Apabila kesan negatif itu lebih banyak maka perpustakaan mengalami kegagalan dalam memberikan layanan informasi yang dibutuhan oleh
pemakai tidak terpenuhi. Kegagalan inti tidak saja menyebabkan hambatan dalam penggunaan perpustakaan, tetapi juga menumbuhkan kekecewaan bagi
pemakai karena merasa tidak terbantu, kekecewaan yang timbul dapat menyebabkan turunnya pemakai sehingga kehadiran perpustakaan kurang
berkenan dalam kehidupan. Bahkan karena pentingnya layanan tersebut, maka sering dikatakan
bahwa warna wajah, dan penampilan serta kinerja pustakawan akan dicerminkan dalam layanan informasi tersebut. Maksudnya jika pelayanan
memuaskan maka pemakaiakan menyukai layanan yang kita berikan maka kinerja yang kita lakukan tidak sia-sia, sebaliknya apabila layanan yang
diberikan belum memuaskan, maka dapat dianggap bahwa perpustakaan belum mampu melayani dengan baik atau usaha yang diberikan hanya sia-sia.
Salah satu cara pemberdayaan sumber informasi perpustakaan adalah memberikan dan menyelenggarakan layanan kepada pemakai.
7
Perpustakaan Freedom Institute adalah lembaga independen non profit yang bergerak dalam bidang pengkajian dan penelitian mengenai demokrasi,
nasionalisme dan ekonomi pasar. Tujuannya adalah mengembangkan kebebasan berpikir dan menggalakkan kegairahan terhadap pemikiran dalam
bidang ekonomi, sosial, politik, agama, dan budaya di Indonesia. Target pemustakanya ialah semua golongan usia namun terbatas pada subjek sosial
seperti ekonomi, politik, dan lain sebagainya.
7
Soetarno NS, Tanggung Jawab Perpustakan Jakarta: Rantai Ref, 2003, h.112
Perpustakaan Freedom Institute adalah perpustakaan yang memiliki banyak layanan yaitu layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan fotocopy
dan layanan internet. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis bermaksud
untuk melakukan peneliti dengan judul : “Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Perpustakaan Freedom Institute”
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah Untuk melayani kebutuhan pemakainya, Perpustakaan Freedom Institute
memiliki berbagai jenis layanan, diantaranya layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan keanggotaan, layanan fotokopi, layanan koleksi,
layanan OPAC dan layanan internet. 2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka penulis merumuskan masalah, sebagai berikut: “Bagaimana Persepsi pemakai terhadap layanan yang ada
di Perpustakaan Freedom Institute?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pemakai terhadap layanan yang ada di Perpustakaan Freedom Institute. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat antara lain : 1. Manfaat akademis
a. Untuk mengetahui perkembangan dalam dunia perpustakaan dan sebagai tambahan pengetahuan bagi para akademisi jurusan Ilmu
Perpustakaan secara khusus dan kalangan mahasiswa secara umum.
b. Manfaat bagi Perpustakaan Freedom Institute 1 Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Perpustakaan
Freedom Institute untuk meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
2 Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam menyusun dan menentukan kebijakan di
Perpustakaan Freedom Institute.
D. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian deskripsi yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan
sesuatu seperti apa adanya as it is secara mendalam.
8
Adapun teknik pengumpulan data lapangan, penulisan mengunakan metode pengumpulan
data sebagai berikut: 1. Penelitian Pustaka Library Research
Adalah penelitian
yang bertumpu
pada sumber-sumber
pustakadokumentasi sebagai sumber utamanya.
9
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bahan-bahan pustaka yang sesuai dengan pokok
permasalahan yang akan dibahas, yaitu dengan mengumpulkan sumber- sumber literatur berupa buku, jurnal, majalah, dan lain-lain yang berkaitan
dengan permasalahan yang sedang diteliti.
10
2. Penelitian Lapangan Field Reseach Dalam penelitian lapangan ini ada beberapa cara yang ditempuh, yaitu:
8
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian Jakarta: STIA-LAN Press, 1999, h. 288
9
Ibid, h. 292
10
Ibid, h. 65
a. Kuesioner Angket Yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia
memberikan respons responden sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan penyebaran angket ialah mencai informasi yang lengkap
mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan
dalam pengisian daftar pertanyaan.
11
b. Interview wawancara Adalah
suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini
dilakukan oleh penulis untuk memperoleh data-data pengunjung terkait dengan Perpustakaan Freedom Institute. Adapun yang menjadi
narasumber atau informan dalam wawancara ini adalah pustakawan yang bernama Kak Shella.
a. Jenis dan Sumber Data
1. Data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara, dari sumbernya.
12
Data lapangan yang didapat dari sumber pertama, seperti wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Observer melakukan sendiri
observasi dilapangan maupun di laboratorium. 2. Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari
sumbernya. Data sekunder biasanya diambil dari dokumen-dokumen laporan, karya tulis orang lain, koran, majalah.
13
11
Riduan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis Bandung: Alfabeta, 2010, h. 99
12
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 86
13
Ibid, h. 87
b. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.
14
Dalam penelitian ini populasinya adalah pengunjung
perpustakaan Freedom Institute.
Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
15
Sampel diambil berdasarkan jumlah pengunjung di bulan terakhir sebelum penelitian dilakukan yaitu bulan agustus dengan
jumlah pengunjung sebanyak 799 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengunakan teknik sampling
kebutulan Accidental Sampling,
yaitu teknik penentuan sampel
berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakterisktik ciri-cirinya,
maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel responden.
16
Gay 1976 menyatakan bahwa ukura sampel minimum yang dapat dipergunakan untuk suatu penelitian berdasarkan desain atau metode
penelitian yang dipergunakan, bila dalam penelitian yang bersifat deskripsi, minimal 10 dari populasi, dan jika populasi berukuran kecil
minimal 20.
17
Senada dengan yang dikatakan oleh Suharsimi Arikunto yaitu jika tingkat lebih dari 100 orang maka dapat diambil 10-15 atau
20-25.
18
Maka dalam hal ini peneliti akan mengambil sampel sebanyak 10 dari jumlah bulan terakhir sebelum penelitian.
Berdasarkan ketentuan tersebut dengan keterbatasan dana dan
14
Riduan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, h. 54-55.
15
Ibid, h. 56
16
Ibid, h. 62
17
Sedarmayanti, Metodologi Penelitian Bandung: CV. Mandar Maju, 2011, h. 145
18
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: Rineka Cipta, 1997, h. 120