. xxiii Integritas dan Obyektivitas merupakan akar dari independensi. Menurut Boynton dan Raymond 2006:30 independensi, integritas, dan obyektivitas berarti anggota kantor akuntan publik tidak mempunyai kepentingan pribadi terhadap klien yang diaudit dalam melakukan jasa atestasi tanpa mengalihkan pertimbangan kepada pihak lain dan jalan yang bebas dari benturan kepentingan conflict of interest. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terwujudnya obyektivitas dan integritas akuntan publik yang berasal dari dalam diri internal maupun dari luar eksternal akuntan publik Wurangian, 2005:392. Menurut Supriyono 1987 dan Arif 2001 dalam Wurangian 2005:393 mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang ada dalam diri internal akuntan publik antara lain: a pengetahuan berupa pendidikan, pengalaman dan penguasaan bidang ilmu, b kecakapan profesional berupa kemampuan untuk melaksanakan audit secara efisien, c tanggung jawab akuntan publik yang berkaitan dengan penegakkan nilai etika, mutu pekerjaan, keandalan informasi serta kerahasiaan. Faktor-faktor yang ada diluar diri eksternal akuntan publik antara lain: a kepentingan dalam memberikan jasa non audit, b tingkat persaingan antar kantor akuntan publik, c lamanya hubungan dengan pihak yang diaudit, d besarnya audit fee dan e jangka waktu. Penelitian lain yang dilakukan oleh Novianty dan Indra Wijaya Kusuma 2001:12 menunjukkan bahwa faktor yang sangat berpengaruh secara signifikan terhadap independensi penampilan akuntan publik adalah ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien. Sedangkan xxiv faktor-faktor yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap independensi penampilan akuntan publik adalah pemberian jasa selain jasa audit, lamanya penugasan audit, ukuran kantor akuntan publik, persaingan kantor akuntan publik dan audit fee. Akuntan publik di dalam pemeriksaan terhadap laporan keuangan dituntut untuk menjalankan tugasnya secara obyektif dan penuh integritas, maka dalam penelitian kali ini akan diteliti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi obyektivitas dan integritas dari auditor pada kantor akuntan publik. Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan masalah diatas. Wurangian 2005:393 dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi integritas dan obyektivitas dengan tujuh variabel independen diantaranya adalah kualitas auditor, kemampuan keuangan auditor, hubungan auditor dengan klien, ukuran klien, jangka waktu audit, lamanya hubungan audit dan ketaatan terhadap ketentuan. Penelitian ini bertempat di daerah Surabaya. Penelitian yang dilakukan oleh Hendarjatno dan Budi Rahardja 2003:116 meneliti tentang persepsi masyarakat perbankan terhadap integritas, obyektivitas dan independensi akuntan publik. Adapun faktor- faktornya adalah tingkat persaingan antar Kantor Akuntan Publik KAP, ukuran Kantor Akuntan Publik KAP, pemberian jasa konsultasi manajemen, masa audit pada klien yang sama dan besarnya audit fee. Adapun penelitian lain yang dilakukan oleh Jannie 2005:64 mengungkapkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi independensi dengan lima variabel antara lain xxv faktor ekonomi, hubungan sosial, jasa non audit, audit fee dan hubungan personal. Novianty dan Indra Wijaya Kusuma 2001:4 dalam penelitiannya mencakup enam variabel antara lain ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien, jasa lainnya selain jasa audit, lamanya hubungan audit atau penugasan audit, ukuran kantor akuntan publik, persaingan antar kantor akuntan publik dan audit fee. Selain itu, Mayangsari 2003:8 melakukan penelitian mengenai keahlian audit dan independensi terhadap pendapat audit. Penelitian-penelitian yang serupa sering kita temui, tetapi sebagian besar hanya mengupas independensi auditor, sedangkan dalam penelitian kali ini penulis akan mengupas mengenai integritas dan obyektivitas auditor yang merupakan akar dari independensi, sehingga peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian tentang integritas dan obyektivitas auditor. Penelitian ini merupakan penelitian gabungan dari penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian kali ini mengambil beberapa variabel yang ada dari penelitian sebelumnya dan menggabungkannya menjadi satu sehingga dalam penelitian ini terdapat sembilan variabel independen dan satu variabel dependen, responden yang dituju adalah auditor yang berkedudukan di daerah Jakarta. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini berjudul “Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Integritas dan Obyektivitas Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta”. xxvi Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wurangian 2005. Adapun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah: 1. Variabel Ada penambahan variabel independen yakni jasa non audit dan ukuran Kantor Akuntan Publik KAP yang diambil dari penelitian Hendarjatno dan Budi Rajardja 2003 dan penelitian Novianty dan Indra Wijaya Kusuma 2001, karena variabel tersebut dapat mempengaruhi integritas dan obyektivitas auditor. 2. Periode Penelitian Periode penelitian sebelumnya adalah pada tahun 2005, sedangkan periode penelitian ini pada tahun 2009. 3. Tempat Penelitian Penelitian sebelumnya dilakukan di Surabaya, sedangkan penelitian ini dilakukan di Jakarta.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Perbedaan Kinerja Auditor Dilihat Dari Sisi Gender Pada Kantor Akuntan Publik Di Kota Medan

2 46 71

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit : Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Yang Terdapat di Jakarta

0 8 131

ANALISIS FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK

0 2 6

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Semarang.

0 3 14

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia).

0 2 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia.

0 0 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia.

0 1 17

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JOB SATISFACTION AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI JAKARTA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 51

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AKUNTAN PUBLIK DI JAKARTA

0 0 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTEGRITAS DAN OBYEKTIVITAS AUDITOR (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) - Unika Repository

0 0 18