Pengukuran Produktivitas Kerja dan Alat Pengukur Produktivitas Kerja

dapat dilihat dari kualitas, peningkatan skala produksi dan presentase kesesuaian dengan harapan perusahaan.

C. Kerangka Berpikir

Penelitian ini akan mengungkapkan hubungan antara motivasi dengan produktivitas kerja pegawai tetap sebagai pekerja Sosial di kantor pusat Dompet Dhuafa Republika dan banyaknya responden dalam penelitian ini adalah 30 orang pegawai. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah motivasi sedangkan variabel yang terikat atau dependen adalah produktivitas kerja pegawai tetap sebagai pekerja sosial di kantor pusat Dompet Dhuafa Republika. Untuk mendapatkan kedua data tersebut peneliti menggunakan instrumen berupa kuesioner. Sebagaimana beberapa teori yang telah dipaparkan diatas maka motivasi berperan penting dalam peningkatan produktivitas kerja seseorang, karena produktivitas sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan untuk dapat meningkatkan keuntungan dan kelangsungan hidup perusahaan serta para pegawainya. Walau ada beberapa determinan lain yang juga dapat memberikan perubahan kepada produktivitas seperti halnya latar belakang pendidikan, pengalaman, kondisi fisik dan lainnya namun apabila tidak ada penggerak dalam hal ini adalah motivasi maka untuk mendapatkan sebuah produktivitas yang tinggi dimana didalamnya terkandung efisiensi dan output maka hal itu tidak akan tercapai. Produktivitas yang tinggi dapat tercapai bila adanya motivasi yang tinggi dan lingkungan kerja yang baik. Motivasi individu atau pegawai yang tinggi dipengaruhi oleh dua hal yaitu adanya motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik ini berasal dari dalam diri setiap individu yang meliputi minat dan sikap kerja positif, dengan adanya kedua hal ini maka efisiensi kerja tercipta dengan baik sehingga tingkat produktivitas pun akan semakin tinggi. Motivasi ekstrinsik juga mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja, dengan adanya rangsangan dari pihak perusahaan atau organisasi seperti pemberian reward berupa bonus, penghargaan terhadap mereka yang mempunyai prestasi kerja yang lebih baik dari pegawai lainnya. Teori motivasi berprestasi yang dicetuskan oleh Prof.Dr. David C. McClelland merupakan suatu pendekatan yang dipakai peneliti untuk mengukur produktivitas kerja seseorang dalam tiga dimensinya yang mencakup semua latar belakang kebutuhan manusia yaitu: Need of achievement, Need of affiliation dan Need of power. Pendekatan model ini digunakan untuk melihat apakah terdapat hubungan yang positif antara motivasi dengan produktivitas kerja seseorang. Dapat ditarik kesimpulan secara umum bahwa dengan adanya motivasi yang tinggi maka akan membuat upaya dan produktivitas seseorang semakin optimal dan dengan demikian hasil yang diterima semakin meningkat dari waktu ke waktu. Akan tetapi begitu juga sebaliknya jika motivasi seseorang rendah maka akan menurun juga tingkat produktivitasnya. Dengan demikian kesimpulan sementara bahwa motivasi mempunyai hubungan yang positif untuk meningkatkan produktivitas kerja yang efisien, efektif dan kuota dan kualitasnya baik berdasarkan standarisasi perusahaan atau organisasi.

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan anggapan dasar yang kemudian terumuskan melalui teori yang masih harus di uji kebenarannya secara empiris dimana dalam penelitian ini yaitu menggunakan alat bantu kuesioner sebagai bahan analisa. Hipotesis dalam peneli tian ini adalah “Apakah terdapat hubungan positif antara motivasi dengan produktivitas kerja pegawai sebagai pekerja sosial di K antor Pusat Dompet Dhuafa Republika”.