36
yaitu gadai hanya diperbolehkan dalam keadaan berpergian saja, seperti paham yang dianut oleh Mazhab Zahiri, Mujtahid dan Al-Dhahak.
Sedangkan jumhur kebanyakan ulama membolehkan gadai, baik dalam keadaan berpergian maupun tidak, seperti yang pernah dilakukan oelh
Rasulullah SAW di Madinah, seperti telah disebutkan dalam hadits diatas.
32
Jadi secara umum rahn boleh dilakukan, karena kepergian tersebut pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW.
3. Rukun dan Syarat Gadai Syariah
33
Setiap akad harus memenuhi syarat sah dan rukun yang telah ditetapkan oleh para ulama fiqh. Walaupun terdapat perbedaan mengenai hal
ini, namun secara umum dalam menjalankan pegadaian syariah, pegadaian harus memenuhi rukun gadai syariah sebagai berikut:
a. Rukun Gadai 1
Ar-Rahin yang Mengadaikan Orang yang telah dewasa, berakal, bisa dipercaya, dab memiliki
barang yang akan digadaikan. 2
Al-Murtahin yang Menerima Gadai Orang, Bank, atau lembaga yang dipercaya oleh rahin untuk
mendapatkan modal dengan jaminan barang gadai.
32
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam Fiqh Muamalat, Ed 1, cet ke -2, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004, h.255.
33
Heri sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h.168 .
37
3 Al-Marhunrahn barang yang digadaikan Barang yang digunakan rahin untuk dijadikan jaminan dalam
mendapatkan utang. 4
Al-Marhun Bih Utang Sejumlah dana yang diberikan murtahin kepada rahin atas dasar
besarnya tafsiran marhun. 5
Sighat, Ijab dan Qabul Kesepakatan antara rahin dan murtahin dalam melakukantransaksi
gadai. b. Syarat gadai syariah sebagai berikut:
1 Rahin dan Murtahin
Pihak-pihak yang melakukan perjanjian rahn yakni rahin murtahin harus mengikuti syarat-syarat berikut kemampuan, yaitu berakal sehat.
Kemampuan juga berarti kelayakan seseorang untuk melakukan transaksi pemilikan.
2 Sighat
a Sighat tidak boleh terikat dengan syarat tertentu dan juga dengan
suatu waktu dimasa depan. b
Rahn mempunyai sisi pelepasan barang dan pemberian utang seperti halnya akad jual beli. Maka tidak boleh diikat dengan
syarat tertentu atau dengan suatu waktu di masa depan.
38
3 Marhunbih utang
a Harus merupakan hak yang wajib diberikan diserahkan kepada pemiliknya.
b Memungkinkan pemanfaatan. Bila suatu menjadi utang tidak harus dimanfaatkan, maka tidak sah.
c Harus kuantifikasi atau dapat dihitung jumlahnya. Bila tidak dapat diukur atau tidak dikualifikasi rahn itu tidak sah.
4 Marhun Barang
Secara umum barang gadai harus memenuhi beberapa syarat, antara lain:
a Harus diperjualbelikan. b Harus berupa harta yang bernilai.
c Marhun harus bisa dimanfaatkan secara syariah. d Harus diketahui keadaan fisiknya, maka piutang yang diterima
secara langsung. e Harus dimiliki oleh rahin peminjaman atau pegadaian setidaknya
harus seizin pemiliknya.
4. Akad Perjanjian Transaksi Gadai