keuangan tersebut dapat mengungkapkan kondisi keuangan suatu perusahaan maupun kinerja yang telah dicapai perusahaan untuk suatu periode tertentu.
Modal Kerja merupakan dana yang dipergunakan oleh perusahaan untuk melangsungkan kegiatan operasi sehari-hari. Rasio-rasio keuangan dari modal
kerja yang digunakan sebagai variabel-variabel independen adalah Current RatioX
1
, Quick RatioX
2
, Cash RatioX
3
, Cash to Total AssetX
4
. Sedangkan untuk mengukur kinerja keuangan, penulis menggunakan Debt to Equity Ratio
DER sebagai variabel dependen. Adapun alur pemikiran hubungan variabel-variabel independen terhadap
variabel dependen adalah sebagai berikut :
1. Current Ratio
Current ratio adalah rasio yang membandingkan antara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek, aktiva lancar meliputi kas,
efek persediaan, dan aktiva lancar lainnya. Sedangkan hutang jangka pendek meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, dan hutang
lainnya yang harus segera dibayarkan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin bagus karena menunjukkan
bahwa perusahaan mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya tepat waktu. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan
sehingga kinerja keuangan tersebut semakin baik. Apabila dikaitkan Current ratio terhadap Debt to Equity Ratio yaitu jika
Current ratio naik, belum menjadi ukuran bahwa Debt to Equity Ratio juga akan
mengalami kenaikan. Oleh karena itu, jika current ratio naik sedangkan Debt to Equity Ratio turun akan membawa dampak yang baik bagi perusahaan karena jika
perusahaan memiliki tingkat Debt to Equity Ratio yang tinggi berarti semakin buruk kondisi solvabilitasnya berarti perusahaan akan mengalami kesulitan dalam
menutupi hutang-hutangnya. Apabila semakin rendah Debt to Equity Ratio berarti perusahaan mampu menutup hutang-hutangnya kepada pihak luar. Current Ratio
membandingkan aktiva lancar dengan kewajiban lancar, apabila rasio semakin naik berarti perusahaan semakin mampu untuk memenuhi kewajibannya dan akan
mempengaruhi penurunan Debt to Equity Ratio yang berarti perusahaanpun akan mampu menutupi kewajiban-kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka
panjang. Dalam hal ini kinerja keuangan perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index akan semakin baik sehingga investorpun semakin yakin untuk
menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
2. Quick Ratio