Validitas Data 7 Dukungan dan Peranan Tokoh Masyarakat

3.8 Validitas Data

Dalam penelitian kualitatif keabsahan data merupakan konsep penting. Oleh karena itu, pada penelitian ini untuk memeriksa keabsahan data yang diperoleh, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian yaitu triangulasi sumber, yaitu bidan desa dan suami dari ibu menyusui Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Desa Mazingo Tanoseo merupakan salah satu dari 16 desa yang ada di Kecamatan Hiliduho. Jarak Desa Mazingo Tanoseo dengan ibu kota kecamatan berjarak 8 Km dengan jarak tempuh selama 30 menit. Secara topografi desa Mazingo Tanoseo mempunyai wilayah berbukit-bukit. Batas-batas geografisnya adalah sebagai berikut :  Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Simandraolo Kecamatan Gunungsitoli Alooa  Sebelah Selatan : berbatasan dengan Desa Dima Kecamatan Hiliduho  Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Lolomoyo Tuhemberua Kecamatan Gunungsitoli Barat  Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Sisobahili Kecamatan Hiliduho Kabupaten Nias. Luas wilayah Desa Mazingo Tanoseo adalah ± 6 km 2 . Adapun lahan di desa tersebut sebagian besar dimanfaatkan sebagai areal perladangan masyarakat.

4.1.2 Demografi

Jumlah penduduk Desa Mazingo Tanoseo tahun 2015 adalah 966 jiwa dengan 212 Kepala Keluarga KK, yang terdiri dari laki-laki 484 jiwa dan perempuan berjumlah 482 jiwa. Penduduk Desa Mazingo Tanoseo berdasarkan kelompok umur pada tahun 2015, dengan jelas dapat dilihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Penduduk Desa Mazingo Tanoseo Menurut Kelompok Umur Tahun 2015 No Golongan Umur Tahun Jumlah n Persentase 1 0-4 85 8,8 2 5-9 65 6.7 3 10-14 100 10,3 4 15-19 90 9,4 5 20-24 95 9,8 6 25-29 93 9,6 7 30-34 86 8,9 8 35-39 80 8,3 9 40-44 50 5,2 10 44-49 45 4,7 11 50-54 35 3,6 12 55-59 44 4,6 13 60-64 38 3,9 14 ≥ 65 60 6,2 Jumlah 966 100 Sumber : Desa Mazingo Tanoseo 2015 Tabel 4.1 di atas menggambarkan bahwa penduduk di Desa Mazingo Tanoseo yang terbanyak adalah yang berusia 10-14 tahun dengan persentase 10,3. Keadaan sosial ekonomi masyarakat di Desa Mazingo Tanoseo dapat dilihat dari mata pencahariannya. Sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian.Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Menurut Pekerjaan Tahun 2015 No Mata Pencaharian Jumlah orang Persentase 1 Tani 650 67,2 2 Dagang 60 6,2 3 PNS 36 3,7 4 Lainnya 220 22,7 Jumlah 966 100,0 Sumber: Desa Mazingo Tanoseo 2015 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 diatas menggambarkan bahwa dari penduduk Desa Mazingo Tanoseo yang sudah bekerja, mayoritas pekerjaannya adalah petani sebanyak 650 orang 67,2 dan yang paling sedikit adalah pekerjaan sebagai PNS sebanyak 36 orang 3,7 . Agama yang terdapat di Desa Mazingo Tanoseo yaitu agama Kristen Protestan dan Kristen Khatolik. Perkembangan pemeluk agama di desa ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Penduduk Desa Mazingo Tanoseo Berdasarkan Agama Tahun 2015 No Agama Jumlah orang Persentase 1 Kristen Protestan 816 84,4 2 Kristen Khatolik 150 15,2 Jumlah 966 100 Sumber : Desa Mazingo Tanoseo Tahun 2015 Tabel di atas menggambarkan bahwa dari penduduk Desa Mazingo Tanoseo, mayoritas penduduknya memeluk agama Kristen Protestan dengan jumlah 816 orang 84,4 dan Kristen Khatolik sebanyak 150 orang 15,2. Sehubungan dengan kebutuhan tempat peribatan pemeluk-pemeluk agama di atas, maka di daerah tersebut terdapat 5 gereja sebagai tempat peribatan agama Kristen Protestan dan Kristen Khatolik. Desa Mazingo Tanoseo memiliki sarana dan prasarana kesehatan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Sarana Kesehatan di Desa Mazingo Tanoseo Tahun 2015 No Sarana Kesehatan Jumlah 1 Pustu 1 2 Posyandu 2 Jumlah 3 Sumber: Desa Mazingo Tanoseo Tahun 2015 Tabel di atas menunjukkan bahwa sarana kesehatan yang tersedia di wilayah Desa Mazingo Tanoseo ada 2 jenis yakni 1 satu buah puskesmas pembantu dan posyandu yang terdiri dari 2 dua pos. 4.2 Gambaran Informan 4.2.1 Karakteristik Informan Informan utama dalam penelitian ini adalah ibu menyusui yang mempunyai bayi 6-12 bulan yang tinggal di wilayah Desa Mazingo Tanoseo dengan melakukan wawancara mendalam. Untuk validitas data dilakukan triangulasi sumber yaitu informasi dari suami ibu menyusui, bidan desa dan tokoh masyarakat. Karakteristik Informan utama dalam wawancara mendalam dapat kita lihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.5 Karakteristik Informan Ibu Menyusui Di Wilayah Desa Mazingo Tanoseo No Informan Umur thn Pendidik. Pekerjaan Pendapatan bulan Jlh Anak Umur bayi Ket 1 Informan 1 21 SMA Petani 1.000.000 2 12 bln ASI eksklusif 2 Informan 2 21 - SD Petani 500.000 3 12 bln - ASI eksklusif 3 Informan 3 28 SD Petani 500.000 3 9 bln - ASI eksklusif 4 Informan 4 19 SMP Petani 500.000 1 9 bln - ASI eksklusif 5 Informan 5 28 SD Petani 1.000.000 4 8 bln - ASI eksklusif Universitas Sumatera Utara Karakteristik informan utama yang memiliki bayi berusia 6-12 bulan terdapat 5 orang. Umur informan yang termuda 19 tahun dan tertua 28 tahun. Pendidikan terendah informan tidak tamat SD dan tertinggi SMA. Jumlah anak dalam keluarga informan paling banyak 4 orang dan yang paling sedikit 1 orang. Umur bayi yang termuda 8 bulan dan yang tertua 12 bulan. Umumnya informan utama memiliki pendapatan keluarga rata-rata Rp.500.000-Rp.1.000.000 dengan pekerjaan sebagai petani. Tabel 4.6 Karakteristik Informan Pendukung No Informan Umur Pendidikan Pekerjaan Ket 1 Informan 6 28 thn SMA Petani Suami dari informan utama yang ASI eksklusif 2 Informan 7 30 thn SD Petani Suami dari informan utama 2 yang tidak ASI eksklusif 3 Informan 8 26 thn AKBID Bidan desa Petugas kesehatan 4 Informan 9 32 thn PGSD Kades Tokoh masyarakat 5 Informan 10 45 thn SMA Kader Tokoh masyarakat Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa karakteristik informan pendukung ibu menyusui berjumlah 5 orang dengan usia termuda 26 tahun dan tertua 45 tahun. Pendidikan formal dari informan pendukung yang terendah adalah pendidikan SD dan yang tertinggi adalah AKBID. Adapun hasil wawancara mendalam yang diperoleh untuk mengetahui pemberian Air Susu Ibu ASI eksklusif pada masyarakat di Desa Mazingo Tanoseo Kecamatan Hiliduho Kabupaten Nias dapat dilihat pada matriks hasil wawancara berikut. Universitas Sumatera Utara 4.3 Matriks Pemberian ASI Eksklusif pada Masyarakat 4.3.1 Pengetahuan Informan tentang ASI Eksklusif dan Manfaatnya Adapun jawaban informan, ketika ditanyakan tentang pengertian ASI eksklusif, kolostrum dan manfaat dari ASI eksklusif adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks berikut: Matriks 4.1 Pengetahuan Informan tentang ASI Eksklusif Informan Pernyataan 1 ASI eksklusif itu adalah air susu ibu yang bagus diberikan sejak lahir selama enam bulan tanpa pemberian makanan tambahan. 2 Saya tidak tahu apa arti itu karena tidak pernah mendengarnya. 3 Saya pernah dengar tapi saya lupa tentang ASI eksklusif. 4 Saya tidak tahu tentang ASI ekslusif, saya baru dengar pertama kali tentang ASI eksklusif ini. 5 Saya kurang tahu mengenai ASI eksklusif. 6 Air susu ibu yang paling bagus yang diberikan kepada bayi yang baru lahir sampai enam bulan tanpa pemberian makanan apapun. 7 Saya tidak tahu mengenai ini karena saya tidak pernah dengar. 8 ASI eksklusif ini artinya pemberian ASI sejak lahir sampai enam bulan tanpa pemberian makanan tambahan apapun dan setelah itu dilanjutkan menyusui dengan makanan pendamping ASI sampai umur 2 tahun. 9 ASI eksklusif itu pemberian ASI kepada bayi selama sejak lahir sampai 6 bulan. 10 Air susu ibu yang bagus yang diberikan kepada bayi sampai umur enam bulan tanpa pemberian makanan atau minuman selain ASI. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, dapat diketahui bahwa sebagian informan tidak tahu pengertian ASI eksklusif karena tidak pernah dengar dan lupa. Sebagiannya lagi informan menyatakan bahwa ASI eksklusif adalah ASI yang bagus yang diberikan sejak lahir sampai enam bulan tanpa penambahan makanan apapun. Universitas Sumatera Utara Matriks 4.2 Pengetahuan Informan tentang Kolostrum Informan Pernyataan 1 Kolostrum itu kan susu yang pertama keluar, warnanya kekuning- kuningan dan kental. Kalau di sini di sebut sogitõ berua . 2 Air susu yang pertama keluar dan kental itu namanya sogitõ berua 3 ASI yang pertama dan warnanya kuning disebut sogitõ berua 4 ASI yang pertama keluar itu,warnanya kekuning-kuningan dan kental disebut sogitõ berua 5 ASI yang pertama keluar itu disebut sogitõ berua 6 Kolostrum itu air susu ibu yang pertama keluar namanya di kampung ini sogitõ berua 7 Saya tidak tahu dan tidak pernah dengar. 8 Kolostrum adalah ASI yang pertama keluar, warnanya kekuning- kuningan dan kental 9 ASI yang keluar pertama sekali disebut sogitõ berua 10 Kolostrum itu adalah ASI yang pertama kleluar, kental dan warnanya kekuningan semacam getah, di sini disebut sogitõ berua Dalam matriks di atas juga dapat diketahui bahwa informan hanya bisa menyebutkan ciri-ciri kolostrum dan istilah kolostrum itu disebut sogitõ berua. Kolostrum adalah ASI yang pertama keluar, warnanya kekuning-kuningan dan kental. Matriks 4.3 Manfaat ASI Eksklusif Bagi Anak Informan Pernyataan 1 Agar anak kita sehat dan untuk kekebalan tubuh anak juga. 2 Sebagai sumber makanan supaya tidak sakit. 3 Supaya anak kita sehat. 4 Supaya anak tidak sering sakit 5 Agar anak sehat. 6 Sebagai makanan utama bayi dan kekebalan tubuh anak 7 Supaya anak sehat. 8 Sebagai makanan bagi bayi, kekebalan tubuh anak, meningkatkan kecerdasan anak 9 Supaya anak tidak sering sakit. 10 Untuk kesehatan anak. Universitas Sumatera Utara Dari matriks di atas dapat diketahui bahwa manfaat dari ASI eksklusif untuk bayi adalah sebagai sumber makanan bagi bayi, kekebalan tubuh anak, meningkatkan kecerdasan anak sehingga anak menjadi sehat dan jarang sakit. Matriks 4.4 Manfaat ASI Eksklusif Bagi Ibu Informan Pernyataan 1 Supaya lebih dekat dengan bayi dan tidak repot buat susu. 2 Kalau menyusui perasaan jadi lebih senang dan lebih puas 3 Tidak repot buat susu botol 4 Senang saja kalau menyusui 5 Kalau tidak nyusu, payudara saya bengkak dan sakit. 6 Istri jadi lebih sehat dan anak bisa lebih dekat dengan ibunya. 7 Saya tidak tahu manfaat ASI bagi ibu 8 Menjarangkan kehamilan, lebih cepat langsing, memberi kepuasan dan menjalin ikatan kasih sayang antara ibu dan anak 9 Supaya anaknya lebih dekat dengan ibunya 10 Adanya ikatan kasih sayang antara ibu dan anak, cepat langsing dan ibunya sehat Dari matriks di atas dapat diketahui bahwa manfaat ASI untuk ibu adalah terjalinnya ikatan kasih sayang antara ibu dan anak, adanya kepuasaan bila menyusui, menjarangkan kehamilan, ibu cepat langsing dan tidak repot buat susu. Matriks 4.5 Manfaat ASI Eksklusif Bagi Rumah Tangga Informan Pernyataan 1 Hemat karena tidak beli susu dan mudah memberikannya 2 Tidak beli susu botol 3 Tidak beli susu botol 4 Pengeluaran lebih sedikit karena tidak beli susu 5 Tidak beli susu 6 Hemat dan tidak repot buat susu 7 Tidak beli susu 8 Hemat dan praktis pemberiannya 9 Hemat 10 Tidak perlu beli susu dan mudah juga memberikannya Universitas Sumatera Utara Dari matriks di atas dapat diketahui bahwa manfaat ASI eksklusif bagi keluarga adalah hemat dan mudah memberikannya.

4.3.2 Sikap Informan Tentang ASI Eksklusif

Ketika ditanyakan tentang pendapat informan tentang pemberian ASI eksklusif dan kolostrum, maka informan memberikan jawaban sebagai berikut : Matriks 4.6 Tanggapan Informan terhadap Pemberian hanya ASI dari 0-6 Bulan Informan Pernyataan 1 Saya setuju karena untuk kesehatan anak dan saya merasa puas jika saya menyusuinya. 2 Kalau sampai enam bulan hanya ASI saja, saya tidak setuju karena saya seharian di kebun dan ASI saya tidak banyak, takutnya tidak cukup buat anak saya. 3 Saya tidak setuju kalau hanya ASI saja karena saya merasa tidak cukup buatnya. 4 Saya tidak setuju kalau yang diberikan hanya ASI saja karena ASI saya sedikit. 5 Saya tidak setuju karena saya kerja di ladang, saya sering meninggalkannya di rumah jadi tidak bisa menyusui sepanjang waktu itu. 6 Saya setuju karena ASI adalah sumber makanan yang utama dan banyak mengandung vitamin. 7 Saya kurang setuju karena air susu istri saya kurang tapi terserah istri saya saja mana yang bagusnya untuk anak. 8 Setuju karena bermanfaat bagi ibu, anak dan keluarganya 9 Setuju kalau itu bermanfaat bagi anak. 10 Setuju karena bermanfaat bagi ibu dan anak. Matriks di atas menggambarkan tentang sebagian besar sikap informan utama dan sikap suami dalam pemberian ASI eksklusif. Umumnya informan tidak setuju dalam pemberian hanya ASI dari 0-6 bulan karena informan utama merasa ASI tidak cukup buat anak karena ASI yang keluar sedikit dan pekerjaan yang juga banyak menyita waktu sehingga waktu menyusui tidak ada. Dari hasil wawancara di atas didapatkan sikap informan 1 dan informan pendukung yang Universitas Sumatera Utara menyatakan setuju bahwa ASI hanya diberikan pada bayi usia 0-6 bulan karena ASI adalah sumber makanan utama bayi dan untuk kesehatan anak. Matriks 4.7 Sikap Informan terhadap Pemberian Kolostrum Informan Pernyataan 1 Saya setuju karena kolostrum itu bagus buat anakku. Kolostrum itu bisa buat kekebalan tubuh anak. 2 Tidak mau kak karena sogitõ berua itu susu basi, tidak boleh diberikan kepada bayi yang baru lahir karena bisa menyebabkan sakit perut seperti mencret. 3 Saya tidak setuju kak karena itu susu basi dan kotor, bayi bisa sakit perut nanti seperti mencret. 4 Menurut mertua saya, sogitõ berua itu tidak boleh diberikan karena susu itu susu yang basi bisa membuat sakit perut seperti mencret, perut kembung dan muntah 5 Saya tidak setuju karena itu susu basi dan kotor karena bisa membuat sakit perut seperti mencret 6 Menurut saya setuju jika diberikan bagus untuk bayi yang baru lahir karena banyak vitaminnya. 7 Tidak setuju kak karena ibu saya bilang itu susu basi dan bisa membuat anak sakit perut seperti perut kembung dan mencret. 8 Setuju karena untuk daya tahan tubuh 9 Kalau itu memang bagus untuk bayi, saya setuju saja 10 Setuju karena untuk kekebalan tubuh anak Dari hasil wawancara di atas umumnya informan tidak setuju bila memberikan kolostrum kepada bayi yang baru lahir karena anggapan mereka itu ASI basi dan kotor yang bisa membuat bayi sakit perut seperti mencret dan perut kembung, sedangkan informan 1 dan informan pendukung sangat setuju memberikannya karena mereka beranggapan kolostrum itu banyak vitaminnya dan untuk kekebalan tubuh anak.

4.3.3 Tindakan Pemberian ASI Ketika informan ditanyakan akan tindakan pemberian ASI, mereka

memberikan jawaban sebagaimana berikut: Universitas Sumatera Utara Matriks 4.8 Tindakan Pemberian ASI Informan Pernyataan 1 Sekitar 30 menit sesudah melahirkan ASI saya sudah keluar, sejak itu saya sudah menyusui bayi saya. Sampai dia umur 6 bulan saya masih kasih ASI saja, kalau sekarang yah..udah dikasih makan bubur sambil ngasih ASI juga. Waktu menyusui itu kapan anak saya mau menyusu karena saya tetap ada di rumah, kendala dalam menyusui ya..tidak ada. Saya tidak bisa menghitung berapa kali anak saya menyusu dalam sehari, karena kapan dia mau menyusu, saya langsung menyusuinya. Kalau yang menganjurkan saya untuk menyusui bayi saya itu bidan, suami dan mertua saya. 2 ASI saya keluar sekitar 2 hari setelah melahirkan, sejak itu saya hanya kasih ASI saja sampai bayi saya umur 3 bulan. Bayi saya udah mulai diberi makan seperti sun dan bubur nasi yang di giling sesudah umur 3 bulan, minumnya air putih atau teh manis di dot, semenjak itu saya jarang nyusuin lagi. Saya menyusui sebelum atau sesudah pulang dari kebun saja, kalau misalnya saya di rumah jika dia menangis ya saya susuin atau kasih makan. 3 Saya mulai menyusui sekitar 3 hari setelah melahirkan sampai dia umur 3 bulan. Saya kasih ASI terus tapi sesudah 3 bulan, nyusuin sudah jarang, karena udah diberi makan bubur atau diselingi dengan teh manis. Saya menyusuinya sebelum dan sepulang dari kebun saja. 4 Saya mulai menyusui seminggu setelah melahirkan sampai dia umur 4 bulan. Saya ngasih ASI saja sampai umur dia 4 bulan, kapan bayi saya mau nyusu, saya susuin. Sesudah dia umur 4 bulan, saya sudah jarang menyusui karena sering saya tinggal pergi ke kebun. Di rumah, anak saya sering nangis, mertua dan suami menganjurkan untuk memberikan bubur giling, katanya biar tenang dan cepat besar. 5 Sekitar 2 hari sesudah melahirkan sampai umur 3 bulan, saya terus menyusuinya. Saya kasih ASI saja. Tapi karena saya kerja, sejak umur 3 bulan itu, mertua menganjurkan memberi bubur katanya umur segitu sudah bisa diberi makan biar cepat besar. 6 Anak saya menyusu sejak lahir sampai enam bulan, tapi gak tahu berapa kali sehari, istri saya yang tahu. Menyusui itu dianjurkan oleh bidan dan ibu saya. 7 Saya tidak tahu kapan, yang saya tahu sejak lahir anak saya udah menyusu. Tapi sejak umur 3 bulan, anak saya sudah diberi makan berupa sun dan bubur nasi yang digiling, karena istri saya kerja di kebun jadi anak saya sering ditinggal sama Ibu saya. Ibu saya menyarankan untuk memberi bubur. Matriks di atas menggambarkan tentang tindakan pemberian ASI eksklusif pada bayi. Pemberian ASI dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya informan Universitas Sumatera Utara utama menyatakan pola kebiasaannya menyusui dimulai sejak ASI keluar setelah melahirkan. Makanan pendamping diberikan mulai umur 3 bulan berupa bubur instan sun dan bubur nasi yang digiling. Pemberian makanan ini dianjurkan oleh suami dan ibu mertua. Alasan pemberian makanan pendamping karena ibu menyusui sering meninggalkan anaknya di rumah karena tuntutan pekerjaan, selain itu anak sering menangis. Makanan pendamping ASI juga diberikan karena alasan agar bayi cepat besar dan kuat. Matriks 4.9 Tindakan Pemberian Kolostrum Informan Pernyataan 1 Tidak lama sekitar 30 menit setelah melahirkan, bidan nyuruh saya menyusui, tidak lama kemudian keluar susu yang kental dan kuning, terus saya kasih. 2 ASI yang pertama keluar itu dibuang, sesudah itu baru kami menyusui. ASI saya lama keluarnya sekitar 2 hari. Karena anak saya juga sering nangis waktu itu, terus mertua kasih air putih campur gula. Bidannya gak melarang, malah sesudah melahirkan anak saya dikasihnya air putih. 3 Saya melahirkan di praktik bidan. ASI baru keluar sekitar 3 hari, selama tidak keluar ASI, saya beri susu botol. Kata bidan gak apa- apa kasih susu botol, nanti kalau sudah keluar ASI baru kamu susuin. ASI yang keluar pertama itu di buang, setelah itu baru di susuin. 4 Saya melahirkan di praktik bidan. Kalau tidak salah saya udah pulang ke rumah baru ASI saya keluar, sekitar seminggu. ASI yang pertama itu, kata mertua tidak boleh di kasih sama bayi karena itu susu basi, anak bisa sakit perut, tunggu air susu berwarna putih dulu baru disusuin. Sebelum itu kami kasih susu botol, kata bidan gak apa-apa, kasih susu botol dulu daripada haus dan lapar nunggu ASInya keluar. 5 Saya melahirkan di rumah saya ditolong oleh bidan. ASI saya baru keluar sekitar 2 hari. Sebelum keluar ASI, kami ngasih air putih kadang juga di campur pakai gula, banyaknya sekitar 2 atau 3 sendok makan. Kalau sogitõ berua , itu dibuang, tidak boleh diberikan pada bayi baru lahir. Dari hasil wawancara di atas menggambarkan sebagian besar informan tidak memberikan ASI yang pertama keluar atau kolostrum. Sesudah kolostrum keluar Universitas Sumatera Utara dan dibuang, informan baru menyusui. Informan menyusui bayinya mulai umur 2 hari. Sebelum itu, informan memberikan bayinya berupa air putih, air gula dan susu botol. Anjuran ini dari bidan yang menolong persalinan dan ibu mertua informan.

4.3.4 Nilai Budaya

Ketika informan ditanya akan budaya yang terdapat dalam masyarakat dalam pemberian ASI, maka informan memberikan jawaban sebagai berikut : Matriks 4.10 Nilai Budaya tentang Kolostrum Informan Pernyataan 1 Pantangannya kalau ASI yang pertama tidak boleh diberikan pada bayi dan itu dibuang karena itu susu basi yang bisa mengakibatkan bayi sakit perut, tapi saya tidak mengikutinya. 2 Di kampung ini kami tidak memberikan ASI yang pertama keluar karena bisa mengakibatkan sakit perut. 3 ASI yang pertama keluar dan warnanya kuning itu dibuang karena itu susu basi dan kotor, anak bisa sakit perut. 4 Ibu mertua bilang kalau sogito berua itu dibuang karena basi dan kotor, bisa mengakibatkan anak sakit perut. 5 Kalau di desa ini ASI yang pertama itu dibuang karena itu ASI basi dan bisa mengakibatkan sakit perut bagi bayi. 6 Kalau pantangan di sini tidak boleh diberi sogitõ berua karena bayi bisa sakit. 7 Kalau di kampung ini, ASI yang pertama itu dibuang tidak boleh diberikan sama bayi baru lahir. 8 Dalam segi pantangan mereka sering membuang kolostrum. Mereka beranggapan ASI itu adalah ASI basi dan kotor yang bisa mengakibatkan bayi sakit perut. 9 Kalau pantangan di sini kebanyakan mereka membuang kolostrum itu tadi. 10 Dari segi budaya, mereka tidak memberikan ASI yang pertamakali keluar karena mereka beranggapan itu ASI basi dan bayi bisa sakit. Dari matriks di atas dapat menggambarkan bahwa yang menjadi budaya informan yang turun temurun dalam pemberian kolostrum itu adalah kolostrum Universitas Sumatera Utara yang tidak diberikan pada bayi karena informan beranggapan itu ASI yang basi dan kotor yang bisa mengakibatkan anak sakit perut.

4.3.5 Dukungan Dan Saran Petugas Kesehatan

Ketika informan ditanyakan tentang dukungan petugas kesehatan yang berada dalam pemberian ASI eksklusif, maka informan memberikan jawaban sebagai berikut : Matriks 4.11 Dukungan dan Saran Petugas Kesehatan Informan Pernyataan 1 Sangat mendukung, dia sering penyuluhan, salah satunya tentang ASI ini, seperti kemarin kami dibagikan kertas yang berisi tentang ASI eksklusif. Sarannya ASI harus diberi dan hanya ASI sampai enam bulan. Setelah enam bulan baru diberi makanan pendamping. 2 Saya jarang ke posyandu, kecuali ada keluhan saja saya ke sana, yang saya dengar jika kita ke posyandu kita diberi penyuluhan. Salah satunya tentang pemberian ASI. 3 Kalau saya ke posyandu, saya dianjurkan bidan untuk menyusui, kadang lewat penyuluhan salah satunya tentang ASI 4 Sangat mendukung. Di posyandu kita diperiksa hamil sekalian penyuluhan. bidannya menyarankan kalau saya melahirkan anak saya diberi ASI sampai enam bulan. 5 Sangat mendukung, bidan sering menganjurkan untuk memberikan ASI sampai enam bulan pada bayi baru lahir. Penyampaiannya melalui penyuluhan di posyandu 6 Bidan di sini sangat mendukung pemberian ASI eksklusif ini. Setiap saya mengantar istri ke posyandu, bidannya sering penyuluhan salah satunya tentang pemberian ASI eksklusif. 7 Saya tidak tahu karena hanya istri yang ke posyandu, mungkin saja ada penyuluhan tentang ASI ini. 8 Bentuk dukungan kami sebagai petugas kesehatan adalah memberikan informasi berupa penyuluhan tentang ASI eksklusif pada saat posyandu dan waktu tertentu. Saran saya kepada ibu menyusui supaya memberikan ASI sampai enam bulan tanpa makanan atau minuman apapun dan diteruskan dengan pemberian makanan pendamping setelah enam bulan. Universitas Sumatera Utara Matriks 4.11 Lanjutan Informan Pernyataan 9 Bidan di sini sangat mendukung pemberian ASI eksklusif ini. Bidan sering memberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif di posyandu. 10 Sangat mendukung dengan memberikan penyuluhan di posyandu dan pertemuan kesehatan lainnya. Sarannya menghimbau keluarga atau ibu-ibu menyusui untuk memberikan ASI eksklusif ini. Matriks di atas menggambarkan tentang bentuk dukungan petugas kesehatan dalam pemberian ASI eksklusif. Semua informan menyatakan bahwa bidan desa di desa Mazingo Tanoseo sangat mendukung dan menganjurkan pemberian ASI eksklusif. Pada umumnya bentuk dukungan bidan desa dengan penyuluhan tentang ASI eksklusif di posyandu.

4.3.6 Dukungan dan Peranan keluarga

Ketika informan ditanyakan akan peranan keluarga dalam pemberian ASI eksklusif ini, maka informan memberikan jawaban sebagai berikut : Matriks 4.12 Dukungan dan Saran Keluarga dalam Pemberian ASI Eksklusif Informan Pernyataan 1 Suami sangat mendukung, dia jaga anak-anak bila saya kerja, kadang juga dia bantu-bantu kerja rumah seperti menyuci baju dan menyapu lantai jika saya saya lagi sibuk menyusui atau menjaga anak.Saran suami saya, anaknya jangan lupa disusui dan jangan kasih bubur sebelum umur 6 bulan. 2 Mendukung aja, terserah mau nyusuin atau ngasih makan. Kalau anaknya tenang, dia mau menggendongnya tapi kalau menangis, anaknya di kasihnya lagi samaku, karena katanya itu tugas perempuan dalam mengurus anak-anak. 3 Di dukungnya, katanya jangan lupa susui anak sebelum kamu kerja. Kalau untuk membantu saya mungkin karena suami saya capek dari pekerjaan, sampai di rumah suami langsung istrahat. 4 Kalau keluarga besar menganjurkan ngasih ASI, kata mertua kalau anak saya umur 3 bulan sudah bisa dikasih makan sambil menyusui. Suami dan mama sering menjaga anak saya jika saya kerja. Universitas Sumatera Utara Matriks 4.12 Lanjutan Informan Pernyataan 5 Ibu mertua dan suami sangat mendukung. Mereka sering mengingatkan untuk menyusui kalau anak saya lagi nangis. 6 Saya sangat mendukung, saya sering mengingatkan supaya anak jangan sampai lapar, pulang dan tinggalkan saja kerjamu kalau anak lagi nangis, saya juga kadang membantunya menyuci baju dan menjaga anak. 7 Terserah istri saja, itukan tugas istri, kadang saya hanya mengingatkan istri untuk nyusuin atau ngasih makan anak. Kalau misalnya kebunnya dekat, saya akan panggil dia untuk nyusuin si kecil ini. Matriks di atas menggambarkan peranan keluarga dalam pemberian ASI eksklusif yaitu pada umumnya suami informan sangat mendukung pemberian ASI karena menyusui ini adalah tugas istri. Bentuk dukungan keluarga berupa membantu pekerjaan rumah, menggendong anak, mengingatkan ibu menyusui dan memanggil ibu untuk menyusui bila tempat kerjanya dekat.

4.3. 7 Dukungan dan Peranan Tokoh Masyarakat

Ketika informan ditanyakan tentang peranan tokoh masyarakat dalam pemberian ASI eksklusif, maka informan memberikan sebagaimana berikut : Matriks 4.13 Peranan Tokoh Masyarakat dalam Pemberian ASI Eksklusif Informan Pernyataan 1 Karena mertua saya adalah salah seorang kader kesehatan di kampung ini, mertua saya sering menganjurkan saya menyusui anak saya secara eksklusif dan mertua saya juga sering mengajak saya ke posyandu untuk mengikuti kegiatan kesehatan. 2 Mereka sangat mendukung. Himbauan kader supaya kami menyusui dan memberi ASI pada anak selama enam bulan tapi saya tidak mengerti. 3 Mendukung. Saya sering diajak ke penyuluhan tapi karena sibuk saya jarang ke sana. 4 Mereka mendukung. Kader sering menganjurkan kami untuk menyusui sampai enam bulan. Universitas Sumatera Utara Matriks 4.14 Lanjutan Informan Pernyataan 5 Kader di sini sering menganjurkan supaya nyusuin sampai enam bulan, ibu itu juga sering mengajak kami ke posyandu. 9 Kami sangat mendukung dan mengajak keluarga untuk memberikan ASI eksklusif karena ini bermanfaat untuk anak. Saran saya ya..tetap di beri ASI secara eksklusif 10 Kami sangat mendukung dan mengajak keluarga untuk memberikan ASI eksklusif karena ini bermanfaat untuk anak. Saran saya ya..tetap di beri ASI secara eksklusif Kami sebagai kader sangat mendukung dan ikut serta dalam penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan setiap kegiatan posyandu, salah satunya adalah penyuluhan tentang ASI eksklusif yang disampaikan oleh bidan, tapi kalau untuk pelaksanaan ASI eksklusif itu sendiri tergantung ibu menyusui dan keluarganya. Matriks di atas menggambarkan peranan tokoh masyarakat yang sangat mendukung dalam pemberian ASI eksklusif. Bentuk peranan tokoh masyarakat di sini mereka ikut serta dalam penyuluhan dan mengajak warga untuk mengikuti setiap penyuluhan kesehatan khususnya penyuluhan ASI eksklusif. Universitas Sumatera Utara BAB V PEMBAHASAN Pemberian air susu ibu ASI atau menyusui adalah suatu proses alamiah yang dialami antara ibu dan bayi, yang bisa dilakukan di berbagai lapisan masyarakat diseluruh dunia tanpa pernah membaca buku tentang ASI. ASI merupakan makanan alamiah yang pertama dan utama bagi bayi baru lahir. Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI pada bayi sampai 6 bulan kehidupan pertamanya tanpa campuran makanan atau minuman apapun dan dilanjutkan di usia sampai 2 tahun dengan makanan pendamping, tetapi pemberian ASI eksklusif akhir-akhir ini banyak yang tidak berhasil karena sudah memberikan makanan dan minuman lain selain ASI bagi bayi sebelum umur 6 bulan. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat digambarkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam memberikan ASI eksklusif adalah :

5.1 Umur