Perumusan Masalah Tujuan Penelitian

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Teoritis

1. Pengertian Hasil Belajar Matematika

a. Pengertian Matematika “Menurut James dan James, Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.” 1 Berbeda dengan James dan James, Kline mengatakan bahwa “matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.” 2 Dari beberapa uraian tentang matematika, dapat dikatakan bahwa dalam pembelajaran matematika antara satu topik matematika dengan topik matematika yang lain saling berkaitan. Siswa dalam belajar matematika secara bertahap sebab, konsep-konsep matematika tersusun secara hierarkis, terstruktur, logis dan sistematis mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep yang paling kompleks. Dalam matematika terdapat topik atau konsep prasyarat sebagai dasar untuk memahami topik atau konsep berikutnya. Sehingga, jika siswa tertinggal konsep dasar matematika, ia akan kesulitan untuk mempelajari materi matematika yang selanjutnya. Misalnya, jika siswa tidak bisa penjumlahan, maka ia akan sulit atau bahkan tidak bisa dalam perkalian. Selain itu, matematika memang 1 Erman Suherman dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: UPI, 2003, h.16. 2 Erman Suherman dkk, Strategi Pembelajaran…, h.19 7 bertalian erat dalam kehidupan sehari-hari, dimana hubungan- hubungan itu diolah secara logis deduktif. b. Pengertian Belajar Matematika “Belajar menurut Morgan dkk. merupakan setiap perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman.” 3 “Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian, dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi atau ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.” 4 Dari beberapa uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan pembentukan kepribadian seutuhnya yang didapat dari hasil latihan atau pengalaman. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. “Menurut Cockroft, ada enam alasan mengapa matematika perlu diajarkan kepada siswa, antara lain: 1 Selalu digunakan dalam segala segi kehidupan 2 Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai 3 Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas 4 Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara 5 Meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan 6 Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang” 5 3 Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008, cet. 3, h. 115 4 Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994, cet.5, h.22-23. 5 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2003, Cet. II, h.253.