Nilai Budaya Dukungan Dan Saran Petugas Kesehatan

dan dibuang, informan baru menyusui. Informan menyusui bayinya mulai umur 2 hari. Sebelum itu, informan memberikan bayinya berupa air putih, air gula dan susu botol. Anjuran ini dari bidan yang menolong persalinan dan ibu mertua informan.

4.3.4 Nilai Budaya

Ketika informan ditanya akan budaya yang terdapat dalam masyarakat dalam pemberian ASI, maka informan memberikan jawaban sebagai berikut : Matriks 4.10 Nilai Budaya tentang Kolostrum Informan Pernyataan 1 Pantangannya kalau ASI yang pertama tidak boleh diberikan pada bayi dan itu dibuang karena itu susu basi yang bisa mengakibatkan bayi sakit perut, tapi saya tidak mengikutinya. 2 Di kampung ini kami tidak memberikan ASI yang pertama keluar karena bisa mengakibatkan sakit perut. 3 ASI yang pertama keluar dan warnanya kuning itu dibuang karena itu susu basi dan kotor, anak bisa sakit perut. 4 Ibu mertua bilang kalau sogito berua itu dibuang karena basi dan kotor, bisa mengakibatkan anak sakit perut. 5 Kalau di desa ini ASI yang pertama itu dibuang karena itu ASI basi dan bisa mengakibatkan sakit perut bagi bayi. 6 Kalau pantangan di sini tidak boleh diberi sogitõ berua karena bayi bisa sakit. 7 Kalau di kampung ini, ASI yang pertama itu dibuang tidak boleh diberikan sama bayi baru lahir. 8 Dalam segi pantangan mereka sering membuang kolostrum. Mereka beranggapan ASI itu adalah ASI basi dan kotor yang bisa mengakibatkan bayi sakit perut. 9 Kalau pantangan di sini kebanyakan mereka membuang kolostrum itu tadi. 10 Dari segi budaya, mereka tidak memberikan ASI yang pertamakali keluar karena mereka beranggapan itu ASI basi dan bayi bisa sakit. Dari matriks di atas dapat menggambarkan bahwa yang menjadi budaya informan yang turun temurun dalam pemberian kolostrum itu adalah kolostrum Universitas Sumatera Utara yang tidak diberikan pada bayi karena informan beranggapan itu ASI yang basi dan kotor yang bisa mengakibatkan anak sakit perut.

4.3.5 Dukungan Dan Saran Petugas Kesehatan

Ketika informan ditanyakan tentang dukungan petugas kesehatan yang berada dalam pemberian ASI eksklusif, maka informan memberikan jawaban sebagai berikut : Matriks 4.11 Dukungan dan Saran Petugas Kesehatan Informan Pernyataan 1 Sangat mendukung, dia sering penyuluhan, salah satunya tentang ASI ini, seperti kemarin kami dibagikan kertas yang berisi tentang ASI eksklusif. Sarannya ASI harus diberi dan hanya ASI sampai enam bulan. Setelah enam bulan baru diberi makanan pendamping. 2 Saya jarang ke posyandu, kecuali ada keluhan saja saya ke sana, yang saya dengar jika kita ke posyandu kita diberi penyuluhan. Salah satunya tentang pemberian ASI. 3 Kalau saya ke posyandu, saya dianjurkan bidan untuk menyusui, kadang lewat penyuluhan salah satunya tentang ASI 4 Sangat mendukung. Di posyandu kita diperiksa hamil sekalian penyuluhan. bidannya menyarankan kalau saya melahirkan anak saya diberi ASI sampai enam bulan. 5 Sangat mendukung, bidan sering menganjurkan untuk memberikan ASI sampai enam bulan pada bayi baru lahir. Penyampaiannya melalui penyuluhan di posyandu 6 Bidan di sini sangat mendukung pemberian ASI eksklusif ini. Setiap saya mengantar istri ke posyandu, bidannya sering penyuluhan salah satunya tentang pemberian ASI eksklusif. 7 Saya tidak tahu karena hanya istri yang ke posyandu, mungkin saja ada penyuluhan tentang ASI ini. 8 Bentuk dukungan kami sebagai petugas kesehatan adalah memberikan informasi berupa penyuluhan tentang ASI eksklusif pada saat posyandu dan waktu tertentu. Saran saya kepada ibu menyusui supaya memberikan ASI sampai enam bulan tanpa makanan atau minuman apapun dan diteruskan dengan pemberian makanan pendamping setelah enam bulan. Universitas Sumatera Utara Matriks 4.11 Lanjutan Informan Pernyataan 9 Bidan di sini sangat mendukung pemberian ASI eksklusif ini. Bidan sering memberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif di posyandu. 10 Sangat mendukung dengan memberikan penyuluhan di posyandu dan pertemuan kesehatan lainnya. Sarannya menghimbau keluarga atau ibu-ibu menyusui untuk memberikan ASI eksklusif ini. Matriks di atas menggambarkan tentang bentuk dukungan petugas kesehatan dalam pemberian ASI eksklusif. Semua informan menyatakan bahwa bidan desa di desa Mazingo Tanoseo sangat mendukung dan menganjurkan pemberian ASI eksklusif. Pada umumnya bentuk dukungan bidan desa dengan penyuluhan tentang ASI eksklusif di posyandu.

4.3.6 Dukungan dan Peranan keluarga