BAB V PEMBAHASAN
Pemberian air susu ibu ASI atau menyusui adalah suatu proses alamiah yang dialami antara ibu dan bayi, yang bisa dilakukan di berbagai lapisan
masyarakat diseluruh dunia tanpa pernah membaca buku tentang ASI. ASI merupakan makanan alamiah yang pertama dan utama bagi bayi baru lahir.
Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI pada bayi sampai 6 bulan kehidupan pertamanya tanpa campuran makanan atau minuman apapun dan
dilanjutkan di usia sampai 2 tahun dengan makanan pendamping, tetapi pemberian ASI eksklusif akhir-akhir ini banyak yang tidak berhasil karena sudah
memberikan makanan dan minuman lain selain ASI bagi bayi sebelum umur 6 bulan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat digambarkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam memberikan ASI eksklusif adalah :
5.1 Umur
Pada hasil penelitian yang tergambar dalam Tabel 4.5, didapatkan hasil bahwa umur informan utama bervariasi antara 19 tahun - 28 tahun. Dari 5 orang
informan utama yang diteliti, 1 orang informan berumur 19 tahun, 2 orang informan berumur 21 tahun dan 2 orang informan lainnya berumur 28 tahun.
Berdasarkan penelitian ini, ibu yang memberikan ASI eksklusif hanya 1 orang yaitu informan 1, sedangkan 4 ibu lainnya tidak memberikan ASI secara
eksklusif. Pemberian ASI eksklusif berdasarkan umur ibu, diketahui bahwa terdapat 2 orang informan yang berusia sama 21 tahun yaitu informan 1 dan
informan 2, namun terdapat perbedaan tindakan ibu dalam hal pemberian ASI
Universitas Sumatera Utara
yaitu 1 orang diantaranya memberikan ASI secara eksklusif sedangkan 1 orang lainnya tidak. Hal ini menunjukkan bahwa umur bukan merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi keputusan ibu dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
Penelitian yang dilakukan Rosida 2013, menunjukkan hasil yang serupa dengan penelitian ini yaitu tidak adanya pengaruh umur terhadap tindakan
pemberian ASI eksklusif. Namun menurut Soetjiningsih 1999, dinyatakan bahwa umur ibu menyusui mempengaruhi pemberian ASI eksklusif. Ibu muda
lebih banyak memproduksi ASI sehingga ibu yang lebih muda kemungkinan besar memberikan ASI eksklusif. Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan Sinaga
2010 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara umur ibu dengan pemberian ASI eksklusif.
5.2 Pendapatan
Dari penelitian yang telah dilakukan, pendapatan keluarga informan rata- rata antara 500.000-1.000.000,-. Dari 5 informan utama, terdapat 3 orang yang
mempunyai pendapatan 500.000,-bulan dan 2 orang yang berpedapatan 1.000.000.-bulan.
Informan yang
berpendapatan Rp.1.000.000,-
yang memberikan ASI eksklusif terdapat 1 orang sedangkan informan yang mempunyai
pendapatan 5.000.000 dan 1.000.000.- tidak memberikan ASI eksklusif. Penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan bukan menjadi salah satu
faktor yang mempengaruhi ibu dalam hal memberikan ASI kepada bayinya baik secara eksklusif maupun tidak. Hal ini didasarkan karena adanya 2 informan yang
memiliki pendapatan sama Rp. 1.000.000,- perbulan yaitu informan 1 dan
Universitas Sumatera Utara
informan 5, namun terdapat perbedaan tindakan yang dilakukan informan tersebut dalam hal pemberian ASI yaitu 1 orang informan memberikan ASI secara
eksklusif dan 1 informan lainnya tidak. Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan Hikmawati 2008 yang
menunjukkan hasil bahwa pendapatan bukan merupakan faktor risiko kegagalan pemberian ASI selama umur 2 bulan karena keluarga yang mempunyai
pendapatan yang tinggi mampu mencukupi dan memenuhi kebutuhan bayi dengan membeli susu formula, sedangkan keluarga yang pendapatan rendah akibat dari
pendidikan dan pengetahuan yang kurang akan manfaat ASI akan mengenalkan makanan pendamping bagi bayi. Penelitian yang sama juga yang dilakukan
Anggraini 2013 yang menyatakan bahwa pendapatan diatas UMP dan dibawah UMP tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan pemberian ASI
eksklusif karena ibu yang mempunyai penghasilan tinggi akan membeli susu formula sedangkan ibu yang berpenghasilan rendah akan memberi madu atau
pisang yang dihaluskan. Hasil penelitian ini tidak sama dengan penelitian Erwandi 2013 di
Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Barat menyatakan bahwa pendapatan rendah mayoritas memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan pendapatan
yang cukup. Hal tersebut dikarenakan responden yang memiliki pendapatan cukup, mampu membeli dan memilih pengganti ASI, sedangkan responden yang
pendapatan rendah lebih memilih pemberian ASI eksklusif dikarenakan harga susu formula yang relatif mahal sehingga menambah pengeluaran keluarga bila
mebeli makanan pengganti ASI.
Universitas Sumatera Utara
5.3 Pengetahuan a. Pengertian ASI Eksklusif dan Kolostrum.