2.2.1 Pola Pemberian ASI yang Tepat dan Benar
Untuk meningkatkan kesehatan dan kelangsungan hidup bayi baru lahir adalah dengan memberikan ASI segera setelah ia dilahirkan, yaitu dalam waktu
setengah jam sampai satu jam setelah lahir atau disebut juga Inisiasi Menyusu Dini Roesli, 2008. Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi
ASI. Kemudian memberikan kolostrum dan pemberian ASI eksklusif. Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa makanan dan minuman
lain, kecuali obat bila diperlukan Roesli, 2000. Pola pemberian ASImakanan pendamping MP-ASI yang dianjurkan
Depkes seperti terlihat dalam tabel berikut :
Tabel 2.1 Pola Pemberian ASIMP-ASI Menurut Golongan Umur
Golongan Umur Bulan
Pola Pemberian ASIMP-ASI ASI
MP-ASI Makanan
Lumat Makanan
Lembek Makanan
Keluarga 0-6
7-8 9-12
12-14
Sumber : Almatsier S; Soetardjo S; Soekatri M, 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan.
Jakarta
.
Keterangan: dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pemberian ASI diberikan mulai
dari umur bayi 0-6 bulan tanpa makanan tambahan apapun dan diteruskan pemberian ASI selama 2 tahun.
2.2.2 Kebijakan-Kebijakan di Indonesia tentang ASI Eksklusif
a. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 450MenkesSKVI2004 tentang pemberian ASI secara Eksklusif di Indonesia selama 6 bulan dan
dianjurkan di lanjutkan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai.
Universitas Sumatera Utara
a. UU Nomor 362009 tentang Kesehatan Pasal 28
1 setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu secara eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan, kecuali atas indikasi medis.
2 Selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, pemerintahan, pemerintah daerah dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan
penyediaan waktu dan fasilitas khusus. 3 Penyediaan Fasilitas khusus tersebut diadakan di tempat kerja dan fasilitas
umum c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012
terkait pemberian Air Susu Ibu secara Eksklusif. Pasal 6 berbunyi “Setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI eksklusif kepada bayi yang
dilahirkannya.”
2.2.3 Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui