1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam merupakan sistem yang mencakup seluruh aspek kehidupan termasuk masalah pembangunan ekonomi, Islam merumuskan suatu sistem
ekonomi yang sama sekali berbeda dengan sistem – sistem ekonomi lainnya. Hal
ini karena ekonomi Islam memiliki dasar dari syariah yang menjadi sumber dan panduan bagi setiap muslim dalam melaksanakan aktivitasnya. Salah satu upaya
merealisasikan nilai-nilai ekonomi Islam dalam aktivitas nyata masyarakat dengan mendirikan lembaga-lembaga keuangan yang beroperasi berdasarkan
Islam.
1
Perkembangan ekonomi Islam saat ini di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data statistik perbankan syariah Bank
Indonesia bulan September 2010, secara kuantitas, pencapaian perbankan syariah terus mengalami peningkatan dalam jumlah bank. Semenjak berdirinya Bank
Muamalat Indonesia tahun 1992 sampai 2005 hanya ada tiga Bank Umum Syariah BUS, 19 Unit Usaha Syariah UUS, dan 92 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
BPRS dengan total jumlah kantor baru mencapai 550 unit, dalam rentang lima tahun 2005- 2010, pertumbuhan perbankan syariah lebih dari dua kali lipat
1
M. sya fi’I Antoniou, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, Jakarta, BI Bekerjasama
dengan Tazkia Institute, 1999, Cet, Ke- 1. H. 37
2
jumlah BUS saat ini telah mencapai 10 unit dengan 23 UUS dan jumlah BPRS telah mencapai 146 unit dan total jumlah kantor syariah sebanyak 1,640 unit.
2
Sistem ekonomi Islam mulai disepakati oleh pemerintah ditandai dengan berdirinya usaha-usaha yang berbasis syariah seperti bank syariah, pasar modal
syariah, serta aktivitas ekonomi syariah lainnya yang berkembang akhir ini. Diantaranya adalah pegadaian syariah.
3
Keberadaan Pegadaian Syariah sangat dibutuhkan oleh masyarakat kelompok ekonomi lemah, yang sangat rasional
untuk memanfaatkan jasa Pegadaian Syariah apabila memberikan kemudahan dalam barang jaminan, cepat, dan mudah sehingga mereka merasa tertolong
sehingga keberadaan Pegadaian Syariah sebagai rahmatan lil ’alamin akan
terasakan. Perkembangan dunia usaha pada saat ini menunjukkan adanya gejala
persaingan yang semakin meningkatkan kearah penguasaan pasar secara luas. Perusahaan besar maupun kecil, saling berpacu untuk merebut tempat pemasaran
dengan bermacam cara usaha supaya perusahan dapat menjual produk sebanyak- banyaknya pada konsumen yang membutuhkan.
4
Pesatnya perkembangan lembaga keuangan syariah memberi angin segar bagi maraknya kegiatan ilmiah berbasis ekonomi Islam yang dilakukan, terutama
2
Ali Rama, “Ekonomi Syariah dan Outlook 2011”, artikel diakses pada 13 Mei 2011 dari http:ekonomiislami.wordpress.com
ekonomi-syariah-dan-outlook-2011
3
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Yogyakarta, Ekonisia, 2003, h.158
4
Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Alvabet,2002,h.3
3
dikalangan akademisi perguruan tinggi umum maupun Islam. Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya apresiasi umat Islam terhadap upaya
penegakan dalam bidang ekonomi dan atau upaya artikulasi nila-nilai islam dalam ruangan. Bahkan saat ini, beberapa perguruan tinggi telah menjadikan ekonomi
islam sebagai objek kajian baik dalam bentuk program studi maupun konsentrasi.
5
Kepala Devisi Syariah Perum Pegadaian, Wasis Djuhar mengatakan pertumbuhan Pegadaian Syariah Desember 2002 berjumlah 9 kantor cabang,
Maret 2003 berjumlah 11 kantor cabang, September 2004 berjumlah 17 cabang, maka sampai Desember 2005 saja LKS Pegadaian Syariah telah berjumlah 23
cabang dan bisa mencapai 46 persen per tahun.
6
Sedangkan menurut Irianto Manajer Operasional Pegadaian Syariah, hingga akhir Oktober 2010 Pegadaian Syarian mempunyai 500 outlet dan jumlah
tersebut akan terus bertambah di setiap tahunnya, mengingat kontribusi pertumbuhan omzet yang dihasilkan Pegadaian Syariah mencapai 63 persen.
Kontribusi pendapatan omset Pegadaian Syariah hingga Oktober 2010 menembus angka Rp3,5 triliun, atau meningkat sebesar 63 persen dibandingkan tahun
sebelumnya pada periode yang sama sebesar Rp2,1 triliun, peningkatan omset tersebut dikarenakan semakin meningkatnya jumlah nasabah serta bertambahnya
outlet-outlet Pegadaian. Omset Pegadaian Syariah kini mencapai Rp3,5 tiriliun, hingga akhir tahun 2010 ditargetkan mencapai Rp4,7 Selain itu, jumlah nasabah
Pegadaian Syarian juga mengalami peningkatan yang signifikan, sampai dengan
5
Riawan Amin, Menata Perbankan Syariah Di Indonesia, Jakarta: UIN Press, 2009.h.20
6
Sasli Rais http:sasli-rais.blogspot.com
diakses 13 juni 2011
4
Oktober 2010, tercatat sebanyak 1.036.258 nasabah, atau meningkat sebesar 60 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama sebanyak
649.554 nasabah. Produk-produk pegadaian syariah bermacam-macam disediakan untuk
masyarakat misalnya Ar Rahn, Mulia, Pembiayaan Ar Rum, Krista dan lain sebagainya. Produk-produk berbasis syariah memiliki karakteristik seperti, tidak
memungut bunga dalam berbagai bentuk karena riba, menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan. Dengan begitu banyak
produk yang ditawarkan pegadaian syariah maka produktivitas perlu ditingkatkan karena merupakan faktor terpenting dalam suatu usaha yang dijalankan agar tetap
dapat tumbuh dan berkembang, serta menentukan daya saing diera pasar bebas yang akan datang. Potensi untuk berkembang lebih maju di masa mendatang
masih sangat besar. Namun masih ada banyak kendala dan tantangan dalam operasional pegadaian syariah di Indonesia.
Dengan begitu banyak produk pegadaian syariah yang ditawarkan kepada masyarakat, maka salah satunya yaitu penjualan logam mulia. Produk ini
merupakan penjualan logam mulia dengan cara pembayaran tunai dan kredit. Tentu produk ini akan sangat membantu nasabah yang tidak memiliki dana yang
cukup tapi ingin berinvestasi emas. Namun seiring dengan perkembangnya produk penjualan logam mulia ini ditawarkan diberbagai lembaga-lembaga
keuangan lainnya, seperti pegadaian syariah. Hal ini tentu saja menjadi tantangan dan masalah bagi pegadaian syariah, terutama dalam hal peningkatan pendapatan.
5
Untuk itu penulis menilai bahwa penting untuk mengadakan penelitian dan membahas masalah tersebut dengan judul:
“PENGARUH PENJUALAN PRODUK LOGAM MULIA TERHADAP PENINGKATAN
PENDAPATAN PEGADAIAN
SYARIAH CABANG
CINERE ”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah