3.8 Validitas Data
Dalam penelitian kualitatif keabsahan data merupakan konsep penting. Oleh karena itu, pada penelitian ini untuk memeriksa keabsahan data yang
diperoleh, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian yaitu triangulasi sumber, yaitu bidan desa dan
suami dari ibu menyusui
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak Geografis
Desa Mazingo Tanoseo merupakan salah satu dari 16 desa yang ada di Kecamatan Hiliduho. Jarak Desa Mazingo Tanoseo dengan ibu kota kecamatan
berjarak 8 Km dengan jarak tempuh selama 30 menit. Secara topografi desa Mazingo Tanoseo mempunyai wilayah berbukit-bukit. Batas-batas geografisnya
adalah sebagai berikut : Sebelah Utara
: berbatasan dengan Desa Simandraolo Kecamatan Gunungsitoli Alooa
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Desa Dima Kecamatan Hiliduho
Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Lolomoyo Tuhemberua Kecamatan Gunungsitoli Barat
Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Sisobahili Kecamatan Hiliduho Kabupaten Nias.
Luas wilayah Desa Mazingo Tanoseo adalah ± 6 km
2
. Adapun lahan di desa tersebut sebagian besar dimanfaatkan sebagai areal perladangan masyarakat.
4.1.2 Demografi
Jumlah penduduk Desa Mazingo Tanoseo tahun 2015 adalah 966 jiwa dengan 212 Kepala Keluarga KK, yang terdiri dari laki-laki 484 jiwa dan
perempuan berjumlah 482 jiwa. Penduduk Desa Mazingo Tanoseo berdasarkan kelompok umur pada tahun
2015, dengan jelas dapat dilihat pada tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Penduduk Desa Mazingo Tanoseo Menurut Kelompok Umur
Tahun 2015 No
Golongan Umur Tahun Jumlah n
Persentase
1 0-4
85 8,8
2 5-9
65 6.7
3 10-14
100 10,3
4 15-19
90 9,4
5 20-24
95 9,8
6 25-29
93 9,6
7 30-34
86 8,9
8 35-39
80 8,3
9 40-44
50 5,2
10 44-49
45 4,7
11 50-54
35 3,6
12 55-59
44 4,6
13 60-64
38 3,9
14 ≥ 65
60 6,2
Jumlah 966
100
Sumber : Desa Mazingo Tanoseo 2015
Tabel 4.1 di atas menggambarkan bahwa penduduk di Desa Mazingo Tanoseo yang terbanyak adalah yang berusia 10-14 tahun dengan persentase
10,3. Keadaan sosial ekonomi masyarakat di Desa Mazingo Tanoseo dapat
dilihat dari mata pencahariannya. Sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian.Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Menurut Pekerjaan Tahun 2015
No Mata Pencaharian
Jumlah orang Persentase
1 Tani
650 67,2
2 Dagang
60 6,2
3 PNS
36 3,7
4 Lainnya
220 22,7
Jumlah 966
100,0
Sumber: Desa Mazingo Tanoseo 2015
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 diatas menggambarkan bahwa dari penduduk Desa Mazingo Tanoseo yang sudah bekerja, mayoritas pekerjaannya adalah petani sebanyak 650
orang 67,2 dan yang paling sedikit adalah pekerjaan sebagai PNS sebanyak 36 orang 3,7 .
Agama yang terdapat di Desa Mazingo Tanoseo yaitu agama Kristen Protestan dan Kristen Khatolik. Perkembangan pemeluk agama di desa ini adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.3 Penduduk Desa Mazingo Tanoseo Berdasarkan Agama Tahun 2015
No Agama
Jumlah orang Persentase
1 Kristen Protestan
816 84,4
2 Kristen Khatolik
150 15,2
Jumlah 966
100
Sumber : Desa Mazingo Tanoseo Tahun 2015
Tabel di atas menggambarkan bahwa dari penduduk Desa Mazingo Tanoseo, mayoritas penduduknya memeluk agama Kristen Protestan dengan
jumlah 816 orang 84,4 dan Kristen Khatolik sebanyak 150 orang 15,2. Sehubungan dengan kebutuhan tempat peribatan pemeluk-pemeluk agama
di atas, maka di daerah tersebut terdapat 5 gereja sebagai tempat peribatan agama Kristen Protestan dan Kristen Khatolik.
Desa Mazingo Tanoseo memiliki sarana dan prasarana kesehatan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel
berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Sarana Kesehatan di Desa Mazingo Tanoseo Tahun 2015
No Sarana Kesehatan Jumlah
1 Pustu
1 2
Posyandu 2
Jumlah 3
Sumber: Desa Mazingo Tanoseo Tahun 2015
Tabel di atas menunjukkan bahwa sarana kesehatan yang tersedia di wilayah Desa Mazingo Tanoseo ada 2 jenis yakni 1 satu buah puskesmas pembantu dan
posyandu yang terdiri dari 2 dua pos.
4.2 Gambaran Informan 4.2.1 Karakteristik Informan
Informan utama dalam penelitian ini adalah ibu menyusui yang mempunyai bayi 6-12 bulan yang tinggal di wilayah Desa Mazingo Tanoseo
dengan melakukan wawancara mendalam. Untuk validitas data dilakukan triangulasi sumber yaitu informasi dari suami ibu menyusui, bidan desa dan tokoh
masyarakat. Karakteristik Informan utama dalam wawancara mendalam dapat kita lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.5 Karakteristik Informan Ibu Menyusui Di Wilayah Desa Mazingo Tanoseo
No Informan Umur
thn Pendidik.
Pekerjaan Pendapatan
bulan Jlh
Anak Umur
bayi Ket
1 Informan 1 21
SMA Petani
1.000.000 2
12 bln ASI eksklusif
2 Informan 2 21
- SD Petani
500.000 3
12 bln - ASI eksklusif
3 Informan 3 28
SD Petani
500.000 3
9 bln - ASI
eksklusif 4
Informan 4 19 SMP
Petani 500.000
1 9 bln
- ASI eksklusif
5 Informan 5 28
SD Petani
1.000.000 4
8 bln - ASI
eksklusif
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik informan utama yang memiliki bayi berusia 6-12 bulan terdapat 5 orang. Umur informan yang termuda 19 tahun dan tertua 28 tahun.
Pendidikan terendah informan tidak tamat SD dan tertinggi SMA. Jumlah anak dalam keluarga informan paling banyak 4 orang dan yang paling sedikit 1 orang.
Umur bayi yang termuda 8 bulan dan yang tertua 12 bulan. Umumnya informan utama memiliki pendapatan keluarga rata-rata Rp.500.000-Rp.1.000.000 dengan
pekerjaan sebagai petani.
Tabel 4.6 Karakteristik Informan Pendukung
No Informan Umur Pendidikan
Pekerjaan Ket
1 Informan 6
28 thn SMA
Petani Suami dari informan
utama yang
ASI eksklusif
2 Informan 7
30 thn SD
Petani Suami dari informan
utama 2 yang tidak ASI eksklusif
3 Informan 8
26 thn AKBID
Bidan desa Petugas kesehatan
4 Informan 9
32 thn PGSD
Kades Tokoh masyarakat
5 Informan 10
45 thn SMA
Kader Tokoh masyarakat
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa karakteristik informan pendukung ibu menyusui berjumlah 5 orang dengan usia termuda 26 tahun dan
tertua 45 tahun. Pendidikan formal dari informan pendukung yang terendah adalah pendidikan SD dan yang tertinggi adalah AKBID.
Adapun hasil wawancara mendalam yang diperoleh untuk mengetahui pemberian Air Susu Ibu ASI eksklusif pada masyarakat di Desa Mazingo
Tanoseo Kecamatan Hiliduho Kabupaten Nias dapat dilihat pada matriks hasil wawancara berikut.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Matriks Pemberian ASI Eksklusif pada Masyarakat 4.3.1 Pengetahuan Informan tentang ASI Eksklusif dan Manfaatnya
Adapun jawaban informan, ketika ditanyakan tentang pengertian ASI eksklusif, kolostrum dan manfaat dari ASI eksklusif adalah sebagaimana yang
digambarkan pada matriks berikut:
Matriks 4.1 Pengetahuan Informan tentang ASI Eksklusif
Informan Pernyataan
1 ASI eksklusif itu adalah air susu ibu yang bagus diberikan sejak lahir
selama enam bulan tanpa pemberian makanan tambahan. 2
Saya tidak tahu apa arti itu karena tidak pernah mendengarnya. 3
Saya pernah dengar tapi saya lupa tentang ASI eksklusif. 4
Saya tidak tahu tentang ASI ekslusif, saya baru dengar pertama kali tentang ASI eksklusif ini.
5 Saya kurang tahu mengenai ASI eksklusif.
6 Air susu ibu yang paling bagus yang diberikan kepada bayi yang baru
lahir sampai enam bulan tanpa pemberian makanan apapun.
7 Saya tidak tahu mengenai ini karena saya tidak pernah dengar.
8 ASI eksklusif ini artinya pemberian ASI sejak lahir sampai enam
bulan tanpa pemberian makanan tambahan apapun dan setelah itu dilanjutkan menyusui dengan makanan pendamping ASI sampai
umur 2 tahun.
9 ASI eksklusif itu pemberian ASI kepada bayi selama sejak lahir
sampai 6 bulan. 10
Air susu ibu yang bagus yang diberikan kepada bayi sampai umur enam bulan tanpa pemberian makanan atau minuman selain ASI.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, dapat diketahui bahwa sebagian informan tidak tahu pengertian ASI eksklusif karena tidak pernah dengar
dan lupa. Sebagiannya lagi informan menyatakan bahwa ASI eksklusif adalah ASI yang bagus yang diberikan sejak lahir sampai enam bulan tanpa penambahan
makanan apapun.
Universitas Sumatera Utara
Matriks 4.2 Pengetahuan Informan tentang Kolostrum
Informan Pernyataan
1 Kolostrum itu kan susu yang pertama keluar, warnanya kekuning-
kuningan dan kental. Kalau di sini di sebut
sogitõ berua
. 2
Air susu yang pertama keluar dan kental itu namanya
sogitõ berua
3 ASI yang pertama dan warnanya kuning disebut
sogitõ berua
4 ASI yang pertama keluar itu,warnanya kekuning-kuningan dan
kental disebut
sogitõ berua
5 ASI yang pertama keluar itu disebut
sogitõ berua
6 Kolostrum itu air susu ibu yang pertama keluar namanya di kampung
ini
sogitõ berua
7 Saya tidak tahu dan tidak pernah dengar.
8 Kolostrum adalah ASI yang pertama keluar, warnanya kekuning-
kuningan dan kental 9
ASI yang keluar pertama sekali disebut
sogitõ berua
10 Kolostrum itu adalah ASI yang pertama kleluar, kental dan warnanya
kekuningan semacam getah, di sini disebut
sogitõ berua
Dalam matriks di atas juga dapat diketahui bahwa informan hanya bisa
menyebutkan ciri-ciri kolostrum dan istilah kolostrum itu disebut
sogitõ berua.
Kolostrum adalah ASI yang pertama keluar, warnanya kekuning-kuningan dan kental.
Matriks 4.3 Manfaat ASI Eksklusif Bagi Anak
Informan Pernyataan
1 Agar anak kita sehat dan untuk kekebalan tubuh anak juga.
2 Sebagai sumber makanan supaya tidak sakit.
3 Supaya anak kita sehat.
4 Supaya anak tidak sering sakit
5 Agar anak sehat.
6 Sebagai makanan utama bayi dan kekebalan tubuh anak
7 Supaya anak sehat.
8 Sebagai makanan bagi bayi, kekebalan tubuh anak, meningkatkan
kecerdasan anak 9
Supaya anak tidak sering sakit. 10
Untuk kesehatan anak.
Universitas Sumatera Utara
Dari matriks di atas dapat diketahui bahwa manfaat dari ASI eksklusif untuk bayi adalah sebagai sumber makanan bagi bayi, kekebalan tubuh anak,
meningkatkan kecerdasan anak sehingga anak menjadi sehat dan jarang sakit.
Matriks 4.4 Manfaat ASI Eksklusif Bagi Ibu
Informan Pernyataan
1 Supaya lebih dekat dengan bayi dan tidak repot buat susu.
2 Kalau menyusui perasaan jadi lebih senang dan lebih puas
3 Tidak repot buat susu botol
4 Senang saja kalau menyusui
5 Kalau tidak nyusu, payudara saya bengkak dan sakit.
6 Istri jadi lebih sehat dan anak bisa lebih dekat dengan ibunya.
7 Saya tidak tahu manfaat ASI bagi ibu
8 Menjarangkan kehamilan, lebih cepat langsing, memberi kepuasan
dan menjalin ikatan kasih sayang antara ibu dan anak 9
Supaya anaknya lebih dekat dengan ibunya 10
Adanya ikatan kasih sayang antara ibu dan anak, cepat langsing dan ibunya sehat
Dari matriks di atas dapat diketahui bahwa manfaat ASI untuk ibu adalah
terjalinnya ikatan kasih sayang antara ibu dan anak, adanya kepuasaan bila menyusui, menjarangkan kehamilan, ibu cepat langsing dan tidak repot buat susu.
Matriks 4.5 Manfaat ASI Eksklusif Bagi Rumah Tangga
Informan Pernyataan
1 Hemat karena tidak beli susu dan mudah memberikannya
2 Tidak beli susu botol
3 Tidak beli susu botol
4 Pengeluaran lebih sedikit karena tidak beli susu
5 Tidak beli susu
6 Hemat dan tidak repot buat susu
7 Tidak beli susu
8 Hemat dan praktis pemberiannya
9 Hemat
10 Tidak perlu beli susu dan mudah juga memberikannya
Universitas Sumatera Utara
Dari matriks di atas dapat diketahui bahwa manfaat ASI eksklusif bagi keluarga adalah hemat dan mudah memberikannya.
4.3.2 Sikap Informan Tentang ASI Eksklusif
Ketika ditanyakan tentang pendapat informan tentang pemberian ASI eksklusif dan kolostrum, maka informan memberikan jawaban sebagai berikut :
Matriks 4.6 Tanggapan Informan terhadap Pemberian hanya ASI dari 0-6 Bulan
Informan Pernyataan
1 Saya setuju karena untuk kesehatan anak dan saya merasa puas jika
saya menyusuinya. 2
Kalau sampai enam bulan hanya ASI saja, saya tidak setuju karena saya seharian di kebun dan ASI saya tidak banyak, takutnya tidak
cukup buat anak saya.
3 Saya tidak setuju kalau hanya ASI saja karena saya merasa tidak
cukup buatnya. 4
Saya tidak setuju kalau yang diberikan hanya ASI saja karena ASI saya sedikit.
5 Saya tidak setuju karena saya kerja di ladang, saya sering
meninggalkannya di rumah jadi tidak bisa menyusui sepanjang waktu itu.
6 Saya setuju karena ASI adalah sumber makanan yang utama dan
banyak mengandung vitamin. 7
Saya kurang setuju karena air susu istri saya kurang tapi terserah istri saya saja mana yang bagusnya untuk anak.
8 Setuju karena bermanfaat bagi ibu, anak dan keluarganya
9 Setuju kalau itu bermanfaat bagi anak.
10 Setuju karena bermanfaat bagi ibu dan anak.
Matriks di atas menggambarkan tentang sebagian besar sikap informan utama dan sikap suami dalam pemberian ASI eksklusif. Umumnya informan tidak
setuju dalam pemberian hanya ASI dari 0-6 bulan karena informan utama merasa ASI tidak cukup buat anak karena ASI yang keluar sedikit dan pekerjaan yang
juga banyak menyita waktu sehingga waktu menyusui tidak ada. Dari hasil wawancara di atas didapatkan sikap informan 1 dan informan pendukung yang
Universitas Sumatera Utara
menyatakan setuju bahwa ASI hanya diberikan pada bayi usia 0-6 bulan karena ASI adalah sumber makanan utama bayi dan untuk kesehatan anak.
Matriks 4.7 Sikap Informan terhadap Pemberian Kolostrum
Informan Pernyataan
1 Saya setuju karena kolostrum itu bagus buat anakku. Kolostrum
itu bisa buat kekebalan tubuh anak. 2
Tidak mau kak karena
sogitõ berua
itu susu basi, tidak boleh diberikan kepada bayi yang baru lahir karena bisa menyebabkan
sakit perut seperti mencret. 3
Saya tidak setuju kak karena itu susu basi dan kotor, bayi bisa sakit perut nanti seperti mencret.
4 Menurut mertua saya,
sogitõ berua
itu tidak boleh diberikan karena susu itu susu yang basi bisa membuat sakit perut seperti
mencret, perut kembung dan muntah 5
Saya tidak setuju karena itu susu basi dan kotor karena bisa membuat sakit perut seperti mencret
6 Menurut saya setuju jika diberikan bagus untuk bayi yang baru
lahir karena banyak vitaminnya. 7
Tidak setuju kak karena ibu saya bilang itu susu basi dan bisa membuat anak sakit perut seperti perut kembung dan mencret.
8 Setuju karena untuk daya tahan tubuh
9 Kalau itu memang bagus untuk bayi, saya setuju saja
10 Setuju karena untuk kekebalan tubuh anak
Dari hasil wawancara di atas umumnya informan tidak setuju bila memberikan kolostrum kepada bayi yang baru lahir karena anggapan mereka itu
ASI basi dan kotor yang bisa membuat bayi sakit perut seperti mencret dan perut kembung, sedangkan informan 1 dan informan pendukung sangat setuju
memberikannya karena mereka beranggapan kolostrum itu banyak vitaminnya dan untuk kekebalan tubuh anak.
4.3.3 Tindakan Pemberian ASI Ketika informan ditanyakan akan tindakan pemberian ASI, mereka
memberikan jawaban sebagaimana berikut:
Universitas Sumatera Utara
Matriks 4.8 Tindakan Pemberian ASI
Informan Pernyataan
1 Sekitar 30 menit sesudah melahirkan ASI saya sudah keluar, sejak itu
saya sudah menyusui bayi saya. Sampai dia umur 6 bulan saya masih kasih ASI saja, kalau sekarang yah..udah dikasih makan bubur
sambil ngasih ASI juga. Waktu menyusui itu kapan anak saya mau menyusu karena saya tetap ada di rumah, kendala dalam menyusui
ya..tidak ada. Saya tidak bisa menghitung berapa kali anak saya menyusu dalam sehari, karena kapan dia mau menyusu, saya
langsung menyusuinya. Kalau yang menganjurkan saya untuk menyusui bayi saya itu bidan, suami dan mertua saya.
2 ASI saya keluar sekitar 2 hari setelah melahirkan, sejak itu saya
hanya kasih ASI saja sampai bayi saya umur 3 bulan. Bayi saya udah mulai diberi makan seperti sun dan bubur nasi yang di giling sesudah
umur 3 bulan, minumnya air putih atau teh manis di dot, semenjak itu saya jarang nyusuin lagi. Saya menyusui sebelum atau sesudah
pulang dari kebun saja, kalau misalnya saya di rumah jika dia menangis ya saya susuin atau kasih makan.
3 Saya mulai menyusui sekitar 3 hari setelah melahirkan sampai dia
umur 3 bulan. Saya kasih ASI terus tapi sesudah 3 bulan, nyusuin sudah jarang, karena udah diberi makan bubur atau diselingi dengan
teh manis. Saya menyusuinya sebelum dan sepulang dari kebun saja.
4 Saya mulai menyusui seminggu setelah melahirkan sampai dia umur
4 bulan. Saya ngasih ASI saja sampai umur dia 4 bulan, kapan bayi saya mau nyusu, saya susuin. Sesudah dia umur 4 bulan, saya sudah
jarang menyusui karena sering saya tinggal pergi ke kebun. Di rumah, anak saya sering nangis, mertua dan suami menganjurkan
untuk memberikan bubur giling, katanya biar tenang dan cepat besar.
5 Sekitar 2 hari sesudah melahirkan sampai umur 3 bulan, saya terus
menyusuinya. Saya kasih ASI saja. Tapi karena saya kerja, sejak umur 3 bulan itu, mertua menganjurkan memberi bubur katanya
umur segitu sudah bisa diberi makan biar cepat besar.
6 Anak saya menyusu sejak lahir sampai enam bulan, tapi gak tahu
berapa kali sehari, istri saya yang tahu. Menyusui itu dianjurkan oleh bidan dan ibu saya.
7 Saya tidak tahu kapan, yang saya tahu sejak lahir anak saya udah
menyusu. Tapi sejak umur 3 bulan, anak saya sudah diberi makan berupa sun dan bubur nasi yang digiling, karena istri saya kerja di
kebun jadi anak saya sering ditinggal sama Ibu saya. Ibu saya menyarankan untuk memberi bubur.
Matriks di atas menggambarkan tentang tindakan pemberian ASI eksklusif pada bayi. Pemberian ASI dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya informan
Universitas Sumatera Utara
utama menyatakan pola kebiasaannya menyusui dimulai sejak ASI keluar setelah melahirkan. Makanan pendamping diberikan mulai umur 3 bulan berupa bubur
instan sun dan bubur nasi yang digiling. Pemberian makanan ini dianjurkan oleh suami dan ibu mertua. Alasan pemberian makanan pendamping karena ibu
menyusui sering meninggalkan anaknya di rumah karena tuntutan pekerjaan, selain itu anak sering menangis. Makanan pendamping ASI juga diberikan karena
alasan agar bayi cepat besar dan kuat.
Matriks 4.9 Tindakan Pemberian Kolostrum
Informan Pernyataan
1 Tidak lama sekitar 30 menit setelah melahirkan, bidan nyuruh saya
menyusui, tidak lama kemudian keluar susu yang kental dan kuning, terus saya kasih.
2 ASI yang pertama keluar itu dibuang, sesudah itu baru kami
menyusui. ASI saya lama keluarnya sekitar 2 hari. Karena anak saya juga sering nangis waktu itu, terus mertua kasih air putih campur
gula. Bidannya gak melarang, malah sesudah melahirkan anak saya dikasihnya air putih.
3 Saya melahirkan di praktik bidan. ASI baru keluar sekitar 3 hari,
selama tidak keluar ASI, saya beri susu botol. Kata bidan gak apa- apa kasih susu botol, nanti kalau sudah keluar ASI baru kamu susuin.
ASI yang keluar pertama itu di buang, setelah itu baru di susuin.
4 Saya melahirkan di praktik bidan. Kalau tidak salah saya udah
pulang ke rumah baru ASI saya keluar, sekitar seminggu. ASI yang pertama itu, kata mertua tidak boleh di kasih sama bayi karena itu
susu basi, anak bisa sakit perut, tunggu air susu berwarna putih dulu baru disusuin. Sebelum itu kami kasih susu botol, kata bidan gak
apa-apa, kasih susu botol dulu daripada haus dan lapar nunggu ASInya keluar.
5 Saya melahirkan di rumah saya ditolong oleh bidan. ASI saya baru
keluar sekitar 2 hari. Sebelum keluar ASI, kami ngasih air putih kadang juga di campur pakai gula, banyaknya sekitar 2 atau 3 sendok
makan. Kalau
sogitõ berua
, itu dibuang, tidak boleh diberikan pada bayi baru lahir.
Dari hasil wawancara di atas menggambarkan sebagian besar informan tidak memberikan ASI yang pertama keluar atau kolostrum. Sesudah kolostrum keluar
Universitas Sumatera Utara
dan dibuang, informan baru menyusui. Informan menyusui bayinya mulai umur 2 hari. Sebelum itu, informan memberikan bayinya berupa air putih, air gula dan
susu botol. Anjuran ini dari bidan yang menolong persalinan dan ibu mertua informan.
4.3.4 Nilai Budaya
Ketika informan ditanya akan budaya yang terdapat dalam masyarakat dalam pemberian ASI, maka informan memberikan jawaban sebagai berikut :
Matriks 4.10 Nilai Budaya tentang Kolostrum
Informan Pernyataan
1 Pantangannya kalau ASI yang pertama tidak boleh diberikan pada
bayi dan itu dibuang karena itu susu basi yang bisa mengakibatkan bayi sakit perut, tapi saya tidak mengikutinya.
2 Di kampung ini kami tidak memberikan ASI yang pertama keluar
karena bisa mengakibatkan sakit perut. 3
ASI yang pertama keluar dan warnanya kuning itu dibuang karena itu susu basi dan kotor, anak bisa sakit perut.
4 Ibu mertua bilang kalau
sogito berua
itu dibuang karena basi dan kotor, bisa mengakibatkan anak sakit perut.
5 Kalau di desa ini ASI yang pertama itu dibuang karena itu ASI basi
dan bisa mengakibatkan sakit perut bagi bayi. 6
Kalau pantangan di sini tidak boleh diberi
sogitõ berua
karena bayi bisa sakit.
7 Kalau di kampung ini, ASI yang pertama itu dibuang tidak boleh
diberikan sama bayi baru lahir. 8
Dalam segi pantangan mereka sering membuang kolostrum. Mereka beranggapan ASI itu adalah ASI basi dan kotor yang bisa
mengakibatkan bayi sakit perut.
9 Kalau pantangan di sini kebanyakan mereka membuang kolostrum
itu tadi. 10
Dari segi budaya, mereka tidak memberikan ASI yang pertamakali keluar karena mereka beranggapan itu ASI basi dan bayi bisa sakit.
Dari matriks di atas dapat menggambarkan bahwa yang menjadi budaya informan yang turun temurun dalam pemberian kolostrum itu adalah kolostrum
Universitas Sumatera Utara
yang tidak diberikan pada bayi karena informan beranggapan itu ASI yang basi dan kotor yang bisa mengakibatkan anak sakit perut.
4.3.5 Dukungan Dan Saran Petugas Kesehatan
Ketika informan ditanyakan tentang dukungan petugas kesehatan yang berada dalam pemberian ASI eksklusif, maka informan memberikan jawaban sebagai
berikut :
Matriks 4.11 Dukungan dan Saran Petugas Kesehatan
Informan Pernyataan
1 Sangat mendukung, dia sering penyuluhan, salah satunya tentang
ASI ini, seperti kemarin kami dibagikan kertas yang berisi tentang ASI eksklusif. Sarannya ASI harus diberi dan hanya ASI sampai
enam bulan. Setelah enam bulan baru diberi makanan pendamping.
2 Saya jarang ke posyandu, kecuali ada keluhan saja saya ke sana,
yang saya dengar jika kita ke posyandu kita diberi penyuluhan. Salah satunya tentang pemberian ASI.
3 Kalau saya ke posyandu, saya dianjurkan bidan untuk menyusui,
kadang lewat penyuluhan salah satunya tentang ASI 4
Sangat mendukung. Di posyandu kita diperiksa hamil sekalian penyuluhan. bidannya menyarankan kalau saya melahirkan anak saya
diberi ASI sampai enam bulan.
5 Sangat mendukung, bidan sering menganjurkan untuk memberikan
ASI sampai enam bulan pada bayi baru lahir. Penyampaiannya melalui penyuluhan di posyandu
6 Bidan di sini sangat mendukung pemberian ASI eksklusif ini. Setiap
saya mengantar istri ke posyandu, bidannya sering penyuluhan salah satunya tentang pemberian ASI eksklusif.
7 Saya tidak tahu karena hanya istri yang ke posyandu, mungkin saja
ada penyuluhan tentang ASI ini. 8
Bentuk dukungan kami sebagai petugas kesehatan adalah memberikan informasi berupa penyuluhan tentang ASI eksklusif
pada saat posyandu dan waktu tertentu. Saran saya kepada ibu menyusui supaya memberikan ASI sampai enam bulan tanpa
makanan atau minuman apapun dan diteruskan dengan pemberian makanan pendamping setelah enam bulan.
Universitas Sumatera Utara
Matriks 4.11 Lanjutan
Informan Pernyataan
9 Bidan di sini sangat mendukung pemberian ASI eksklusif ini. Bidan
sering memberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif di posyandu. 10
Sangat mendukung dengan memberikan penyuluhan di posyandu dan pertemuan kesehatan lainnya. Sarannya menghimbau keluarga atau
ibu-ibu menyusui untuk memberikan ASI eksklusif ini.
Matriks di atas menggambarkan tentang bentuk dukungan petugas kesehatan dalam pemberian ASI eksklusif. Semua informan menyatakan bahwa bidan desa
di desa Mazingo Tanoseo sangat mendukung dan menganjurkan pemberian ASI eksklusif. Pada umumnya bentuk dukungan bidan desa dengan penyuluhan
tentang ASI eksklusif di posyandu.
4.3.6 Dukungan dan Peranan keluarga
Ketika informan ditanyakan akan peranan keluarga dalam pemberian ASI eksklusif ini, maka informan memberikan jawaban sebagai berikut :
Matriks 4.12 Dukungan dan Saran Keluarga dalam Pemberian ASI Eksklusif
Informan Pernyataan
1 Suami sangat mendukung, dia jaga anak-anak bila saya kerja, kadang
juga dia bantu-bantu kerja rumah seperti menyuci baju dan menyapu lantai jika saya saya lagi sibuk menyusui atau menjaga anak.Saran
suami saya, anaknya jangan lupa disusui dan jangan kasih bubur sebelum umur 6 bulan.
2 Mendukung aja, terserah mau nyusuin atau ngasih makan. Kalau
anaknya tenang, dia mau menggendongnya tapi kalau menangis, anaknya di kasihnya lagi samaku, karena katanya itu tugas
perempuan dalam mengurus anak-anak.
3 Di dukungnya, katanya jangan lupa susui anak sebelum kamu kerja.
Kalau untuk membantu saya mungkin karena suami saya capek dari pekerjaan, sampai di rumah suami langsung istrahat.
4 Kalau keluarga besar menganjurkan ngasih ASI, kata mertua kalau
anak saya umur 3 bulan sudah bisa dikasih makan sambil menyusui. Suami dan mama sering menjaga anak saya jika saya kerja.
Universitas Sumatera Utara
Matriks 4.12 Lanjutan
Informan Pernyataan
5 Ibu mertua dan suami sangat mendukung. Mereka sering
mengingatkan untuk menyusui kalau anak saya lagi nangis.
6 Saya sangat mendukung, saya sering mengingatkan supaya anak
jangan sampai lapar, pulang dan tinggalkan saja kerjamu kalau anak lagi nangis, saya juga kadang membantunya menyuci baju dan
menjaga anak.
7 Terserah istri saja, itukan tugas istri, kadang saya hanya
mengingatkan istri untuk nyusuin atau ngasih makan anak. Kalau misalnya kebunnya dekat, saya akan panggil dia untuk nyusuin si
kecil ini.
Matriks di atas menggambarkan peranan keluarga dalam pemberian ASI eksklusif yaitu pada umumnya suami informan sangat mendukung pemberian ASI
karena menyusui ini adalah tugas istri. Bentuk dukungan keluarga berupa membantu pekerjaan rumah, menggendong anak, mengingatkan ibu menyusui dan
memanggil ibu untuk menyusui bila tempat kerjanya dekat.
4.3. 7 Dukungan dan Peranan Tokoh Masyarakat
Ketika informan ditanyakan tentang peranan tokoh masyarakat dalam pemberian ASI eksklusif, maka informan memberikan sebagaimana berikut :
Matriks 4.13 Peranan Tokoh Masyarakat dalam Pemberian ASI Eksklusif
Informan Pernyataan
1 Karena mertua saya adalah salah seorang kader kesehatan di
kampung ini, mertua saya sering menganjurkan saya menyusui anak saya secara eksklusif dan mertua saya juga sering mengajak saya ke
posyandu untuk mengikuti kegiatan kesehatan.
2 Mereka sangat mendukung. Himbauan kader supaya kami menyusui
dan memberi ASI pada anak selama enam bulan tapi saya tidak mengerti.
3 Mendukung. Saya sering diajak ke penyuluhan tapi karena sibuk
saya jarang ke sana. 4
Mereka mendukung. Kader sering menganjurkan kami untuk menyusui sampai enam bulan.
Universitas Sumatera Utara
Matriks 4.14 Lanjutan
Informan Pernyataan
5 Kader di sini sering menganjurkan supaya nyusuin sampai enam
bulan, ibu itu juga sering mengajak kami ke posyandu. 9
Kami sangat mendukung dan mengajak keluarga untuk memberikan ASI eksklusif karena ini bermanfaat untuk anak. Saran saya ya..tetap
di beri ASI secara eksklusif
10 Kami sangat mendukung dan mengajak keluarga untuk memberikan
ASI eksklusif karena ini bermanfaat untuk anak. Saran saya ya..tetap di beri ASI secara eksklusif Kami sebagai kader sangat mendukung
dan ikut serta dalam penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan setiap kegiatan posyandu, salah satunya adalah penyuluhan tentang ASI
eksklusif yang disampaikan oleh bidan, tapi kalau untuk pelaksanaan ASI eksklusif itu sendiri tergantung ibu menyusui dan keluarganya.
Matriks di atas menggambarkan peranan tokoh masyarakat yang sangat mendukung dalam pemberian ASI eksklusif. Bentuk peranan tokoh masyarakat di
sini mereka ikut serta dalam penyuluhan dan mengajak warga untuk mengikuti setiap penyuluhan kesehatan khususnya penyuluhan ASI eksklusif.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
Pemberian air susu ibu ASI atau menyusui adalah suatu proses alamiah yang dialami antara ibu dan bayi, yang bisa dilakukan di berbagai lapisan
masyarakat diseluruh dunia tanpa pernah membaca buku tentang ASI. ASI merupakan makanan alamiah yang pertama dan utama bagi bayi baru lahir.
Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI pada bayi sampai 6 bulan kehidupan pertamanya tanpa campuran makanan atau minuman apapun dan
dilanjutkan di usia sampai 2 tahun dengan makanan pendamping, tetapi pemberian ASI eksklusif akhir-akhir ini banyak yang tidak berhasil karena sudah
memberikan makanan dan minuman lain selain ASI bagi bayi sebelum umur 6 bulan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat digambarkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam memberikan ASI eksklusif adalah :
5.1 Umur