Hakekat Pengelolaan Biaya Pendidikan

10 dicapai hasil optimal. 5 Dalam organisasi yang bersifat bisnis pengelolaan betul- betul merupakan faktor yang sangat menentukan kelangsungan organisasinya, mengingat bahwa hanya dengan pengaturan yang bersifat efesienlah perusahaan dimungkinkan untuk meraih keuntungan sehingga kelangsungan perusahan dapat terjamin. Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata managemen yang berasal dari bahasa inggris dan kemudian di indonesia menjadi manajemen. Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya “Pengelolaan Kelas dan Siswa” bahwa pengelolaan adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar suatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efesien. 6 Didalam kegiatan pengelolaan pembiayaan pendidikan meliputi tiga hal, yaitu: Budgeting anggaran, Accounting pembukuan, Auditing pemeriksaan. 7 Pengelolaan dana pendidikan dari masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung perlu dilakukan dengan baik melalui langkah- langkah sitematis sesuai dengan prinsip- prisip manajemen. Jika pengelolaan berjalan baik serta akuntabel akan memberikan berbagai manfaat seperti yang dikemukakan Mintarsih 2004: Memungkinkan penyelengaraan pendidikan secara efisien dan efektif; Memungkinkan tercapainya kelangsungan hidup lembaga pendidikan sebagai salah salah satu tujuan didirikannya lembaga tersebut terutama bagi lembaga pendidikan swasta;Dapat mencegah adanya kekeliruan, kebocoran, atau penyimpangan- penyimpangan dana dari rencana semula;Penyimpangan akan dapat dikendalikan apabila pengelolaan berjalan baik sesuai dengan yang diharapkan, apabila kebocoran ini terjadi, maka akan berakibat buruk, baik pada pengelola keuangan atasan langsung dan bendaharawan maupun kepada lembaga pendidikan itu sendiri. 8 5 Atmodiwirio Seobagio, Manajemen Pendidikan Indonesia Jakarta: PT. Ardadizzya Jaya, 2000. H 237. 6 Arikunto Suharsimi. Pengelolaan Kelas dan Siswa.Jakarta: Rajawali Pers, 1998. H 2 7 Amirullah Haris. Pengantar Manajemen. Graha Ilmu: 2003. H 91 8 Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan Bandung: PT. Refika Aditama. H 273. 11 Berdasarkan hal diatas, pengelolaan pembiayaan pendidikan lebih difokuskan dalam proses merencanakan alokasi secara teliti dan penuh perhitungan, serta mengawasi. Para ahli pembiayaan pendidikan memiliki cara yang berbeda dalam menafsirkan makna biaya pendidikan. Namun dari sejumlah pengertian yang ada, arti biaya pendidikan bermuara pada pengertian utama, yaitu pengeluaran atau pemanfaatan uang untuk keperluan pendidikan. Pengertian pembiayaan pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi pendidikan yang menyatakan bahwa biaya pendidikan merupakan sejumlah pengeluaran yang tediri dari pengeluaran rutin dan tidak rutin. Menurut undang- undang sistem pendidikn nasional UU RI No.2 Th. 1998. Pembiayaan sebagaimana yang dimaksudkan dalam ayat 1 meliputi: Gaji guru, tenaga kependidikan lainnya, dan tenaga administrasi. Biaya pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana. Biaya perluasan dan pengembangan. 9 Definisi biaya menurut Supriyono 2000 biaya adalah pengorbanan ekonomis yang dibuat untuk memperoleh barang atau jasa. Secara bahasa, biaya cost dapat diartikan sebagai pengeluaran, dalam istilah ekonomi biayapengeluaran dapat berupa uang atau bentuk moneter lainnya. Menurut Dedi Supriadi dalam bukunya mendifinisikan biaya sebagai semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan baik dalam bentuk uang barang dan tenaga yang dapat dihargakan dengan uang. 10 Dari beberapa pengertian pembiayan diatas, dapat penulis simpulkan bahwa keuangan adalah segala kegiatan atau aktivitas yang berhubungan dengan uang, sedangkan keuangan dalam pendidikan yaitu segala urusan aktivitas kegiatan pendidikan yang melibatkan uang. Berdasarkan UU NO 20 Tahun 2003 Pendanaan Pendidikan, bagian kesatu tentang Tanggung Jawab pendidikan dan sumber pendanaan pendidikan, pasal 46 dan 47 yang berbunyi: 9 Bumi Aksara, Undang- Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Sinar Grafika, 1992. H 101. 10 Supriadi Dedi, Satuan Biaya Pendidikan SD, SLTP, SMU Jakarta: Depdiknas 2001 . H 3 12 Pasal 46, Tanggung Jawab Pendanaan: Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah,pemerintah daerah, dan masyarakat. Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggungjawab menyediakan anggaran pendidikan sebagaimana diatur dalam pasal 31 ayat 4 Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Ketentuan mengenai tanggung jawab pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 47, Sumber Pendanaan Pendidikan: Sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan, dan keberlanjutan. Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat mengerahkan sumber daya yang ada sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.Ketentuan mengenai sumber pendanaan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. 11 Dalam merencanakan suatu pembiayaan pendidikan, apalagi pendidikan merupakan salah satu bagian dari bisnis maka pengelolaan keuangan sangat menentukan dalam meraih keuntungan dan menjamin kelangsungan lembaga tersebut. Balanced scorecard baik diterapkan pada masa kini untuk peningkatan kinerja keuangan namun tidak meninggalkan aspek yang lain. Dalam kenyataannya tidak dapat dihindarkan lagi bahwa perlu biaya yang harus dikeluarkan untuk operasional, riset dan pengembangan, pembekalan, investasi masa depan, dsb. Dilihat dari jenisnya, setidaknya biaya pendidikan terdiri atas dua macam, yaitu 1. Biaya langsung direct cost Biaya langsung adalah biaya yang langsung menyentuh aspek dan proses pendidikan. Sifat kepentingan yang dipenuhi dalam biaya pendidikan langsung ini bersifat melekat dengan kebutuhan pendidikan yang harus segera di penuhi. 12 Biasanya biaya langsung ini telah direncanakan oleh sekolah sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan. Salah satu tempat yang mudah diidentifikasi dari biaya langsung ini adalah biaya yang tertera dalam RAPBS sekolah. 11 http:www.serdosdiktis.netserdosfiledokumenUUNo20.pdf . 12 Puslitbang Pendidikan Agama Dan Keagamaan , Standarisasi Biaya Pendidikan Di Sekolah Madrasah. Jakarta: Departemen Agama RI, 2003. H 4. 13 Biaya langsung ini lebih mudah di kontrol dan dievaluasi, karena komponen-komponenya demikian jelas. Biaya langsung ialah biaya yang langsung digunakan untuk operasional sekolah dan langsung dikeluarkan untuk kepentingan pelaksanaan proses belajar mengajar, terdiri atas dana pembangunan dan dana rutin. 13 Dana pembangunan adalah dana yang digunakan untuk pembelian tanah bangunan, ruang kelas, perpustakaan, lapangan olahraga, konstruksi bangunan, serta pergantian dan perbaikan. Dana rutin adalah dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional pendidikan selama satu tahun anggaran. Dana rutin digunakan untuk menunjang pelaksanaan program belajar mengajar, pembayaran gaji guru dan personil sekolah administrasi kantor, pemeliharaan serta perawatan sarana dan prasarana. Dan untuk menghitung dana rutin yang dibutuhkan seorang siswa per tahun disekolah digunakan analisis unit cost. 2. Biaya tidak langsung indirect cost. Biaya tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan oleh siswa, orang tua dan masyarakat untuk menunjang keperluan yang tidak langsung. Sifat kepentingan dalam pemenuhan biaya tidak langsung ini agak renggang dengan kebutuhan pendidikan jika dibandingkan dengan sifat kepentingan biaya langsung. Selain tempat pengeluaranya yang berbeda bisa oleh siswa, orang tua, atau masyarakat, biaya tidak langsung dikeluarkan dalam waktu yang tidak terbatas dengan jenis pengeluaran yang tidak pasti. Sifat pengeluaranya pun agak sulit untuk di kontrol, terkecuali dengan suatu penjaringan data yang lebih mendalam dari sumber-sumber yang terkait. Berdasarkan pendekatan unsur biaya ingredient approach, pengeluaran sekolah dapat dikategorikan kedalam beberapa item pengeluaran, yaitu: Pengeluaran untuk pelaksanaan pelajaran, Pengeluaran untuk tata usaha sekolah, Pemeliharaan sarana dan 13 Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. H 168. 14 prasarana sekolah, Kesejahteraan pegawai, Administrasi. Pembinaan teknis educative dan Pendataan. 14 Berdasarkan catatan Depdiknas Didasmen, pengelolaan keuangan adalah kegiatan sekolah untuk merencanakan, menggunakan, mengevaluasi dan mempertanggungjawabkan keuangan sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sedangkan menurut Suad Hasan dan Enny Pudjiastuti: Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan keuangan. Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien. Untuk itu tujuan manajemen keuangan adalah: Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah, Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah dan Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggung- jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Dari uraian pendapat di atas, penulis dapat simpulkan bahwa manajemen keuangan adalah aktivitas yang menggunakan prinsip manajemen yang meliputi perencanaan keuangan, menganalisis penggunaan uang, dan mengendalikan penggunaan keuangan lembaga atau organisasi sebagai bentuk pelaksanaan keuangan untuk mengambil keputusan. Maka berdasarkan pengertian tersebut manajemen keuangan disini mengarah pada uang dan bagaimana mengatur keuangan agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen keuangan dalam 14 Nanang Fattah , Ekonomi Dan Pembiayaan Pendidikan Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Cet 2. H 24 15 pendidikan menuntut lembaga pendidikan formal melakukan suatu usaha pengelolaan sumber keuangan, pemanfaatan keuangan, mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan dengan baik

B. Pelaksanaan Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan

Manajemen memiliki tiga tahapan penting yaitu perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap penilaian evaluasi, ketiga tahapan tadi apabila diterapkan dalam manajemen keuangan adalah menjadi tahap perencanaan keuangan budgeting, dan tahap pelaksanaan akunting, dan tahap penilaian atau auditing. 15 1. Perencanaan Pembiayaan Pendidikan Perencanaan keuangan sekolah sedikitnya mencakup dua kegiatan, yakni penyusunan anggaran, dan pengembangan rencana anggaran belanja sekolah RAPBS. 16 Penganggaran merupakan proses kegiatan atau proses penyusunan anggaran budget. Budget merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu. a. Penyusunan Anggaran Keuangan Sekolah Untuk mengefektifkan pembuatan anggaran belanja sekolah, yang sangat bertanggungjawab sebagai pelaksana adalah kepala sekolah. Kepala sekolah harus mampu mengembangkan sejumlah dimensi perbuatan administratif. Kemampuan untuk menerjemahkan program pendidikan kedalam keuangan merupakan hal penting dalam penyusunan anggaran belanja. Kegiatan membuat anggaran belanja bukan pekerjaan rutin, melibatkan pertimbangan tentang maksud- maksud dasar dari pendidikan dan program. Berdasarkan perspektif tersebut pembuatan anggaran belanja dapat membuka jalan bagi 15 Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2010 . Cet 3. H 257 16 Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. 2006. H198 16 pengembangan dan penjelasan konsep-konsep tentang tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan, dan merancang cara-cara pencapainnya. Dalam manajemen berbasis sekolah penyusunan anggaran pendapatan dan belanja sekolah dilaksanakan oleh kepala sekolah dibantu para wakilnya yang ditetapkan oleh kebijakan sekolah, serta dewan sekolah dibawah pengawasan pemerintah. Anggaran adalah rencana yang diformulasikan dalam bentuk rupiah untuk jangka yang dilakukan oleh sekolah. Ada 3 bagian penyusunan rencana anggaran suatu unit atau lembaga yaitu: Target penerimaan, Rencana pengeluaran dan Sumber dana lainya, yaitu sisa dana periode sebelumnya yang menjadi saldo awal periode berjalan. Anggaran belanja suatu sekolah pada dasarnya adalah: Penerimaan dan pengeluaran yang direncanakan dalam suatu periode kebijaksanaan keuangan. Didukung dengan data yang mencerminkan kebutuhan, tujuan, proses pendidikan, dan hasil sekolah yang direncanakan. Secara khusus ada tiga macam pendekatan tentang penyusunan anggaran belanja yang biasa dipergunakan disekolah, yaitu 1 Comparative Approach, Pendekatan comparative, secara sederhana melaksanakan pendekatan dengan Melakukan perbandingan laporan atau catatan penerimaan dengan pengeluaran antara satu tahun anggaran berikutnya.2PPBES, dan 3 Functional Approach. 17 Angaran pembiayaan pendidikan mencakup antara lain: Pertama, Anggaran rutin yaitu anggaran yang sifatnya konsumtif dan mencakup berbagai segi belanja pegawai, belanja barang, perjalanan dan lain- lain. Kedua, Anggaran pembangunan yaitu anggaran yang sifatnya investasi atau mengandung efek perkembangan ekonomi dikemudian hari yaitu mencakup 2 tujuan Yaitu Pembentukan modal seperti sarana prasarana, dan Pembentukan human kapital seperti pendidikan, seminar penelitian dan lain-lain. 18 17 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001. H 317. 18 Piet Sahertian, Dimensi- Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional, 1994. H 208.