Sabun mandi bisa ditambah dengan susu, madu, parfum dan berbagai jenis filler yang lain tergantung tujuan. Sabun untuk mencuci merupakan sabun yang
sedikit larut dalam air, tetapi tidak larut dalam pelarut lemak, seperti gasoline, eter dan benzena Fessenden, 1994 dan Ida, 2005.
Terlalu besar bagian asam-asam lemak tidak jenuh menghasilkan sabun yang mudah teroksidasi bila terkena udara. Alasan-alasan di atas, faktor ekonomis, dan
daya jual menyebabkan lemak dan minyak yang dapat dibuat menjadi sabun terbatas Ketaren, 1986 dan Parasuram, 1995.
Reaksi saponifikasi dan struktur dasar senyawa sabun yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah ini Fessenden, 1994 dan Ketaren, 1986.
O ||
CH
2
– O – C – R CH
2
– OH O
|| Dipanaskan
CH
2
– O – C – R + 3NaOH 3RCOONa + CH
2
– OH O
|| CH
2
– O – C – R CH
2
– OH
Ester Natrium Hidroksida Garam Natrium Alkohol Minyak atau lemak alkali Asid Lemak Sabun Gliserol
Gambar 2.1 Reaksi Saponifikasi
2.8 Alasan Membuat Sabun Mandi Padat Sendiri
Sabun buatan sendiri bukan hanya membersihkan, tetapi juga mengandung ± 25 gliserin yang dapat melembabkan dan melembutkan kulit dan meminyaki sel-sel
Nur Asyiah Dalimunthe : Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Menjadi Sabun Mandi Padat, 2009 USU Repository © 2008
kulit juga. Sabun buatan sendiri lebih lembut dari sabun buatan industri, kerana mengandung gliserin sedangkan di industri gliserinnya diambil untuk dijual terpisah
karena harganya lebih mahal Cammarata dan Martin, 1993. Selain itu, kualitas sabun mandi buatan sendiri dapat melebihi sabun yang
dibeli di supermaket, karena selain lebih murah sabun buatan sendiri dapat dibuat sesuai keinginan, baik warna dan harumnya atau dibiarkan apa adanya. Untuk
pewarna dapat digunakan pewarna makanan atau buah-buahan dan parfum non alkohol. Pada Proses penambahan pewarna dan pewangi dapat dilakukan pada saat
sabun mencapai light trace adonan sabun berbentuk seperti fla.
Sabun mandi padat buatan sendiri memang menghasilkan buih atau gelembung busa yang banyak. Formula soda ash atau detergen memang diakui andal
membersihkan kotoran di kulit tubuh. Namun, jika digunakan di muka, minyak alami wajah akan ikut tanggal dan hal ini bisa mempercepat garis dan kerut muncul ke
permukaan lebih cepat Hanetz, 2002.
2.9 Sabun Mandi Padat Bertindak Membersihkan
Sabun termasuk salah satu jenis surfaktan yang terbuat dari minyak atau lemak. Surfaktan mempunyai struktur bipolar, bagian kepala bersifat hidrofilik dan
bagian ekor bersifat hidrofobik. Karena sifat inilah sabun mampu mengangkat kotoran biasanya lemak dari badan dan pakaian Lehninger, 1982.
Nur Asyiah Dalimunthe : Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Menjadi Sabun Mandi Padat, 2009 USU Repository © 2008
Setiap molekul sabun memiliki gugus hidrofil dan hidrofob ditulis sebagai RCOONa
+
. Bagian yang berperan aktif dalam sifat deterjennya busa ialah RCOO
-
. Fungsi dari sabun ialah sebagai pembersih untuk menghilangkan kotoran dari kulit
Parasuram, 1995. Sabun yang dilarutkan dalam air akan terurai kepada ion-ionnya, hal ini
menyebabkan tegangan permukaan air akan dikurangkan. Permukaan yang hendak dibersihkan dapat dibasahi oleh air dengan lebih dulu. Buih air sabun akan membantu
mengapungkan kotoran dalam air, selain itu struktur sabun terdiri dari bahagian hidrokarbon yang hanya larut dalam minyak akan mengepung kotoran berminyak dan
ion yang hanya larut dalam air dimana kotoran berminyak yang dikepung oleh ion sabun itu akan terlepas dari permukaan yang dibersihkan dan tersebar di dalam air
Djatmiko dan Widjaja, 1984.
2.10 Penentuan Karakterisasi atau Mutu Sabun Mandi Padat 2.10.1 Penentuan Bilangan Penyabunan