Pengertian Pendapatan Sumber-Sumber Pendapatan dan sistem pencatatan

26 Secara prinsip, jika syarat dalam a, d atau e tidak dipenuhi, pembeli memiliki pilihan yaitu: a. Melanjutkan pembelian seperti apa adanya.

b. Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidaksetujuan atas barang.

yang dijual.

c. Membatalkan kontrak.

C. Pendapatan

1. Pengertian Pendapatan

Menurut Christopher Pass dan Bryan Lowes pendapatan adalah uang yang diterima seseorang dan perusahaan dalam bentuk gaji, upah, sewa, bunga, laba dan sebagainya, bersama – sama dengan uang tunjangan penggangguran, uang pension dan lain sebagainnya. 18 Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitikberatkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta 18 Christopher Pass Bryan Lowes, Kamus Lengakap Ekonomi, Cet II Jakarta: Erlangga.1999, h. 287. 27 kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang dikonsumsi. 19 Standar Akuntansi Keuangan NO.23 mendefinisikan Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. 20 Menurut IAI dalam standar akuntansi keuangan 1999:23 Pendapatan adalah: ”Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode. Bila arus masuk itu mengakibatkan kenaokan ekuitas, yang berasal dari kontrib usi penanaman modal” BM Marbun mendefinisikan pendapatan adalah uang yang diterima oleh perorangan, perusahaan dan organisasi lain dalam bentuk upah, gaji, sewa, bunga, komisi, ongkos dan laba. 21

2. Sumber-Sumber Pendapatan dan sistem pencatatan

Pada umumnya pendapatan yang timbul dari kegiatan utama perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang dalam periode akuntansi. Secara garis besar bahwa sumber pendapatan suatu perusahaan berasal dari: 19 Rustam, Pendapatan Menurut Standar Akuntansi Keuangan No.23, Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sumatra Utara. h.5. http:www.pendapatan.com diakses pada tanggal 8 Februari 2011 20 Ibid 21 BN. Marbun, Kamus manajemen, Jakarta: pustaka sinar, 2003, cet. Ke-3 28 a. Pendapatan Operasional Operasional Revenue Pendapatan yang berasal dari kegiatan normal atau kegiatan utama perusahaan. b. Pendapatan dari Luar Operasional Non Operasional Revenue Pendapatan yang berasal dari transaksi diluar kegiatan utama perusahaan. c. Pendapata Luar Biasa Extadinary Revenue Pendapatan yang memenuhi kedua criteria yang bersifat tidak normal dan tidak sering terjadi transaksi yang bersangkutan tidak diharapkan akan terulang lagi dimasa yang akan datang. Salah satu ciri suatu bank dikatakan baik adalah ketika bank tersebut mampu mengelola dana dari nasabahnya dengan baik, dengan cara menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit kepada pihak tertentu dalam waktu tertentu. Untuk itu pihak bank berusaha biaya operasional bank tersebut biaya tenaga kerja dan biaya operasional lainnya. Penyaluran dana yang diberikan oleh pihak bank kepada para nasabahnya adalah kegiatan usaha yang mendominasi pengalokasian dana bank. Oleh karena itu sumber utama bank berasal dari kegiatan penyaluran kredit pembiayaan mudharabah dalam bentuk bagi hasil, karena sumber pendapatan utama bank berasal dari kegiatan usaha itu. Prinsip bagi hasil merupakan cara yang sesuai dengan syariah, karena dalam sistem ini tidak ada unsur bunga didalamnya. Walaupun demikian, 29 bank masih tetap bisa mendapatkan keuntungan dari pembiayaan yang diberikan kepada nasabahnya tersebut. Sedangkan Sumber pendapatan Bank Syariah terdiri dari: a. Pembiayaan investasi mudharabah dan musyarakah berupa bagi hasil usaha. b. Keuntungan atas kontrak jual beli dalam pengadaaan barang murabahah, ba’I bitsman ajil dan ijarah berupa mark up dan sewa c. Pemberian pembiayaan berupa administrasi dan penggunaan fasilitas berupa fee atau upah yang disediakan. Pendapatan- pendapatan tersebut setelah dikurangi biaya-biaya operasional, harus dibagi bank dengan penyandang dana yaitu nasabah investasi, para penabung, dan para pemegang saham sesuai dengan nisbah bagi hasil yang diperjanjikan. Berdasarkan kesepakatan mengenai nisbah bagi hasil antara bank dengan para nasabah, bank akan mengalokasikan penghasilannya dengan tahap-tahap sebagai berikut: 22 a. Tahap pertama, bank menetapkan jumlah relatif masing-masing dana simpanan yang berhak atas bagi hasil usaha bank menurut tipenya, dengan cara membagi setiap tipe dana- dana dengan seluruh jumlah dana-dana yang ada pada bank dikalikan 100. 22 Zainal Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka Alvabet, 2006, Cet. 4, h.57. 30 b. Tahap kedua, bank menempatkan jumlah pendapatan bagi hasil untuk masing-masing tipe dengan cara mengalikan persentase jumlah relatif dari masing-masing dana simpanan dengan jumlah pendapatan bank c. Tahap ketiga, bank menempatkan porsi bagi hasil untuk masing-masing tipe dana simpanan sesuai dengan nisbah yang diperjanjikan. d. Tahap keempat, bank harus menghitung jumlah relatif biaya operasional terhadap volume dana, kemudian mendistribusikan beban tersebut sesuai dengan porsi dana dari masing-masing tipe simpanan. e. Tahap kelima, bank mendistribusikan bagi hasil untuk setiap pemegang rekening menurut tipe simpanannya, sebanding dengan simpanannya. Terkonsentrasinya usaha bank dalam penyaluran kredit pembiayaan mudharabah tersebut disebabkan oleh beberapa alasan. Pertama, sifat usaha bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus dengan unti defisit. Kedua, melihat posisinya dalam bidang pelaksanaan kebijaksanaan moneter, perbankan merupakan sektor usaha yang kegiatannya diatur oleh pemerintah sehinga bank-bank di beberapa negara kegiatannya dibatasi. Ketiga, sumber dana utama bank berasal dari dana masyarakat sehingga secara moral mereka harus menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit pembiayaan. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Akuntansi Keuangan Sistem pencatatan dan pelaporan akuntansi keuangan, ada dua sistem yaitu: 31 a. Accural basis adalah sistem penentuan biaya dan pendapatan yang mengakui seluruh pendapatan dan biaya pada tahun buku tertentu meskipun relasinya baru terjadi dalam buku selanjutnya b. Cash basis adalah pencatatan pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan saat penerimaan atau pengeluaran tunai tanpa memperhatikan tanggal transaksinya. 23

D. Gadai Ar-Rahn