Cash to Total Asset Debt to Equity Ratio

Rasio kas membandingkan kas dan surat berharga jangka pendek dengan kewajiban lancar. Semakin tinggi rasio ini akan semakin bagus karena perusahaan akan mampu memenuhi kewajibannya tepat waktu. Selain itu juga akan mempengaruhi penurunan Debt to Equity Ratio. Apabila Debt to Equity Ratio semakin kecil maka perusahaan akan mampu menutupi hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang dari naiknya rasio kas tersebut. Dalam hal ini kondisi kinerja keuangan perusahaan akan semakin baik. Akibatnya investor akan semakin yakin untuk berinvestasi pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index.

4. Cash to Total Asset

Cash to total asset ratio merupakan rasio modal kerja yang membandingkan jumlah kas dengan total aktiva. Besarnya kas sebagai bagian dari aktiva merefleksikan kebijakan perusahaan tentang pentingnya likuiditas versus penggunaan dana untuk aktiva tetap. 4 Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin baik dalam memenuhi kewajiban hutang-hutang perusahaan. Akan tetapi cash to total asset ratio yang tinggi belum menjadi ukuran bahwa kinerja keuangan yang diukur oleh debt to equity ratio akan semakin baik. Karena apabila cash to total asset ratio naik maka debt to equity ratio juga akan naik. Apabila debt to equity ratio naik berarti menunjukan kondisi solvabilitas perusahaan semakin buruk karena perusahaan 4 Agnes Sawir, “Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan”Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001, h. 147. akan mengalami kesulitan dalam menutupi hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang.

5. Debt to Equity Ratio

Kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua hutang-hutangnya menunjukkan “solvabilitas” suatu perusahaan. Suatu perusahaan yang “solvabel” berarti perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya, tetapi tidak dengan sendirinya berarti bahwa perusahaan tersebut likuid. 5 Debt to equity ratio adalah rasio pengukur leverage perusahaan. Debt to equity ratio menunjukan struktur permodalan suatu perusahaan, merupakan perbandingan antara total hutang dengan ekuitas yang digunakan sebagai sumber pendanaan perusahaan. Semakin tinggi debt to equity ratio, semakin besar persentase modal asing yang digunakan dalam operasional perusahaan, atau semakin besar debt to equity ratio menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang-hutang relatif terhadap ekuitas. Debt to equity ratio yang semakin tinggi menunjukkan semakin besarnya proporsi hutang terhadap ekuitas, sehingga mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi dan risiko yang harus ditanggung investor juga akan semakin tinggi. Pada akhirnya investor akan menghindari saham perusahaan yang memiliki debt to equity ratio yang tinggi. Semakin kecil rasio ini berarti menunjukkan bahwa 5 Bambang Riyanto, Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4Yogyakarta : BPFE- YOGYAKARTA, 2001,h. 32. perusahaan mampu menutup hutang-hutangnya kepada pihak luar. Solvable suatu perusahaan, maka kinerja keuangan perusahaan tersebut semakin bagus. Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran Penelitian Bursa Efek Indonesia BEI Jakarta Islamic Index JII Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2006-2007 Rasio Modal Kerja Cash to total assets X 4 Cash Ratio X 3 Quick Ratio X 2 Current Ratio X 1 Kinerja Keuangan = Debt to Equity Ratio Y Uji Asumsi Klasik Uji Statistik : Regresi Linier Berganda Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 +b 3 x 3 + b 4 x 4 + є i Analisis secara parsial dan uji koefisien determinasi

G. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Periode 2007 – 2010)

4 38 165

Analisis pengaruh harga komoditas dunia terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks LQ 45, dan Jakarta Islamic Index (JII) di BEI

0 10 132

Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) (Studi Empiris pada Perusahaan yang terdaftar di JII Periode 2008-2011)

1 4 112

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX

0 4 103

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Tahun 2012-2015.

0 2 14

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Tahun 2012-2015.

0 3 15

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN,PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN KINERJA KEUANGAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index(JII

0 3 19

PENDAHULUAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index(JII) periode 2010-2015.

0 3 10

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN,PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN KINERJA Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index(JII) periode

0 3 17

PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX.

0 0 52