PENDAHULUAN LANDASAN TEORI PROFIL PEGADAIAN SYARIAH CABANG CINERE ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENUTUP PENDAHULUAN

v DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 5 D. Kerangka Teori 6 E. Review Studi terdahulu 7 F. Variabel Penelitian 9 G. Hipotesa 10 H. Metode Penelitian 10 I. Sistematika Penulisan 17

BAB II LANDASAN TEORI

A. Logam Mulia 19 B. Murabahah 23 C. Pendapatan 26 D. Gadai 31 vi

BAB III PROFIL PEGADAIAN SYARIAH CABANG CINERE

A. Sejarah Singkat 45 B. Tujuan Berdirinya 48 C. Visi dan Misi 49 D. Produk-Produk 49 E. Mekanisme dan Operasional 52 F. Struktur Organisasi 54

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Perkembangan Penjualan Produk Logam Mulia 57 B. Perkembangan Pendapatan Pegadaian Syriah 58

C. Pengaruh Penjualan Logam Mulia Terhadap Pendapatan Pegadaian Syariah

59 D. Perbandingan Pendapatan Pegadaian Syariah Sebelum dan Sesudah Menjualkan Produk Logam Mulia 72 E. Analisis Kendala-Kendala yang Mempengaruhi Penjualan Produk Logam Mulia Terhadap Peningkatan Pendapatan Pegadaian Syariah Cabang Cinere 74

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 75 B. Saran 77 DAFTAR PUSTAKA 79 LAMPIRAN-LAMPIRAN vii DAFTAR TABEL Tabel Halaman 2.1 Tabel Perbedaan dan Persamaan Pegadaian Syariah dan Pegadaian Konvensional 35 4.2 Data Perkembangan Penjualan Logam Mulia Tahun 2008 sd 2010 57 4.3 Data Perkembangan Pendapatan Pegadaian Syariah Cabang Cinere Tahun 2008 sd 2010 58 4.4 Data Total Pendapatan Pegadaian Syariah Cabang Cinere Tahun 2008 sd 2010 59 4.5 Variabel Entered Removed 61 4.6 Model Summary 62 4.7 Anova 63 4.8 Uji T Statistik 64 4.9 Uji F Statistik 65 4.10 Coefficients 67 4.11 Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi 70 4.12 Manual Perhitungan Durbin-Watson 71 4.13 Data Perbandingan Pendapatan Pegadaian Syariah Cabang Cinere Sebelum dan Sesudah Menjualkan Produk Logam Mulia 72 viii DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1.1 Variabel Penelitian 9 3.2 Skema Pegadaian Syariah 53 4.3 Asumsi Normalitas 68 4.4 Uji Heterokedastisitas 69 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam merupakan sistem yang mencakup seluruh aspek kehidupan termasuk masalah pembangunan ekonomi, Islam merumuskan suatu sistem ekonomi yang sama sekali berbeda dengan sistem – sistem ekonomi lainnya. Hal ini karena ekonomi Islam memiliki dasar dari syariah yang menjadi sumber dan panduan bagi setiap muslim dalam melaksanakan aktivitasnya. Salah satu upaya merealisasikan nilai-nilai ekonomi Islam dalam aktivitas nyata masyarakat dengan mendirikan lembaga-lembaga keuangan yang beroperasi berdasarkan Islam. 1 Perkembangan ekonomi Islam saat ini di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data statistik perbankan syariah Bank Indonesia bulan September 2010, secara kuantitas, pencapaian perbankan syariah terus mengalami peningkatan dalam jumlah bank. Semenjak berdirinya Bank Muamalat Indonesia tahun 1992 sampai 2005 hanya ada tiga Bank Umum Syariah BUS, 19 Unit Usaha Syariah UUS, dan 92 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS dengan total jumlah kantor baru mencapai 550 unit, dalam rentang lima tahun 2005- 2010, pertumbuhan perbankan syariah lebih dari dua kali lipat 1 M. sya fi’I Antoniou, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, Jakarta, BI Bekerjasama dengan Tazkia Institute, 1999, Cet, Ke- 1. H. 37 2 jumlah BUS saat ini telah mencapai 10 unit dengan 23 UUS dan jumlah BPRS telah mencapai 146 unit dan total jumlah kantor syariah sebanyak 1,640 unit. 2 Sistem ekonomi Islam mulai disepakati oleh pemerintah ditandai dengan berdirinya usaha-usaha yang berbasis syariah seperti bank syariah, pasar modal syariah, serta aktivitas ekonomi syariah lainnya yang berkembang akhir ini. Diantaranya adalah pegadaian syariah. 3 Keberadaan Pegadaian Syariah sangat dibutuhkan oleh masyarakat kelompok ekonomi lemah, yang sangat rasional untuk memanfaatkan jasa Pegadaian Syariah apabila memberikan kemudahan dalam barang jaminan, cepat, dan mudah sehingga mereka merasa tertolong sehingga keberadaan Pegadaian Syariah sebagai rahmatan lil ’alamin akan terasakan. Perkembangan dunia usaha pada saat ini menunjukkan adanya gejala persaingan yang semakin meningkatkan kearah penguasaan pasar secara luas. Perusahaan besar maupun kecil, saling berpacu untuk merebut tempat pemasaran dengan bermacam cara usaha supaya perusahan dapat menjual produk sebanyak- banyaknya pada konsumen yang membutuhkan. 4 Pesatnya perkembangan lembaga keuangan syariah memberi angin segar bagi maraknya kegiatan ilmiah berbasis ekonomi Islam yang dilakukan, terutama 2 Ali Rama, “Ekonomi Syariah dan Outlook 2011”, artikel diakses pada 13 Mei 2011 dari http:ekonomiislami.wordpress.com ekonomi-syariah-dan-outlook-2011 3 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Yogyakarta, Ekonisia, 2003, h.158 4 Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Alvabet,2002,h.3 3 dikalangan akademisi perguruan tinggi umum maupun Islam. Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya apresiasi umat Islam terhadap upaya penegakan dalam bidang ekonomi dan atau upaya artikulasi nila-nilai islam dalam ruangan. Bahkan saat ini, beberapa perguruan tinggi telah menjadikan ekonomi islam sebagai objek kajian baik dalam bentuk program studi maupun konsentrasi. 5 Kepala Devisi Syariah Perum Pegadaian, Wasis Djuhar mengatakan pertumbuhan Pegadaian Syariah Desember 2002 berjumlah 9 kantor cabang, Maret 2003 berjumlah 11 kantor cabang, September 2004 berjumlah 17 cabang, maka sampai Desember 2005 saja LKS Pegadaian Syariah telah berjumlah 23 cabang dan bisa mencapai 46 persen per tahun. 6 Sedangkan menurut Irianto Manajer Operasional Pegadaian Syariah, hingga akhir Oktober 2010 Pegadaian Syarian mempunyai 500 outlet dan jumlah tersebut akan terus bertambah di setiap tahunnya, mengingat kontribusi pertumbuhan omzet yang dihasilkan Pegadaian Syariah mencapai 63 persen. Kontribusi pendapatan omset Pegadaian Syariah hingga Oktober 2010 menembus angka Rp3,5 triliun, atau meningkat sebesar 63 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama sebesar Rp2,1 triliun, peningkatan omset tersebut dikarenakan semakin meningkatnya jumlah nasabah serta bertambahnya outlet-outlet Pegadaian. Omset Pegadaian Syariah kini mencapai Rp3,5 tiriliun, hingga akhir tahun 2010 ditargetkan mencapai Rp4,7 Selain itu, jumlah nasabah Pegadaian Syarian juga mengalami peningkatan yang signifikan, sampai dengan 5 Riawan Amin, Menata Perbankan Syariah Di Indonesia, Jakarta: UIN Press, 2009.h.20 6 Sasli Rais http:sasli-rais.blogspot.com diakses 13 juni 2011 4 Oktober 2010, tercatat sebanyak 1.036.258 nasabah, atau meningkat sebesar 60 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama sebanyak 649.554 nasabah. Produk-produk pegadaian syariah bermacam-macam disediakan untuk masyarakat misalnya Ar Rahn, Mulia, Pembiayaan Ar Rum, Krista dan lain sebagainya. Produk-produk berbasis syariah memiliki karakteristik seperti, tidak memungut bunga dalam berbagai bentuk karena riba, menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan. Dengan begitu banyak produk yang ditawarkan pegadaian syariah maka produktivitas perlu ditingkatkan karena merupakan faktor terpenting dalam suatu usaha yang dijalankan agar tetap dapat tumbuh dan berkembang, serta menentukan daya saing diera pasar bebas yang akan datang. Potensi untuk berkembang lebih maju di masa mendatang masih sangat besar. Namun masih ada banyak kendala dan tantangan dalam operasional pegadaian syariah di Indonesia. Dengan begitu banyak produk pegadaian syariah yang ditawarkan kepada masyarakat, maka salah satunya yaitu penjualan logam mulia. Produk ini merupakan penjualan logam mulia dengan cara pembayaran tunai dan kredit. Tentu produk ini akan sangat membantu nasabah yang tidak memiliki dana yang cukup tapi ingin berinvestasi emas. Namun seiring dengan perkembangnya produk penjualan logam mulia ini ditawarkan diberbagai lembaga-lembaga keuangan lainnya, seperti pegadaian syariah. Hal ini tentu saja menjadi tantangan dan masalah bagi pegadaian syariah, terutama dalam hal peningkatan pendapatan. 5 Untuk itu penulis menilai bahwa penting untuk mengadakan penelitian dan membahas masalah tersebut dengan judul: “PENGARUH PENJUALAN PRODUK LOGAM MULIA TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PEGADAIAN SYARIAH CABANG CINERE ”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan diatas dan agar pembahasan ini lebih terarah dan tidak melebar, penulis membatasinya hanya pada analisis pengaruh produk logam mulia yang diterapkan oleh Pegadaian Syariah Cabang Cinere. Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh penjualan produk logam mulia dalam meningkatkan pendapatan Pegadaian Syariah Cabang Cinere? 2. Kendala apa saja yang mempengaruhi penjualan produk logam mulia terhadap pendapatan Pegadaian Syariah Cabang Cinere?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui pengaruh produk logam mulia dalam meningkatkan pendapatan pada Pegadaian Syariah. 6 b. Untuk mengetahui keuntungan dan manfaat produk logam mulia pada Pegadaian Syariah.

2. Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat yang diharapkan penelitian adalah sebagai berikut: a. Bagi penulis mendapat pengetahuan dan pemahaman yang lebih luas mengenai produk logam mulia di Pegadaian Syariah Cabang Cinere b. Bagi akademisi untuk menambah literatur pada penjualan produk logam mulia supaya lebih dikembangkan sebaik mungkin. c. Bagi Pegadaian Syariah Cabang Cinere yang bersangkutan dapat mengetahui pengaruh penjualan produk logam mulia terhadap peningkatan pendapatan pegadaian.

D. Kerangka Teori

Pendapatan merupakan unsur penting bagi kesinambungan perusahaan yang bermotivasi untuk mengharapkan laba dalam operasi kegiatannya, karena besar kecilnya laba pendapatan beban yang terjadi dalam perusahaan. Pendapatan harus diakui pada saat yang tepat agar posisi keuangan mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Dalam pengertian umum pendapatan adalah hasil pencaharian usaha. Budiono 1992 : 180 mengemukkan bahwa pendapatan adalah hasil dari penjualan faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada sektor produksi. Sedangkan menurut Winardi 1992 : 171 pendapatan adalah hasil berupa uang 7 atau materi lainnya yang dapat dicapai dari pada penggunaan faktor-faktor produksi. Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan merupakan nilai dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu badan usaha dalam suatu periode tertentu. Dalam akuntansi pendapatan dan beban dijelaskan bahwa pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal bank selama satu periode yang mengakibatkan kenaikan ekuitas dan tidak secara langsung berasal dari kontribusi penanaman modal 7 . Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia 1999:233 dalam buku Standart Akuntansi Keuangan menyebutkan bahwa pendapatan adalah: “Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode, bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal”.

E. Review Studi Terdahulu

Berdasarkan yang telah dilakukan terhadap beberapa sumber kepustakaan, penulis perlu melengkapi atau menyempurnakan penelitian ini degan melakukan studi review karena disana ada sumber yang dapat dijadikan tambahan untuk penyelesian penelitian penulis ini. Beberapa refrensi yang telah ada dan berkaitan dengan judul skripsi yang diangkat adalah: 7 http:id.shvoong.comwriting-and-speakingpresenting2061554-pengertian-pendapatan diakses pada tanggal 24 februari 2011 8 1. Pengaruh Produk Gadai Emas Syariah Pada Bank BNI Syraiah Pusat Terhadap Peningkatan Pendapatan Bank, ditulis oleh Herfina, jurusan perbankan syariah, tahun 2010. hasil penelitiannya dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa kontribusi yang diberikan oleh produk gadai emas syariah variable X terhadap peningkatan pendapatan bank BNI syariah variable Y adalah sebesar 0,023. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan bank BNI syariah dipengaruhi oleh ar rahn sebesar 0,023 sedangkan sisanya 99,97 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini. Produk gadai emas syariah ini masih relative kecil kontribusinya terhadap total pendapatan bank. 2. Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Peningkatan Pendapatan Nasabah BMT Berkah Madani, ditulis oleh Andi Abdullah As’ad, Jurusan Perbankan Syariah tahun 2009. Hasil penelitian yang dilakukan didapat hasil t sebesar 6,88 terletak didaerah H ditolak. Maka keputusan ditolak H o mengandung arti bahwa ada pengaruh positif antara pengaruh sebelum diberikan pembiayaan murabahah dan setelah diberikan pembiayaan, tak jauh berbeda dengan hasil uji dua sample berpasangan wilxocon, dari hasil uji tersebut di dapat Z sebesar -3.353 dengan tariff nyata 5 maka nilai z tersebut terletak didaerah H o ditolak berarti terdapat pengaruh antara pembiayaan sesudah diberikan ≠ sebelum diberikan pinjaman murabahah. Berarti pembiayaan yang diberikan kepada nasabah sudah efektif kerena membawa dampak yang positif bagi perkembangan usaha. 9 3. Pengaruh Pendapatan Mudharabah Terhadap Total Pendapatan Operasional Bank ditulis oleh Dedi pujihadi, jurusan perbankan syariah tahun 2010, hasil penelitiannya hasil perhitungan analisis regrsi pendapatan mudharabah terhadap pendapatan bank BNI syariah diperoleh nilai R Aquare= 0,657 atau menunjukkan angka 65,7 artinya kontribusi pendapatan mudharabah terhadap pendapatan bank BNI syariah adalah 65,7 sedangkan sisanya 34,3 dipengaruhi oleh factor lain diluar model. Berdasarkan pengujian hipotesis koefisien regresi didapat nilai t hitung = 4,288 lebih besar dari t table 4,203 maka H o ditolak. Kerana H o ditolak, berarti perubahan X mempengaruhi perubahan Y artinya kalau pendapatan muharabah bertambah maka pendapatan UUS bank BNI ikut bertambah. Dengan demikian persamaan Ŷ= a + bX boleh untuk meramalkan Y sebab perubahan X mempengaruhi Y.

F. Variabel Penelitian

Gambar 1.1 Variabel Penelitian X Y PENJUALAN PRODUK LOGAM MULIA PENDAPATAN PEGADAIAN Untuk lebih jelasnya dan focus variable penelitian ini maka variable penelitian sebagai berikut: 10 X= Penjualan Produk Logam Mulia Y= Pendapatan Pegadaian

G. Hipotesa

Hipotesa dipenelitian ini adalah sebagai berikut: XPenjualan Produk Logam Mulia Y Terhadap Pendapatan Pegadaian Ho: r=0, tidak terdapat hubungan positif dan kuat antara produk logam mulia dengan pegadaian syariah. H1: r 0, Terdapat hubungan positif dan kuat antara veriabel penjualan produk logam mulia dengan pendapatan pegadaian syariah

H. Metode Penelitian

1. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah: a. Penelitian Pustaka Library research, dalam hal ini penulis menelaah data tertulis yang berhubungan dengan topic permasalahan penelitian baik dalam bentuk buku, artikel makalah, majalah dan lain- lain untuk menemukan kajian teoritis. b. Penelitian lapangan Field research, untuk mendapatkan data-data secara langsung. 11 2. Pendekatan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, jenis penelitan yang digunakan dalam penelitian ini penulis akan menggunakan jenis penelitian kuantitatif yaitu data dinyatakan dalam bentuk angka karena dalam penelitian ini akan menganalisis laporan keuangan tahun 2008-2010 yang menjadi sample penelitian ini dan peneliti menggunakan data kuantitatif yang bersifat diskrit yakni data yang berbentuk angka yang diperoleh dari hasil menghitung. Data-data yang telah diperoleh akan diinterprestasikan dalam bentuk pemaparan dan analisa sehingga dapat memberikan kesimpulan pada penelitian ini 3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pegadaian Syariah Cabang Cinere yang beralokasi di JL. Karang Tengah No.25 D Lebak Bulus Jakarta Selatan. 4. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan untuk memperoleh data sesuai dengan tujuan penelitian adalah: a. Observasi yaitu penulis langsung mendatangi kantor Pegadaian Syariah cabang Cinere untuk memperoleh data tentang hal-hal yang menjadi onjek penelitian. b. Data primer wawancara yaitu diperoleh melalui pengamatan kegiatan operasional pada objek yang diteliti dan mengadakan wawancara secara 12 langsung tentang data internal perusahaan dengan pimpinan Pegadaian Syariah Cabang Cinere dan staf lainnya. c. Data sekunder dokumentasi penulis ambil dari dokumnetasi perusahaan khususnya pada pegadaian, buku-buku, majalah, internet. 5. Teknis Analisis Data Analisis kuantitatif statistik yaitu metode analisis regresi dengan menggunakan data-data yang sudah ada. Alasan menggunakan regresi linear sederhana adalah untuk mendapatkan tingkat akurasi dan dapat mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen penjualan produk logam mulia terhadap variabel dependen pendapatan pegadaian syariah. a. Regresi Linear Sederhana Metode regresi linear sederhana adalah suatu metode analisisis yang dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan persamaan umum Regresi Linear Sederhana sebagai berikut : Keterangan : X = Variabel independen yaitu penjualan produk logam mulia Y = Variabel dependen yaitu pendapatan pegadaian syariah a = Konstanta yaitu nilai Y bila X = 0 b = Koefisien regresi yaitu perubahan pada Y jika X berubah satu satuan Y = a + bX 13 b. Koefisien Determinasi Analisis untuk mengetahui seberapa besar sumbangan atau kontribusi variabel independen penjualan produk logam mulia terhadap variabel dependen pendapatan pegadaian syariah. Besar koefisien determinasi R 2 didapat dari menguadratkan koefisien korelasi r. Koefisien Determinasi dapat dilambangkan dengan R 2 . Dengan rumus : Keterangan : R 2 = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi Sedangkan koefisien korelasi dapat dihitung dengan rumus : 8 c. Uji Hipotesis 1 Uji t Pengujian t statistik adalah pengujian terhadap masing-masing variabel independen. Uji t coefficient akan dapat menunjukkan pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. 8 J.Supranto, Statistik: Teori dan Aplikasi, Jilid II, Ed.4 Jakarta: Erlangga, 2001, h. 201. R 2 = r 2 x 100 n . ∑X.Y - ∑X.∑Y √n.∑X 2 – ∑X 2 . n. ∑Y 2 – ∑Y 2 r = 14 Hipotesisnya yang digunakan : a Bila Ho : bi ≤ 0 = Variabel Independen berpengaruh negatif terhadap variabel dependen. b Bila Ho : bi 0 = Variabel Independen berpengaruh positif terhadap variabel dependen. Jika t tabel t hitung maka Ho diterima, berarti variabel independen secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Jika t tabel t hitung, maka Ho ditolak, berarti variabel independent secara individual berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Dalam pengolahan uji t statistik bertujuan melihat seberapa besar pengaruh masing-masing variabel independen penjualan produk logam mulia terhadap variabel dependen pendapatan pegadaian syariah. 2 Uji F Pengujian F statistik adalah uji secara bersama-sama seluruh variabel independennya terhadap variabel dependennya. Perhitungan statistik F dari ANOVA dilakukan dengan membandingkan dengan nilai kritis yang diperoleh dari tabel distribusi F pada tingkat signifikan tertentu. 15 Hipotesis yang digunakan adalah : a Ho : b 1 = b 2 = 0, berarti variabel independen secara keseluruhan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. b Ha : b 1 ≠ b 2 ≠ 0, berarti variabel independen secara keseluruhan berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika F-tabel F-hitung berarti Ho diterima atau variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Jika F-tabel F-hitung berarti Ho ditolak atau variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel independen. Bila nilai signifikansi annova 0.05 maka model ini layak atau fit. Apabila hipotesis nol ditolak berarti secara bersama-sama variabel independen penjualan produk logam mulia mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen pendapatan pegadaian syariah. d. Uji Asumsi Klasik 1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan bebas keduanya terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. 16 Untuk mengetahui apakah data normal atau tidak maka dapat dideteksi dengan melihat normality probability plot. Jika data titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Tetapi jika data titik menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 9 2 Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, hal tersebut dinamakan heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas pada suatu model regresi, maka dapat dilihat pada scatterplot model tersebut. Dengan ketentuan sebagai berikut: a Titik-titik data menyebar di atas dan di sekitar angka 0 b Titik-titik data tidak mengumpul hanya dibawah saja c Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali 9 Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametik Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2000, h.214. 17 d Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. 3 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apaka dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Dengan ketentuan sebagai berikut: a Angka D-W diantara -2 sampai +2, maka tidak ada autokorelasi b Angka D-W di bawah -2 maka terjadi autokorelasi positif c Angka D-W di atas +2 maka terjadi autokorelasi negatif

I. Sistematika Penulis

Adapun sistematika penulisan ini oleh penulis akan dibaagi menjadi lima bab pembahasan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumpusan Masalah, Tujuan dan Manfaaat Penelitian, Kerangka Teori Review Studi Terdahulu, Variabel Penelitian, Hipotesa, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI