Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

tujuannya untuk mengetahui berapa banyak busa ml yang dihasilkan dari sabun hasil saponifikasi. Untuk proses pemurnian minyak goreng bekas, dilakukan penghilangan bumbu despicing dengan menggunakan alat kertas saring Whatman nomor 42, penetralisasian minyak goreng bekas dengan mereaksikan NaOH 15 dan proses pemucatan bleaching dengan menggunakan karbon aktif 240 dan 280 mesh sebanyak 7,5 dan 5 dari berat minyak goreng bekas yang digunakan. Menurut Cammarata dan Martin 1993, sabun buatan sendiri masih mengandung ± 25 gliserin yang dapat melembabkan, melembutkan kulit dan meminyaki sel-sel kulit. Selain itu, kualitas sabun mandi buatan sendiri dapat melebihi sabun yang dibeli di supermaket, karena selain lebih murah sabun buatan sendiri dapat dibuat sesuai keinginan, baik warna dan keharumnya.

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana minyak goreng bekas mengggoreng tahu, tempe, ikan basah dan ikan asin dapat dimurnikan dengan menggunakan karbon aktif dengan ukuran 240 mesh dan 280 mesh sebanyak 7 dan 5 dari berat minyak goreng bekas yang digunakan, kemudian sejauh mana minyak hasil pemurnian ini dapat diolah menjadi sabun mandi padat dengan mereaksikan NaOH. Dalam proses saponifikasi nantinya dapat diketahui sejauh mana variasi konsentrasi NaOH dan temperatur C proses yang digunakan dapat menyabunkan minyak dan sejauh mana busa sabun yang dihasilkan dari proses saponifikasi tersebut. Nur Asyiah Dalimunthe : Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Menjadi Sabun Mandi Padat, 2009 USU Repository © 2008

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui sejauh mana karbon aktif dengan ukuran 240 mesh dan 280 mesh sebanyak 5 dan 7,5 dari berat minyak goreng dapat menyerap warna dari minyak goreng bekas mengggoreng tahu, tempe, ikan basah dan ikan asin . 2. Untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi NaOH : 20, 30, 40, 50, dan temperatur proses C : 25, 35, 45, 55 yang digunakan untuk proses penyabunan sehingga terbentuk sabun mandi padat. 3. Untuk mengetahui karakterisasi mutu, bentuk sabun, banyak busa dan daya cuci sabun mandi padat yang terbuat dari minyak goreng bekas setelah melalui proses pemurnian pada proses penyabunan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat : 1. Sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi limbah rumah tangga, berupa minyak goreng bekas mengggoreng tahu, tempe, ikan basah dan ikan asin yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun mandi padat. 2. Sebagai informasi bahwa sabun mandi padat yang dibuat pada percobaan ini dari minyak goreng bekas setelah melalui proses pemurnian memiliki karakterisasi mutu, bentuk sabun, banyak busa dan daya cuci berdasarkan syarat mutu sabun mandi SNI 06 - 3532 - 1994. Nur Asyiah Dalimunthe : Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Menjadi Sabun Mandi Padat, 2009 USU Repository © 2008

1.5 Lingkup Penelitian