63
Tabel 4.9
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Kelompok n
F
hitung
F
tabel
Kesimpulan
Eksperimen 40 1,86 1,89
Sampel mempunyai varians yang sama atau homogen
Kontrol 40 Karena F
hitung
≤ F
tabel
maka H diterima, artinya kedua kelompok sampel
mempunyai varians yang sama atau homogen.
D. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
1.
Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji persyaratan analisis, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah rata-
rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan Multimedia Macromedia Director
lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok kontrol yang dalam pembelajarannya menggunakan
Multimedia Microsoft PowerPoint. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut:
H
0 : 2
1
μ μ
= H
1 : 2
1
μ μ
Keterangan:
1
μ
:
rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok eksperimen
2
μ
:
rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok kontrol Pengujian hipotesis tersebut diuji dengan uji t, dengan kriteria
pengujian yaitu, jika t
hitung
t
tabel
maka H diterima dan H
1
ditolak. Sedangkan, jika t
hitung
≥ t
tabel
maka H
1
diterima dan H ditolak, pada taraf
kepercayaan 95 atau taraf signifikansi α = 5. Dengan rata-rata
kelompok kontrol sebesar 58,75 dan rata-rata kelompok eksperimen sebesar 68; varians kelompok kontrol sebesar 273,78 dan varians
64
kelompok eksperimen sebesar 147,44; di dapat sebesar 14,51. Maka
berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh t
hitung
sebesar 2,85 dan t
tabel
sebesar 1,99 pada lampiran. Hasil berhitungan tersebut menunjukkan bahwa t
hitung
≥ t
tabel
2,85 ≥ 1,99. Dengan demikian, H
ditolak dan H
1
diterima, atau dengan kata lain rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi secara signifikan dari rata-rata
hasil belajar matematika siswa pada kelompok kontrol. Secara ringkas, hasil perhitungan uji t tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji Perbedaan Dengan Statistik Uji t
t
hitung
t
tabel
Kesimpulan
2,85 1,99 Tolak
H
2.
Pembahasan
Berdasarkan hasil perhitungan uji t, diperoleh t
hitung
sebesar 2,85 dan t
tabel
sebesar 1,99 pada lampiran. Hasil berhitungan tersebut menunjukkan bahwa t
hitung
≥ t
tabel
2,85 ≥ 1,99. Dengan demikian, H
ditolak dan H
1
diterima, atau dengan kata lain rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok eksperimen pembelajaran matematika
dengan menggunakan multimedia Macromedia Director lebih tinggi secara signifikan dari rata-rata hasil belajar matematika siswa pada
kelompok kontrol pembelajaran matematika dengan menggunakan multimedia Microsoft Power Point.
Dari hasil wawancara, sebelum dilakukan pembelajaran dengan mengunakan multimedia Macromedia Director, pembelajaran lebih banyak
dilakukan dengan metode ceramah dan hanya menggunakan media sederhana yang dibuat oleh guru secara manual di papan tulis, penggunaan
LCD proyektor dengan multimedia Microsoft Power Point pun jarang dilakukan. Ini membuat siswa merasakan suasana belajar yang
membosankan, sehingga siswa pun kurang bersemangat dalam belajar.
65
Penelitian ini berlangsung dalam 9 hari dengan kelompok eksperimen pembelajaran matematika dengan menggunakan multimedia
Macromedia Director dan kelompok kontrol pembelajaran matematika dengan menggunakan multimedia Microsoft Power Point. Kelompok
kontrol pembelajaran matematika dengan menggunakan multimedia Microsoft Power Point karena penggunaan multimedia Microsoft Power
Point pernah dilakukan pada pembelajaran di sekolah tersebut sebelumnya dan multimedia Microsoft Power Point yang digunakan mengikuti standar
sekolah tersebut. Dari segi penjelasan, contoh soal yang diberikan, sampai latihan dan pemberian tugas diberikan perlakuan yang sama pada kedua
kelompok, yang membedakannya hanyalah penggunaan multimedia pada proses pembelajarannya saja.
Setelah menggunakan multimedia Macromedia Director pada kelompok eksperimen, siswa lebih tertarik dan antusias dalam proses
pembelajaran, siswa juga lebih mudah memahami materi bangun ruang sisi datar. Hal ini dikarenakan multimedia Macromedia Director dapat
menyajikan materi dalam bentuk animasi yang lebih hidup dibandingkan dengan multimedia Microsoft Power Point sehingga memudahkan siswa
untuk membayangkan dari abstrak ke bentuk yang konkret. Penjelasan dilakukan oleh guru dengan menggunakan multimedia Macromedia
Director yang dilengkapi dengan animasi dan teks untuk mempermudah pemahaman siswa. Setiap slide yang telah dijelaskan, siswa di beri
kesempatan untuk bertanya, jika ada pertanyaan guru tidak akan berpindah slide dan menjelaskannya kembali. Setelah tidak ada pertanyaan, siswa di
beri kesempatan untuk mencatat. Karena materi yang disajikan dalam bentuk animasi, siswa agak mengalami kesulitan dalam mencatat.
Sehingga guru harus memberikan arahan kepada siswa dalam mencatat. Ini juga dimaksudkan agar tidak memerlukan waktu yang banyak dalam
mencatat.