1 Modal kerja primer yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada
pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usaha. 2
Modal kerja normal yaitu jumlah modal kerja diperlukan untuk menyelenggarakan produksi normal dalam artian yang dinamis.
b Modal kerja variabel yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
sesuai perubahan keadaan, dan dapat dibedakan dalam : 1
Modal kerja musiman yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim.
2 Modal kerja siklis yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
karena fluktuasi konjungtur. 3
Modal kerja darurat yaitu modal kerja yang berdasarkan perubahan karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
13
3. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Apabila sumber lebih besar dari pada penggunaan, berarti ada kenaikan modal kerja. Sebaliknya apabila penggunaan lebih besar dari pada
sumber, berarti terjadi penurunan modal kerja.
a. Sumber Modal Kerja
Sumber-sumber modal kerja yang akan menambah modal kerja adalah: 1
Adanya kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari laba maupun penambahan modal saham.
13
Agnes Sawir, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan PerusahaanJakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama, 2001,h.132.
2 Adanya pengurangan atau penurunan aktiva tetap karena adanya
penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi. 3
Ada penambahan utang jangka panjang, baik dalam bentuk obligasi atau utang jangka panjang lainnya.
b. Penggunaan Modal Kerja
Penggunaan-penggunaan modal kerja yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sebagai berikut :
1 Berkurangnya modal sendiri karena kerugian, maupun pengambilan
privasi oleh pemilik perusahaan. 2
Pembayaran utang-utang jangka panjang. 3
Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap.
14
4. Manfaat Modal Kerja
Modal kerja harus cukup besar, dalam arti harus mampu membiayai pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari, karena dengan modal kerja
yang cukup akan menguntungkan perusahaan, disamping memungkinkan bagi perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan.
Menurut S.Munawir, keberadaan modal kerja yang cukup akan memberikan beberapa manfaat :
1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena kurangnya
aktiva lancar. 2.
Memungkinkan untuk membayar semua kewajiban tepat pada waktunya.
14
Agnes Sawir, Ibid,h.140-142.
3. Menjamin dimilikinya credit standing perusahaan semakin besar dan
memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan-kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
4. Memungkinkan untuk memiliki persediaan barang dalam jumlah yang
cukup untuk melayani konsumen. 5.
Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat-syarat kredit yang lebih menarik bagi pelanggan.
6. Memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi lebih efisien karena
tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
15
5. Pengendalian Modal Kerja