Pemberian Kolostrum Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Pada Masyarakat di Desa Mazingo Tanoseo Kecamatan Hiliduho Kabupaten Nias 2015

waktu pagi dan sore hari. Waktu pemberian MP-ASI ini adalah sekitar jam 08 00 - 09 00 pagi dan 17. 00 sore hari. “ Tapi karena saya kerja, sejak umur 3 bulan itu, mertua menganjurkan memberi bubur katanya umur segitu sudah bisa diberi makan biar cepat besar ” matriks 4.10 Informan 5 Hal yang sejalan dengan penelitian Rosida 2013 menyatakan bahwa salah satu alasan ibu tidak memberikan ASI eksklusif karena pekerjaan sebagai petani. Penelitian Arifin 2004 menyatakan bahwa hal yang menjadikan ASI eksklusif tidak diberikan karena para ibu sering keluar rumah baik karena bekerja ataupun karena tugas-tugas sosial, maka susu sapi adalah satu-satunya jalan keluar dalam pemberian makanan bagi bayi. Menurut Roesli 2000 bekerja bukanlah alasan untuk menghentikan pemberian ASI eksklusif karena ibu yang bekerja dapat memberikan ASI eksklusif pada bayi melalui ASI perah. ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperah kemudian disimpan dan nantinya diberikan kepada bayi. ASI dapat bertahan selama 8 jam di dalam lemari es dengan suhu 4 o C. ASI dapat bertahan selama 2X24 jam jika disimpan dalam freeezer dengan suhu -15 o C.

b. Pemberian Kolostrum

Dari penelitian ini, hanya satu orang informan memberikan kolostrum kepada bayinya yang baru lahir. Informan dianjurkan oleh bidan dan mertua karena baik dan bermanfaat bagi bayi. Pemberian kolostrum ini akan membantu dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Ini dimulai setelah 30 menit persalinan. Universitas Sumatera Utara “ Tidak lama sekitar 30 menit setelah melahirkan, bidan nyuruh saya menyusui, tidak lama kemudian keluar susu yang kental dan kuning, terus saya kasih “ matriks 4.9 Informan 1 Keempat informan lainnya tidak memberikan kolostrum karena anjuran orang tua dan nilai kolostrum yang tidak baik bagi kesehatan bayi yang bisa menyebabkan bayi mencret. “ ASI yang pertama keluar itu dibuang, sesudah itu baru kami menyusui. ” Matriks 4.6 Informan 2 “S ogitõ berua itu tidak boleh diberikan karena susu itu susu yang basi bisa membuat sakit perut seperti mencret, perut kembung dan muntah ” Matriks 4.7 Informan 4 c. Makanan Minuman Sebelum Kolostrum keluar Dari hasil wawancara mendalam, informan telah memberikan minuman kepada bayi : “ Waktu lahir, sebelum keluar kolostrum saya beri susu botol” Matriks 4.9 Informan 3 “ sebelum keluar ASI, saya ngasih air putih kadang juga di campur dengan gula” Matriks 4.9 Informan 5 Dari hasil penelitian ini pemberian makanan atau minuman sebelum kolostrum berupa susu, air gula dan air putih. Pemberian makanan dan minuman ini akan mempengaruhi pemberian ASI eksklusif. Hal ini sejalan dengan penelitian Afifah 2009 di Kecamatan Johan Pahlawan kabupaten Aceh Barat bila budaya peucicap masih sangat kentara di Universitas Sumatera Utara daearah tersebut. Budaya ini memberikan rasa kepada bayi seperti rasa manis dari madu atau gula. Kepercayaan yang sama juga ditemukan di Desa Kemantan Kebalai Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi yaitu bayi baru lahir tidak diberikan kolostrum karena mereka beranggapan bahwa kolostrum merupakan susu basi yang bisa menyebabkan sakit perut seperti kembung dan mencret. Bayi disusui setelah air susu ibunya telah berwarna putih.

5.7 Dukungan Dan Saran Petugas Kesehatan