Investment ROI, Return on Equity ROE, Debt to Equity Ratio DER, firm size FS dan Dividend Payout Ratio tahun sebelumnya DPR t-1 sebagai variabel independen dan
variabel dependennya adalah Dividend Payout Ratio tahun ini DPRt. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dan pengujian asumsi klasik. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa pembagian dividen tahun ini Dividend Payout Ratio tahun ini DPRt dipengaruhi oleh tingkat keuntungan yang tampak dari Return on Investment ROI
dan Dividend Payout Ratio DPRt-1 tahun sebelumnya.
2.2 Rasio Keuangan
2.2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Rasio Keuangan
Salah satu cara untuk mengetahui kesehatan keuangan atau kinerja suatu perusahaan dan masalah-masalah yang sedang dihadapinya adalah dengan melalui analisis rasio
keuangan. Analisis rasio keuangan dapat membantu perusahaan dalam mendeteksi masalah-masalah yang dihadapi sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan untuk
mencegah semakin memburuknya kondisi atau kesehatan perusahaan. Harahap 2004 menyatakan bahwa rasio keuangan adalah angka yang diperoleh
dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Rasio keuangan ini hanya
menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya, sehingga kita dapat menilai secara tepat hubungan antara pos tadi dan dapat
membandingkan dengan rasio lain. Keown, Scott, Martin and Petty 1999 Financial ratios is restating the accounting
data in relative terms to identify some of financial strengths and weaknesses of a company. The ratios give us two ways of making meaningful comparisons of a firm’s financial data:
1 we can examine the ratios across time say for the last 5 years to identify any trends; and 2 we can compare the firm’s ratios with those of other firms.
Rini Dwiyani Hadiwidjaja : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
Pernyataan ini menjelaskan bahwa rasio keuangan adalah keadaan factual perusahaan dengan mengidentifikasikan kekuatan-kekuatan keuangan dan kelemahan-
kelemahan keuangan suatu perusahaan. Rasio keuangan akan memberi cara bagi analisis untuk membuat perbandingan yang berarti dari data keuangan perusahaan melalui : 1
waktu yang berbeda, artinya membandingkan rasio-rasio perusahaan yang sama dari laporan keuangan terdahulu, 2 perusahaan lain yang berbeda, yang mempunyai skala dan
lingkungan yang kurang lebih sama. Menurut Keown, Scott, Martin and Petty 1999 we use financial ratios to answer
questions about a firm’s operations and to evaluate the company’s financial performance. Specifically, we can address for important questions:
1. How liquid is the firm?
2. Is management generating adequate operating profits on the firm’s assets?
3. How is the firm financing its assets?
4. Are the owners stokeholders receiving an adequate return on their investment?
Rasio keuangan memberikan dasar untuk menjawab beberapa pertanyaan penting berkaitan dengan kegiatan operasi perusahaan dan evaluasi kinerja keuangan perusahaan, antara lain :
1. Bagaimana likuidasi perusahaan? Likuiditas berkaitan dengan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi segenap utang atau kewajibannya. 2.
Apakah manajemen menghasilkan cukup keuntungan dari aktiva perusahaan? Karena tujuan utama pembelian aktiva ialah menciptakan keuntungan, analis perlu memiliki
pedoman atas tingkat keuntungan perusahaan. Jika tingkat keuntungan itu tidak memadai dibandingkan dengan investasinya, maka perlu diadakah telaah lebih lanjut
untuk mengungkapkan penyebabnya.
Rini Dwiyani Hadiwidjaja : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
3. Bagaimana manajemen perusahaan membiayai investasinya? Keputusan ini
mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat hasil bagi para pemegang saham umum.
4. Apakah pemegang saham umum menerima laba yang cukup dari investasinya?
Tingkat hasil yang diperoleh investaor merupakan pertimbangan pokok para investor dalam membeli saham perusahaan.
Sedangkan menurut Kuswadi 2006 biasanya analisis rasio keuangan dibedakan menjadi 5 lima , yaitu :
1. Rasio Kemampulabaan Profitability Ratio
Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba secara relatif. Relatif disini artinya laba tidak diukur dari besarnya secara mutalk tetapi
diperbandingkan dengan unsure-unsur atau tolak ukur lainnya. Tolak ukur yang dipakai biasanya Pendapatan, Dana dan Modal. Beberapa jenis rasio profitabilitas ini dapat
dikemukakan sebagai berikut : 1 Rasio Laba atas Penjualan Net Profit Margin, 2 Rasio Laba Sebelum Bunga dan Pajak atas Penjualan 3 Rasio Laba Kotor atas Penjualan Gross
Profit Margin, 4 Rasio Laba Operasi atas Total Investasi Return on Investment, 5 Rasio Laba atas Modal Return on Equity.
2. Rasio Likuiditas Liquidity Ratio
Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi
tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan utang lancar. Beberapa rasio likuiditas
Rini Dwiyani Hadiwidjaja : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
ini adalah sebagai berikut :1 Rasio Lancar Current Ratio, 2 Rasio Cair Quick RatioAcid Test Ratio dan 3 Rasio kas Cash Ratio.
3. Rasio Aktivitas Activity Ratio
Rasio ini menggambarkan kinerja perusahaan dalam pengelolaan persediaan dan piutangnya, rasio ini dapat dibagi menjadi 4 empat, yaitu : 1 Rasio Perputaran Persediaan
Inventory Turn Over, 2 Rasio Hari Persediaan Inventory Period, 3 Rasio Perputaran Piutang Account Receivable Turn Over, dan 4 Rasio Periode Pengumpulan Piutang
Average Collection Period. 4.
Rasio Efektivitas Penggunaan Dana dan Biaya Rasio ini untuk melihat sampai seberapa jauh efisiensi dan efektivitas penggunaan
dana dan biaya. Biasanya biaya tersebut diperbandingkan dengan hasil penjualan. Rasio ini dibagi menjadi 5, yaitu : 1 Rasio Harga Pokok Penjualan atas Penjualan, 2 Rasio Harga
Pokok Penjualan dan Beban Operasi atas Penjualan, 3 Rasio Beban Penjualan atas Penjualan dan 4 Rasio Beban Administrasi dan 5 Rasio Beban Keuangan.
5. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi.
Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan utang jangka panjang. Rasio solvabilitas antara lain : 1 Rasio Kewajiban Jangka Panjang
atas Harta Aktiva Debt To Asset Ratio, 2 Rasio KewajibanJangka Panjang atas Modal Debt To Equityt Ratio dan 3 Rasio Kewajiban Jangka Panjang atas Kapitalisasi.
2.2.2 Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan