Rosida 2013 di wilayah kerja Puskesmas Munte Kabupaten Karo menyatakan bahwa pengetahuan berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif. Penelitian
Kriselly 2012 di wilayah kerja Puskesmas Kereng Pangi Kabupaten Katingan menyatakan bahwa faktor penghambat dalam pemberian ASI eksklusif salah
satunya adalah pengetahuanng yang kurang tentang ASI eksklusif. Pengetahuan ibu menyusui yang baik tentang ASI eksklusif, kolostrum dan
manfaatnya dimungkinkan
erat kaitannya
dengan pendidikan
yang menengahtinggi. Tingkat pendidikan yang tinggi memudahkan seseorang untuk
menyerap informasi-informasi termasuk informasi tentang ASI eksklusif. Menurut Roesli 2000 bahwa pengalaman masa kanak-kanak, pengetahuan tentang ASI,
bacaan dan penyuluhan akan mempengaruhi tindakan pemberian ASI eksklusif.
5.4 Sikap
Sikap merupakan suatu reaksi terhadap suatu objek tapi belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas Notoatmodjo, 2010 . Dengan sikap yang baik,
seseorang akan cenderung akan melakukan tindakan yang baik dalam pemberian ASI.
“Kalau sampai enam bulan hanya ASI saja, saya tidak setuju karena saya
seharian di kebun dan ASI saya tidak banyak, takutnya tidak cukup buat anak saya
” Matriks 4.6 Informan 2
Hasil penelitian ini juga menunjukkan sikap dari sebagian besar informan sangat tidak setuju dan bersifat negatif terhadap pemberian ASI eksklusif. Ini
dikarenakan akan pengetahuan yang kurang, tuntutan pekerjaan dan informan
Universitas Sumatera Utara
yang tinggal dalam keluarga besar yang akan mempengaruhi keputusan keputusan informan dalam pemberian ASI eksklusif.
Hal ini sejalan dengan penelitian Sinaga 2010 di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan Kecamatan Medan Baru yang menyatakan terdapat pengaruh yang
bermakna antar sikap ibu dengan pelaksanaan program ASI eksklusif dimana sikap ibu yang positip dalam pemberian ASI eksklusif tetap juga memberikan
makanan atau minuman yang lain yaitu diberikan air putih dan bubur sekaligus pemberian ASI juga.
Hal yang tidak sama yang penelitian Khairunnisa 2013 di Kecamatan Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat menyatakan sikap yang positip akan
mempengaruhi pemberian ASI eksklusif dimana responden yang bersikap positif memberikan ASI eksklusif.
5.5 Nilai Budaya
Nilai budaya atau kebiasaan merupakan seperangkat kepercayaan, nilai- nilai dan cara perilaku yang dipelajari secara umum dan dimiliki oleh warga di
suatu tempat. Kebiasaan yang ditemukan selama penelitian adalah kebiasaan membuang kolostrum.
“
Ibu mertua bilang kalau sogitõ berua itu dibuang karena basi dan kotor bisa mengakibatkan anak sakit perut
’’Matriks 4.10 Informan 4
“
dari segi budaya mereka tidak memberikan ASI yang pertamakali keluar karena mereka beranggapan itu ASI basi dan bayi bisa sakit
” Matriks 4.10 Informan 10
Universitas Sumatera Utara
Hal ini senada dengan penelitian Afifah 2009 bahwa salah satu faktor penghambat dalam pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Johan Pahlawan
Kabupaten Aceh Barat yaitu pemberian pisang dan madu. Kebiasaan yang tidak baik ini berdampak bagi kesehatan bayi, dimana ASI
yang pertama keluar kolostrum mengandung zat kekebalan tubuh anak. Pemberian air putih atau susu formula bagi bayi juga bisa berdampak buruk bagi
bayi karena usus bayi masih belum sempurna untuk mencerna makananminuman selain ASI.
5.6 Tindakan Pemberian ASI eksklusif a. Pola Kebiasaan Menyusui