PENDAHULUAN TINJAUAN LITERATUR Persepsi pemakai terhadap layanan perpustakaan freedom institute

Sebagai contoh apabila seseorang tertarik untuk melihat lawan jenis yang melintas di depannya, terjadi suatu proses penilaian terhadap orang tersebut dengan berbagai ciri dan aksesoris yang digunakan. Ciri-ciri itu tadi adalah sekumpulan informasi sensoris yang tidak bermakna sebelum dimaknai oleh orang tersebut. Makna itu merupakan kualitas dari penilaian, misalnya, cantik, indah, dan lain-lain. Lasa HS dalam buku Kamus Kepustakawanan Indonesia menyatakan bahwa persepsi adalah “proses mengingat atau mengidentifikasi tertentu dan persepsi rasa. Dari persepsi seseorang terhadap sesuatu ini lalu diharapkan muncul tanggapan”. 26 Secara formal, persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses, dengan mana seseorang menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterpretasi stimuli ke dalam suatu gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh. Stimuli adalah setiap input yang dapat ditangkap oleh indera, dan diterima oleh panca indera, seperti mata, telinga, hidung, mulut dan kulit. 27 Dalam buku Psikologi Komunikasi Jalaludin Rahmat menyatakan bahwa persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan”. 28 Sama halnya dengan yang dikemukakan oleh Hude bahwa “persepsi itu dimulai dari obyek eksternal yang ditangkap oleh organ-organ indera, selanjutnya dikirim dan diproses di dalam otak untuk mendapatkan kopi arsip yang tersimpan. Hasilnya adalah persepsi terhadap 26 Lasa HS, Kamus Kepustakawanan Indonesia Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2009 h. 283 27 Bilson Simamora. Panduan Riset Perilaku Konsumen, h. 102 28 Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990 h.64. obyek eksternal tadi”. 29 Toha Nursalam berpendapat persepsi adalah proses kognitif yang dialami setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, b aik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman”. 30 Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah pandangan atau penilaian kepada sesuatu melalui indra penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, perasa kemudian diekspresikan melalui ucapan maupun tingkah laku.

2. Ciri-ciri Persepsi

Penginderaan terjadi dalam suatu konteks tertentu, konteks ini disebut sebagai dunia persepsi. Agar dihasilkan suatu penginderaan yang bermakna, ada ciri-ciri umum tertentu dalam dunia persepsi tersebut, yaitu: a. Rangsangan-rangsangan yang diterima harus sesuai dengan modalitas tiap-tiap indera, yaitu sifat sensoris dasar dari masing-masing indera cahaya untuk penglihatan; bau untuk penciuman; suhu bagi perasa; bunyi bagi pendengaran dan sebagainya. b. Dunia persepsi mempunyai sifat ruang dimensi ruang; kita dapat mengatakan atas-bawah, tinggi rendah, luas-sempit, latar depan-latar belakang, dan lain-lain. c. Dunia persepsi mempunyai dimensi waktu, seperti cepat-lambat, tua- muda dan lain-lain. d. Objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya. Struktur dan konteks ini merupakan keseluruhan yang menyatu. Kita melihat meja tidak berdiri sendiri tetapi dalam ruang tertentu, disaat tertentu, letak atau posisi tertentu dan lain-lain. Dunia persepsi adalah dunia penuh arti. Kita cenderung melakukan pengamatan atau persepsi pada gejala-gejala yang mempunyai makna bagi 29 M. Darwis Hude, Emosi: Penjelajah Religio-Psikologis Tentang Emosi Manusia Di Dalam Al Quran, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2002 h. 120 30 Toha Nursalam, Psikologi Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka,1996, h 49.