23
B. Murabahah
1. Pengertian
Ascarya mendefinisikan murabahah istilah dalam Fikih Islam yang berarti suatu bentuk jual beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya
perolehan barang, meliputi harga barang dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut, dan tingkat keuntungan
margin yang diinginkan
11
. Menurut Heri Sudarsono, Murabahah adalah jual beli barang pada
harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati antara pihak bank dan nasabah
12
. Muhammad Syafi’I Antonio mendefinisikan bahwa Murabahah
adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati
13
. Jadi dari pengertian-pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan
bahwa murabahah adalah salah satu bentuk jual beli ketika penjual secara eksplisit menyatakan biaya perolehan barang yang akan dijual dan menjual
kepada orang lain dengan menambahkan keuntungan yang diinginkan dan keuntungan ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
11
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007, h.81
12
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Yogyakarta: EKONISIA, 2004, Cet II. h. 57
13
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori dan Praktik, Jakarta: Gema Insani, 2001, h. 101.
24
2. Landasan Hukum
a. Al-
Qur’an
14
2 275
Artinya: ” Orang-orang yang makan mengambil riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syariah lantaran
tekanan penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata berpendapat, sesungguhnya jual beli itu
sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti dari mengambil riba. Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu sebelum dating larangan:
dan urusannya terserah kepada Allah. Orang yang kembali mengambil riba. Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal
didalamnya.” QS. Al-Baqarah2: 275
b. Hadis
Hadis riwayat Aisyah r.a: “Bahwasanya ketika Rasulullah ingin hijrah, Abu Bakar ra membeli dua
ekor unta, kemudian R asulullah SAW berkata “ serahkan salah satunya
untukmu tanpa sesuatu apapun”kemudian rasulullah mengatakan, kalau
14
Ah. Azharudi LAthif, Fiqh Muamalat, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005, cet. 1, h. 118.
25
tanpa harga jual tsaman, maka tidak jadi saya beli ” HR. Bukhari dan
Ahmad.
15
Dari hadis diatas dapat penulis simpulkan bahwasanya sejak zaman Rasulullah telah ada praktek jual beli Murabahah.
3. Rukun dan Syarat Murabahah