2. Uji Realibilitas
Analisis pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alpha. Apabila Cronbach’s Alpha lebih besar atau sama dengan 0,6 maka butir
pertanyaan dianggap reliabel Ghozali, 2001. Tabel. 4.6
Hasil Uji Reliabilitas Data Instrumen
Cronbach’s Alpha
Keterangan
Efektivitas Kinerja Siklus Perkreditan Bank BUMN
0,904 Reliabel
Kepentingan Manajemen Bank BUMN 0,925
Reliabel
Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6 Ghozali, 2001, yang
berarti bahwa seluruh variabel tersebut adalah reliable.
3. Analisis dan Pembahasan Importance and Performance Scale
Dalam penelitian ini, responden diberikan 22 pertanyaan yang merupakan bagian dari 5 dimensi efektivitas kinerja yang terdiri dari 2 pernyataan. Pernyataan
tersebut jika tentang efektivitas kinerja, maka responden akan mengisi kolom kinerja performance dengan bobot penilaian Sangat Efektif = 5, Efektif = 4,
Cukup Efektif = 3, Kurang Efektif = 2, Tidak Efektif = 1.
Pertnayaan yang sama akan ditunjukan kepada responden, maka responden akan mengisi kolom kepentingan Importance dengan penilaian Sangat Penting =
5, Penting = 4, Cukup Penting = 3, Kurang Penting = 2, Tidak Penting = 1.
Setiap unsur pelaksanaan efektivitas kinerja siklus perkreditan dinilai berdasarkan tingkat kepentingan serta tingkat efektivitas yang diberi bobot nilai
sehingga diperoleh angka yang menggambarkan sejauhmana tingkat pelaksanaan dari siklus perkreditan, sehingga memberikan tingkat kesesuaian antara kedua
variabel yang menjadi penentu urutan prioritas yang mempengaruhi manajemen dalam pengambilan keputusan. Penulis akan menganalisis tanggapan dari 37
responden dari Bank BUMN Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI46 dan Bank
BTN. a.
Analisis Keterkaitan Relevance 1.
Bank menyediakan formulir untuk diisi calon debitur dalam permohonan kredit.
Dalam proses pemberian kredit ini merupakan kegiatan pengumpulan informasi, baik yang menyangkut data kualitatif maupun data kuantitatif calon
debitur. Tahap ini merupakan awal dimulainya transaksi kredit yaitu dengan
diterimanya Surat Permohonan Pinjaman SPP yang diajukan calon debitur. Secara umum pengajuan SPP dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
SPP diajukan sendiri oleh calon debitur dengan datang sendiri ke kantor cabang, sesuai dengan informasi yang telah diperoleh, dengan membawa
permohonan pinjaman yaitu KPPB keterangan permohonan pinjam untuk bisnisKPPK keterangan permohonan pinjaman untuk konsumen, SPP
diterima saat itu juga. SPP diterima oleh petugas pelayanan, kemudian mengisi SKKP dengan SPP,
yang selanjutnya diserahkan ke pimpinan cabang untuk mendapat disposisi. Pimpinan cabang mendisposisikan atau menunjuk AO-nya, kemudian KPPB
dan SPP diserahkan kembali kepada seksi pelayanan pinjaman dan seksi ini
mencatat penyerahannya kepada pada KPPB tersebut dan dilanjutkan kepada AO.
AO mencatat tanda penerimaan SPP pada KPPB, kemudian AO melakukan kunjungan kepada calon debitur atau on the spot. Dalam tahap persiapan
kredit prosedur selanjutnya yaitu pada KPPB dipertimbangkan untuk diproses.
Tabel berikut akan menerangkan hasil penelitian terhadap tingkat kinerja, tingkat kesesuaian dan tingkat kesesuaian yang diperoleh berdasarkan
jawaban 37 responden.
Tabel 4.7 Tingkat kinerja terhadap penggunaan formulir permohonan kredit sesuai dengan
ketentuan peraturan dan tepat sasaran SE E CE
KE TE
Skor
X
Hasil
14 14 9 0 0 37,84 37,84 24,32 0
153 4,14 Efektif
Ket : Skor 153 = 14 x 5 + 14 x 4 + 9 x 3 + 0 x 2 + 0 x 1
Sumber : Hasil Kuesioner
Tabel 4.8 Tingkat kepentingan manajemen perbankan terhadap penggunaan formulir
permohonan kredit sesuai dengan ketentuan peraturan dan tepat sasaran SP P CP
KP TP
Skor Y
Hasil
26 9 2 0 0 70,27 24,32 5,41
172 4,65 Penting
Ket : Skor 172 = 26 x 5 + 9 x 4 + 2 x 3 + 0 x 2 + 0 x 1
Sumber : Hasil Kuesioner
Tabel 4.9 Tingkat Kesesuaian
Tingkat Kinerja Tingkat Kepentingan
Tingkat Kesesuaian
4,14 Efektif
4,65 Penting
88,95 Cukup Sesuai
Ket : Maryanto, 2001:40 0,00 - 50,00 = Sangat tidak sesuai
55,00 - 69,00 = Tidak sesuai 70,00 - 84,00 = Kurang sesuai
85,00 - 89,00 = Cukup sesuai 90,00 - 94,00 = Sesuai
95,00 - 100,00 = Sangat sesuai
2. Bank selalu melakukan pengecekan lansung ke lapangan on the spot