Latar Belakang Masalah Pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMA Nusantara Pisangan Ciputat-Tangerang

2 Pembiayaan pendidikan adalah faktor penting dalam menjamin mutu dan kualitas proses pendidikan. Meskipun pembiayaan pendidikan bukan satu- satunya faktor keberhasilan, tampa adanya pembiayaan yang mencukupi maka pendidikan yang berkualitas hanya dala angan-angan. Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian administrasi dan manajemen pendidikan. Komponen pembiayan pendidikan dan keuangan pada tingkat satuan pendidikan merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksanya kegiatan proses belajar mengajar disekolah bersama komponen-komponen lain. 1 Dengan kata lain, setiap kegiatan yang dilakukan memerlukan biaya, maupun disadari atau tidak. Sejalan dengan kebijakan otonomi daerah yang menyerahkan masalah pendidikan kedaerah dan sekolah masing-masing, maka masalah keuangan pun menjadi kewenangan yang diberikan secara langsung dalam pengelolaanya kepada sekolah. Kepala sekolah memiliki tanggungjawab penuh terhadap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pertanggungjawaban keuangan sekolah. 2 Maka dari itu, kepala sekolah dituntut kemampuanya untuk mengelola keuangan sekolah baik melakukan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pertanggungjawabanya. Komponen keuangan dan pembiayaan perlu dikelola sebaik-baiknya, agar dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Hal ini penting, terutama dalam rangka Manajemen Berbasis Sekolah, yang memberikan kewenangan kepada sekolah untuk mencari dan memanfaatkan berbagai sumber dana sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah karena pada umumnya dunia pendidikan selalu dihadapkan pada masalah keterbatasan dana, apa lagi dalam kondisi krisis pada sekarang ini. 1 Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group. 2010. H 1. 2 Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional Bandung PT. Remaja Rosda Karya. 2006. H. 190. 3 Pengelolaan keuangan pendidikan lebih difokuskan dalam proses merencanakan alokasi secara teliti dan penuh perhitungan serta mengawasi pelaksanaan dana, baik biaya operasional maupun biaya kapital, disertai bukti- bukti secara administratif dan fisik material sesuai dengan dana yang dikeluarkan. Tujuan utama mengelola sekolah adalah bagaimana sekolah dapat menghasilkan output yang berkualitas dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai pengguna jasa. Oleh karena itu, sekolah harus menyediakan dana sebagai salah satu sumber yang sangat menentukan berhasil tidaknya tujuan tersebut dicapai. Dalam mencocokkan sumber- sumber yang disediakan oleh lingkungan eksternal dengan output sekolah, kepala sekolah harus memperhatikan unsur-unsur dasar, seperti sumber input, output sekolah, dan umpan balik kepada sekolah dan lingkunganya. Pada dasarnya tujuan pengelolaan pembiayaan pendidikan adalah bagaimana pembiayaan pendidikan dapat menghasilkan produktivitas yang bermutu dengan proses belajar mengajar. Sebagaimana tujuan pengelolaan pendidikan yang dikutip dari Baihaqi: Salah satu tujuan pelaksanaan pengelolaan pembiayaan adalah tercapainya produktivitas pendidikan, di mana produktivitas senantiasa dikaitkan dengan nilai ekonomi suatu kegiatan, yakni bagaimana mencapai hasil yang sebesar-besarnya dengan menggunakan sumber dana yang sekecil mungkin. Produktivitas dalam dunia pendidikan berkaitan dengan keseluruhan proses penataan dan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Dalam konteks produktivitas pendidikan, sumber-sumber pendidikan dipadukan dengan cara-cara yang berbeda. Perpaduan tersebut memerlukan teknik-teknik yang berbeda dan untuk menguasai teknik-teknik tersebut dilakukan melalui proses belajar. Pendidikan dapat menjamin kehidupan yang lebih baik dalam kehidupan kemasyarakatan dan dapat memberikan andil terhadap peningkatan kemampuan secara ekonomis . 3 3 Http:Prodipps.Unsyiah.Ac.IdJurnalmapImagesJurnal2012AgustusBaihaqi2.Pdf , Baihaqi1,Nasirusman2,Cutzahri3.Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. 4 Oleh karena itu, kepala sekolah harus melihat dengan jeli bagaimana dia berperan sebagai administrator dalam memberdayakan seluruh sumber dana yang ada, demi kepentingan sekolah dan pencapaian tujuan sekolah seperti yang diharapkan oleh seluruh pelanggan pendidik stakeholder. Tanggung jawab pembiayaan pendidikan dalam manajmen keuangan pada satuan pendidikan baik pada tingkat dasar maupun menengah mengakomodasi tuntutan eksternal dan internal dalam pengelolaan pembiayaan pendidikan. Hal yang penting adalah menempatkan fungsi pengelolaan keuangan benar- benar menunjukan sasaran pembelajran yang berimplikasi pada mutu pendidikan yang kompetitif. Oleh karena itu, strategi penggunaan anggaran sekolah menjadi penting untuk menjamin perolehan mutu yang dimaksud. Menurut undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 48, pengelolaan dana pendidikan berdasarkan prinsip keadilan, efesiensi, transparansi dan akuntabilitas. Prinsip keadilan berarti besarnya biaya pendidikan sesuai dengan kebutuhan setiap sekolah masing-masing. Sedangkan efesiensi merupakan perbandingan antara masukan dengan keluaran dengan hasil, hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan serta hasil. Akuntabilitas publik yaitu penggunaan uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan rencana sekolah yang ditetapkan. Transparansi artinya adanya keterbukaan dalam pengelolaan biaya pendidikan yaitu keterbukaan sumber pendapatan dan jumlahnya, rincian penggunaannya, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga dapat memudahkan berbagai pihak untuk mengetahuinya. Sekolah Menengah Kejuruan SMK merupakan jenjang pendidikan menengah yang secara khusus mempersiapkan lulusannya untuk menjadi tenaga kerja yang terampil, terdidik dan profesional, serta mampu mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mendukung kelancaran kegiatan sekolah tentunya membutuhkan biaya yang memadai dengan besarannya lebih banyak bila dibandingkan dengan kebutuhan sekolah menengah umum lainnya . 5 Pembiayaan pada SMK pasca pemberlakuan otonomi daerah tidak seperti sentralisasi di mana kebutuhan akan operasional sekolah semua dapat terpenuhi baik dalam hal ketersediaan bahan pembelajaran seperti bahan praktek siswa pada perbengkelan maupun biaya perawatan dan pemeliharaan alat. Sekarang pembiayaan untuk operasional hal-hal tersebut sangatlah minim. Berdasarkan pengamatan bahwa SMK NUSANTARA mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dalam kurun waktu 10 tahun SMK NUSANTARA sudah memiliki 3 jenjang pendidikan yaitu SMP, SMA dan SMK 1, 2. SMK 1 terbagi beberapa program studi yaitu Pariwisata, Teknik Informatika dan Bisnis Manajemen. Sedangkan SMK 2 terbagi beberapa program studi yaitu Farmasi, keperawatan dan Analis. SMK NUSANTARA merupakan lembaga pendidikan swasta yang ada di Legoso ciputat. Terkait dengan pembiayaan pendidikan sekolah, sumber pendapatan SMK NUSANTARA diperoleh dari wali murid yang berupa SPP tiap bulan, uang pangkal siswa, serta sumbangan dari pihak luar. Karena dengan semua itu SMK NUSANTARA dapat berkembang sampai sekarang ini. Dana SPP dan uang pangkal siswa digunakan untuk membiayai semua kegiatan yang ada si sekolah. Sedangkan sumbangan dari luar digunakan untuk tambahan biaya kegiatan sekolah, karena dana sumbangan dari luar tidak rutin dalam tiap tahunya. Dari uraian diatas jelas sekali bahwa dana SPP sangat mempengaruhi berjalan atau tidaknya kegiatan di sekolah, untuk itulah maka pemasukan dana SPP setiap tahun harus rutin. lain halnya yang dihadapi SMK Nusantara pemasukan dana SPP tidak lancar , banyak para siswa terlambat membayar SPP, keterlambatan pembayaran SPP mencapai 2 Milyar lebih dari semua kelas dan jurusan. Selain dari permasalahan pembiayaan pendidikan di atas, masalah berikutnya tidak hanya besarnya dana yang diberikan, akan tetapi juga ketepatan dana tersebut untuk dialokasikan dalam peningkatan mutu pendidikan. Jangan sampai biaya yang besar hanya terbuang sia-sia lantaran pengelolaan atau pemanfaatan yang tidak strategis atau tepat guna. 6 Masalah yang lebih penting adalah apakah pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMK Nusantara sudah memenuhi pengelolaan pembiayaan yang baik atau belum sesuai dengan prinsip-prinsip pembiayaan pendidikan yang baik. Berdasarkan uraian diatas itulah yang menjadi alasan penulis untuk meneliti lebih jauh tentang Pengelolaan Pembiayaan pendidikan dalam Mewujudkan Sekolah yang Accountable di SMK NUSANTARA tahun 2011 2012. Dalam hal ini, penulis mengambil judul penelitian tentang “Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan Di SMK Nusantara Legoso Raya- Ciputat ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas penulis mengidentifikasi permasalahan pengelolaan pembiayaan pendidikan pada sektor: Perencanaan Penyusunan anggaran sekolah, penatausahaan dalam pengerjaan buku kas belum sempurna, dan belum terlaksananya pemeriksaan kas secara rutin.

C. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan hasil penelitian ini tidak terlalu luas dan lebih terarah, maka penulis membatasi permasalahan yang diteliti sebagai berikut: 1. Perencanaan Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan 2. Penatausahaan laporan pengelolaan Pembiayaan Pendidikan 3. Pertanggungjawaban Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah ini dimaksudkan agar penelitian tidak melebar permasalahannya, sehingga mudah untuk memahami hasilnya. Adapun pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan di SMK Nusantara ? 7

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan atau aktifitas yang didasari pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan dan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan di SMK Nusantara. 2. Memberikan masukan bagi para pengelola pendidikan baik para tata usaha, kepala sekolah, dan instansi yang terkait dalam penyelenggaraan pendidikan

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya: 1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah kepustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam serta menjadi bahan masukan bagi mahasiswa Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam untuk penelitian yang terkait atau sebagai contoh untuk penelitian dimasa yang akan datang, khususnya mengenai Pengelolaam Pembiayaan Pendidikan dalam Mewujudkan Akuntabilitas pada tingkat Sekolah Menengah Kejuruan. 2. Secara praktik, hasil penelitian memberikan masukan bagi para pengelola pendidikan, baik para tata usaha, kepala sekolah dan instansi yang terkait dalam penyelenggaraan pendidikan, untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan lembaga pendidikan melalui peranan pembiayaan pendidikan di era desentralisasi.

G. Penelitian Terdahulu

1. Skripsi yang ditulis Koiruddin mahasiswa jurusan Manajemen Pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah 2002 dengan judul Implementasi Sistem Pengelolaan Biaya Pendidikan di SMP Darma Karya Pamulang. Menjelaskan bahwa: