6. BEA STUDI SARJANA
a. Profil bea Studi Etos Bea Studi Etos adalah bea studi yang diperuntukkan bagi Mahasiswa
berpotensi namun memiliki keterbatasan ekonomi di sebelah perguruan tinggi negeri PTN di Indonesia. Bentuk bea studi yang diberikan adalah
biaya masuk perguruan tinggi, SPP semester I dan II, akomodasi asrama selama tiga tahun, uang saku sebesar Rp 400.000,00 sampai Rp 450.000,00
per bulan selama tiga tahun, dan pelatihan pengembangan diri self development training
b. Latar Belakang 1. Potensi kaum dhuafa yang kurang tersalurkan untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi 2. Biaya kuliah semakin tidak terjangkau
3. Perlu upaya sistematis untuk membangun mental dan karakter mahasiswa dari kalangan tidak mampu
c. Visi Program 1. Memutuskan rantai kemiskinan
2. Membentuk generasi mandiri secara ekonomi dan sikap d. Ketentuan pemberian Bea studi Etos
1. Biaya masuk perguruan tinggi 2. SPP semester I dan II
3. Uang saku sebesar Rp 350.000,00 sampai Rp 400.000,00 per bulan tergantung wilayah selama tiga tahun
4. Akomodasi asrama selama tiga tahun 5. Pelatihan pengembangan diri self development training
e. Empat Domain Pembinaan 1. Akademik
2. Agama 3. Pengembangan Diri
4. Sosial.
56
7. PENGEMBANGAN KAPASITAS GURU
a. Profil Makmal Pendidikan
Salah satu faktor pendukung kesuksesan hasil belajar adalah sarana dan prasarana yang memadai. Salah satu sarana yang paling penting adalah
gedung sekolah itu sendiri. Lebih khusus lagi adalah ruang belajar atau ruang kelas. Berdasarkan data Balitbang Depdiknas, 2003 dari 937.500
SDMI di Indonesia 24,96 dinyatakan rusak berat, sementara dari 206.000 SMPMTs, 7,24 juga dalam kondisi yang parah.
Namun cerita miris tentang pendidikan Indonesia tidak hanya sampai di situ, karena kondisi di atas juga diperparah dengan kualitas mengajar
guru yang masih di bawah standar. Berdasarkan laporan Pusat Data dan Informasi Pendidikan Balitbang Diknas, 2004. Prosentase guru SDMI yang
56
Brosur Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa Republika
tidak layak mengajar mencapai 49,3, sementara untuk tingkat SMPMTs mencapai 35,9.
Di sisi lain masih banyak fenomena gedung sekolah yang baik namun belum ditunjang dengan kualitas guru yang baik pula.
Berdasarkan permasalahan di atas nampaknya sangat perlu partisipasi seluruh lapisan masyarakat untuk membantu meningkatkan kualitas
pendidikan baik sarana dan prasarana serta yang utama adalah kualitas pengajarannya.
Untuk itulah Makmal Pendidikan Lembaga Insani LPI hingga kini telah aktif membantu masyarakat untuk mendapatkan pendidikan
berkualitas melalui berbagai program, di antaranya, menyelenggarakan training dan workshop bagi para guru serta program pendampingan bagi
sekolah yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
b. Tentang Makmal Pendidikan
Makmal Pendidikan adalah sebuah laboratorium pendidikan yang berusaha menjawab kebutuhan peningkatan kualitas guru dan sekolah
melalui program-programnya yakni pelatihan guru, pendampingan, dan sahabat guru indonesia.
Pelatihan guru bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru akan berdampak pada pengelolaan pembelajaran di kelas dan peningkatan