Analisis Deskriptif Analisa Hasil Penelitian

2. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun berakhir yang memiliki rasio Kewajiban terhadap Aktiva maksimal sebesar 90. 3. Memilih 60 saham dari susunan saham diatas berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar market capitalization terbesar selama satu tahun terakhir. 4. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan regular selama satu tahun terakhir. Pengkajian ulang akan dilakukan 6 bulan sekali dengan penentuan komponen indeks pada awal bulan Januari dan Juli setiap tahunnya. Sedangkan perubahan pada jenis usaha emiten akan dimonitoring secara terus menerus berdasarkan data-data publik yang tersedia.

C. Analisa Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 23 perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Bursa Efek Indonesia selama 2 tahun terhitung dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2007. Dari hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan program komputer SPSS.12 Statistical Package for Service Softition. Hasil dan pembahasan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Analisis Deskriptif

Data-data yang digunakan dalam analisa ini diperoleh dari laporan keuangan publikasi tahunan untuk perhitungan modal kerja dan rasio-rasio keuangan yang diteliti dari tahun 2006 hingga tahun 2007. Penulis hanya membatasi dari tahun 2006 hingga tahun 2007 karena memiliki sampel perusahaan yang cukup banyak yaitu 23 perusahaan dari 30 perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index. Setelah diteliti dengan uji asumsi klasik data tahun 2006 sampai tahun 2007 tidak terjadi masalah, sehingga data tersebut layak digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

a. Current Ratio

Current ratio adalah rasio yang membandingkan antara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek, aktiva lancar meliputi kas, efek persediaan, dan aktiva lancar lainnya. Sedangkan hutang jangka pendek meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, dan hutang lainnya yang harus segera dibayarkan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin bagus karena menunjukkan bahwa perusahaan mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya tepat waktu. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan sehingga kinerja keuangan perusahaan tersebut semakin baik. Rasio lancar current ratio adalah rasio untuk mengukur sampai seberapa jauh aset lancar perusahaan mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi rasio ini akan semakin aman bagi kreditor. 41 Current ratio termasuk dalam kelompok rasio likuiditas dari rasio-rasio modal kerja. Semakin tinggi jumlah aktiva lancar relatif terhadap utang lancar semakin 41 Toto Prihadi, Deteksi Cepat Kondisi Keuangan : 7 Analisis Rasio Keuangan, Jakarta : PPM, 2008.h.21. tinggi rasio lancar, yang berarti pula semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan. 42 Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuiditas. Sebaliknya suatu perusahaan yang current ratio-nya terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan labaan perusahaan. 43 Tabel 4.2 Data Current Ratio Jakarta Islamic Index Tahun 2006-2007 NO Nama Perusahaan 2006 2007 1 AALI 0.8733 1.6030 2 ADHI 1.1949 1.2093 3 ANTM 2.8127 4.4741 4 ASII 0.7838 0.9124 5 BLTA 1.5332 0.6972 6 BNBR 1.9396 1.2511 7 BTEL 1.7609 1.8022 8 CTRA 2.8716 4.1585 9 CTRS 2.0637 2.6944 10 GJTL 1.9429 2.2085 11 INDF 1.1818 0.9210 12 INTP 2.1445 2.9602 13 ISAT 0.8327 0.9258 14 KLBF 5.0417 4.9826 15 LPKR 1.5425 1.6994 16 LSIP 0.5681 1.0974 17 PGAS 1.4562 1.1723 18 PTBA 5.4405 4.4321 19 SMCB 1.2264 1.3301 20 TLKM 0.6780 0.7728 21 UNSP 3.5481 3.1730 22 UNTR 1.3340 1.3394 23 UNVR 1.2660 1.1098 Rata-rata 1.9146 2.0403 Sumber : Data diolah 42 Handono Mardiyanto, Intisari Manajemen Keuangan, Jakarta:PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009.h.55. 43 Agnes Sawir, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan PerusahaanJakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama, 2001,h.8. Nilai rata-rata current ratio, untuk tahun 2006 adalah 1.9146 dan tahun 2007 adalah 2.0403. Hal ini menunjukkan bahwa current ratio perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2006 hingga 2007 mengalami kenaikan sebesar 1.06 . Perusahaan yang berada diatas rata-rata pada tahun 2006 adalah PT. Aneka Tambang Persero Tbk sebesar 2.8127, PT. Bakri Brothers Tbk sebesar 1.9396, PT. Ciputra Development Tbk sebesar 2.8716, PT. Ciputra Surya Tbk sebesar 2.0637, PT. Gajah Tunggal Tbk sebesar 1.9429, PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk sebesar 2.1445, PT. Kalbe Farma Tbk sebesar 5.0417, PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 5.4405, PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk sebesar 3.5481. Pada tahun 2007 perusahaan yang berada diatas rata-rata adalah PT. Aneka Tambang Persero Tbk sebesar 4.4741, PT. Ciputra Development Tbk sebesar 4.1585, PT. Ciputra Surya Tbk sebesar 2.6944, PT. Gajah Tunggal Tbk sebesar 2.2085, PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk sebesar 2.9602, PT. Kalbe Farma Tbk sebesar 4.9826, PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 4.4321, PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk sebesar 3.1730. Nilai current ratio tertinggi pada tahun 2006 dimiliki oleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk yaitu sebesar 5.4405 dan pada tahun 2007 oleh PT. Kalbe Farma Tbk sebesar 4.9826. Perusahaan-perusahaan yang memiliki current ratio yang paling tinggi ini merupakan perusahaan yang dapat menutupi semua hutang lancarnya dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Angka-angka tersebut sangat bagus kare Bukit Asam dan K lancarnya. Nilai cur London Sumatera PT. Berlian Laju perusahaan ini sa mampu menutupi aset lancar sama d sebagai batas baw Grafik Perkemba 44 Toto Prihadi, D PPM, 2008.h.21. arena aset lancar yang dimiliki perusahaan n Kalbe Farma sangat banyak dan cukup untu urrent ratio terendah pada tahun 2006 dim era Tbk yaitu sebesar 0.5681 dan pada tahun aju Tanker Tbk yaitu sebesar 0.6972. Ko sangat buruk, karena aset lancar perusahaan y pi hutang lancarnya. Karena angka satu kali a dengan utang lancar. Angka 1,5 X lebih ama awah. 44 Gambar 4.2 bangan Rata-Rata Current ratio Jakarta Isla Januari 2006-Desember 2007 Deteksi Cepat Kondisi Keuangan : 7 Analisis Rasio Ke 1.91 2.04 Grafik Perkembangan Current ratio Tahun 2006-2007 Tahun 2006 Tahun 2007 n Tambang Batubara ntuk menutupi hutang imiliki oleh PT. PP n 2007 dimiliki oleh Kondisi perusahaan- n yang dimiliki tidak li 1X mencerminkan man untuk digunakan slamic Index Periode Keuangan, Jakarta : ent Pada grafik diatas menunjukkan adanya kenaikan current ratio. Nilai rata- rata current ratio pada tahun 2006 sebesar 1,91 dan naik pada tahun 2007 sebesar 2,04. Hal ini berarti likuiditas perusahaan semakin bagus artinya perusahaan mampu untuk memenuhi hutang-hutangnya.

b. Quick Ratio

Quick ratio yaitu hasil pembagian antara aktiva lancar setelah dikurangi persediaan dengan kewajiban jangka pendek. Rasio ini digunakan untuk mengukur likuiditas dengan jangka yang sangat pendek. Quick ratio hanya memperhitungkan aset yang sudah lebih dekat dengan uang tunai. Secara umum, dapat dikatakan bahwa sebuah perusahaan yang mempunyai rasio kurang dari 1:1 dianggap kurang baik. 45 45 Handono Mardianto, Ibid.h.145-146. Tabel 4.3 Data Quick Ratio Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 2006 – 2007 NO Nama Perusahaan 2006 2007 1 AALI 0.5329 1.2005 2 ADHI 1.1117 1.1285 3 ANTM 2.0095 3.7408 4 ASII 0.5845 0.6978 5 BLTA 1.4879 0.6743 6 BNBR 1.5755 1.1211 7 BTEL 1.7196 1.7663 8 CTRA 0.8594 2.4322 9 CTRS 0.3105 0.4925 10 GJTL 1.0933 1.6084 11 INDF 0.7105 0.5946 12 INTP 0.9708 1.6487 13 ISAT 0.8164 0.9120 14 KLBF 3.6988 3.0915 15 LPKR 0.6359 0.7507 16 LSIP 0.4306 0.8264 17 PGAS 1.4394 1.1657 18 PTBA 4.8351 4.0415 19 SMCB 0.8597 1.0904 20 TLKM 0.6675 0.7626 21 UNSP 3.2309 2.8458 22 UNTR 0.9380 0.9356 23 UNVR 0.8949 0.7566 Rata-rata 1.3658 1.4906 Sumber : Data diolah Nilai rata-rata quick ratio, untuk tahun 2006 adalah 1.3658 dan tahun 2007 adalah 1.4906. Hal ini menunjukkan bahwa quick ratio perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2006 sampai dengan tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 1.09 . Perusahaan yang berada diatas rata-rata pada tahun 2006 adalah PT. Aneka Tambang Persero Tbk yaitu sebesar 2.0095, PT. Berlian Laju Tanker Tbk sebesar 1.4879, PT. Bakri Brothers Tbk sebesar 1.5755, PT. Bakrie Telecom Tbk yaitu sebesar 1.7196, PT. Kalbe Farma Tbk sebesar 3.6988, Perusahaan Gas Negara Persero Tbk yaitu sebesar 1.4394, PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 4.8351 dan PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk sebesar 3.2309. Pada tahun 2007 perusahaan yang berada diatas rata-rata adalah PT. Aneka Tambang Persero Tbk yaitu sebesar 3.7408, PT. Bakrie Telecom Tbk sebesar 1.7663, PT. Ciputra Development Tbk sebesar 2.4322, PT. Gajah Tunggal Tbk sebesar 1.6084, PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk sebesar 1.6487, PT. Kalbe Farma Tbk sebesar 3.0915, PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk yaitu sebesar 4.0415 dan PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk sebesar 2.8458. Nilai quick ratio tertinggi pada tahun 2006 dimiliki oleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk yaitu sebesar 4.8351 dan pada tahun 2007 oleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 4.0415. Hal ini berarti perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam mampu melunasi hutang jangka sangat pendeknya tepat waktu, karena nilai quick ratio-nya sangat tinggi. Nilai quick ratio terendah pada tahun 2006 dan 2007 dimiliki oleh PT. Ciputra Surya Tbk yaitu masing-masing sebesar 0.3105 dan 0.4925. Hal ini berarti perusahaan tersebut memiliki dan kurang bagus. Grafik Perke Pada grafik rata-rata quick ra sebesar 1,49. Hal Jakarta Islamic In

c. Cash Ratio

Cash ratio kerja yang digun likuiditas dari aktiv persediaan diperk menggunakan rasio G iliki likuiditas perusahaan jangka sangat pendek us. Gambar 4.3 rkembangan Rata-Rata Quick ratio Jakarta Periode Januari 2006-Desember 2007 afik diatas menunjukkan adanya peningkatan ratio pada tahun 2006 sebesar 1,36 dan naik al ini menunjukkan kondisi likuiditas perusahaa Index semakin baik. atio merupakan kelompok rasio likuiditas dari unakan untuk menghitung kecukupan kas. Ra aktiva lancar yang pasti dapat dicairkan men erkirakan lama terjual dan piutang lama tertag asio kas sebagai pengukur likuiditas, bukan ras 1.36 1.49 Grafik Perkembangan Quick rat Tahun 2006-2007 Tahun 2006 Tahun 2007 eknya sangat rendah, ta Islamic Index tan quick ratio. Nilai aik pada tahun 2007 haan yang terdaftar di ari rasio-rasio modal Rasio kas mengukur enjadi kas. Bilamana rtagih, kita sebaiknya rasio lancar atau rasio ratio cepat. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan, sehingga kinerja keuangan perusahaan pun semakin baik. Tabel 4.4 Data Cash Ratio Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 2006-2007 NO Nama Perusahaan 2006 2007 1 AALI 0.3468 0.9852 2 ADHI 0.0808 0.2399 3 ANTM 0.9649 2.6372 4 ASII 0.2357 0.2935 5 BLTA 0.6888 0.3809 6 BNBR 0.4410 0.2636 7 BTEL 0.7994 0.5748 8 CTRA 0.6251 2.0899 9 CTRS 0.2253 0.2927 10 GJTL 0.1925 0.3673 11 INDF 0.2841 0.3551 12 INTP 0.0534 0.4051 13 ISAT 0.4126 0.6907 14 KLBF 1.9149 1.4793 15 LPKR 0.3330 0.4436 16 LSIP 0.2705 0.6700 17 PGAS 0.4942 0.3888 18 PTBA 3.0010 3.1982 19 SMCB 0.3357 0.6207 20 TLKM 0.4049 0.4905 21 UNSP 0.4608 0.8079 22 UNTR 0.2259 0.1973 23 UNVR 0.4930 0.1801 Rata-rata 0.5776 0.7849 Sumber : Data diolah Nilai rata-rata cash ratio, untuk tahun 2006 adalah 0.5776 dan tahun 2007 adalah 0.7849. Hal ini menunjukkan bahwa cash ratio perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2006 sampai dengan tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 1.36 . Perusahaan yang berada diatas rata-rata pada tahun 2006 adalah PT. Aneka Tambang Persero Tbk yaitu sebesar 0.9649, PT. Berlian Laju Tanker Tbk sebesar 0.6888, PT. Bakrie Telecom Tbk yaitu sebesar 0.7994, PT. Ciputra Development Tbk sebesar 0.6251, PT. Kalbe Farma Tbk sebesar 1.9149 dan PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 3.0010. Pada tahun 2007 perusahaan yang berada diatas rata-rata adalah PT. Astra Agro Lestari Tbk sebesar 0.9852, PT. Aneka Tambang Persero Tbk yaitu sebesar 2.6372, PT. Ciputra Development Tbk sebesar 2.0899, PT. Kalbe Farma Tbk sebesar 1.4793, PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk yaitu sebesar 3.1982 dan PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk sebesar 0.8079. Nilai Cash ratio tertinggi pada tahun 2006 dan 2007 dimiliki oleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk yaitu sebesar 3.0010 dan 3.1982. Nilai cash RATIO terendah pada tahun 2006 dimiliki oleh PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk yaitu sebesar 0.0534 dan pada tahun 2007 dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia Tbk yaitu sebesar 0.1801. Grafik Perk Pada grafi rata-rata cash ratio 0,78. Hal ini be perusahaan dapat

d. Cash to Total Ass

Cash to to rasio modal kerja perusahaan. Rasio merefleksikan ke penggunaan dana G Gambar 4.4 erkembangan Rata-Rata Cash ratio Jakarta I Periode Januari 2006-Desember 2007 afik diatas menunjukkan bahwa ada kenaikan atio tahun 2006 sebesar 0,57 dan naik pada ta berarti kondisi likuiditas perusahaan sema at memenuhi kewajiban-kewajibannya tepat wa sset Ratio total asset ratio merupakan kelompok rasio lik rja yang digunakan untuk menghitung kecuku sio ini menjelaskan bahwa besarnya kas sebaga kebijakan perusahaan tentang pentingnya na untuk aktiva tetap. 0.57 0.78 Grafik Perkembangan Cash ratio Tahun 2006-2007 Tahun 2006 Tahun 2007 ta Islamic Index ikan cash ratio. Nilai a tahun 2007 sebesar makin bagus karena waktu. likuiditas dari rasio- kupan kas dari suatu gai bagian dari aktiva ya likuiditas versus atio Tabel 4.5 Data Cash to Total Asset Ratio Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 2006 – 2007 NO Nama Perusahaan 2006 2007 1 AALI 0.0559 0.1892 2 ADHI 0.0606 0.1810 3 ANTM 0.1561 0.3941 4 ASII 0.0816 0.0986 5 BLTA 0.1080 0.0958 6 BNBR 0.0620 0.0625 7 BTEL 0.1080 0.0634 8 CTRA 0.1475 0.3059 9 CTRS 0.0868 0.0755 10 GJTL 0.0330 0.0678 11 INDF 0.1104 0.1536 12 INTP 0.0045 0.0307 13 ISAT 0.0820 0.1859 14 KLBF 0.2728 0.2173 15 LPKR 0.1590 0.1926 16 LSIP 0.0861 0.1418 17 PGAS 0.0444 0.0605 18 PTBA 0.4167 0.5659 19 SMCB 0.0406 0.0946 20 TLKM 0.1107 0.1236 21 UNSP 0.0489 0.0843 22 UNTR 0.0813 0.0797 23 UNVR 0.2193 0.0820 Rata-rata 0.1120 0.1542 Sumber : Data diolah Nilai rata-rata cash to total asset ratio, untuk tahun 2006 adalah 0.1120 dan tahun 2007 adalah 0.1542. Hal ini menunjukkan bahwa cash to total asset ratio perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2006 sampai dengan tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 1.38 . Perusahaan yang berada diatas rata-rata pada tahun 2006 adalah PT. Aneka Tambang Persero Tbk yaitu sebesar 0.1561, PT. Ciputra Development Tbk sebesar 0.1475, PT. Kalbe Farma Tbk sebesar 0.2728, PT. Lippo Karawaci Tbk yaitu sebesar 0.1590, PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 0.4167 dan PT. Unilever Indonesia Tbk sebesar 0.2193. Pada tahun 2007 perusahaan yang berada diatas rata-rata adalah PT. Astra Agro Lestari Tbk sebesar 0.1892, PT. Adhi Karya Persero Tbk yaitu sebesar 0.1810, PT. Aneka Tambang Persero Tbk yaitu sebesar 0.3941, PT. Ciputra Development Tbk sebesar 0.3059, PT. Indosat Tbk sebesar 0.1859, PT. Kalbe Farma Tbk sebesar 0.2173, PT. Lippo Karawaci Tbk sebesar 0.1926 dan PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk yaitu sebesar 0.5659. Nilai Cash to Total Asset Ratio tertinggi pada tahun 2006 dan 2007 dimiliki oleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk yaitu masing-masing sebesar 0.4167 dan 0.5659. Nilai Cash to Total Asset Ratio terendah pada tahun 2006 dan tahun 2007 dimiliki oleh PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk yaitu masing-masing sebesar 0.0045 dan 0.0307. Grafik Jakarta Pada grafik Nilai rata-rata cas 0,15 pada tahun 20 hutang-hutangnya

e. Debt to Equity Ra

Rasio utan perusahaan term saham. Semakin Rasio sebesar 2.3 Gambar 4.5 fik Perkembangan Rata-Rata Cash to total as ta Islamic Index Periode Januari 2006-Desem afik diatas menunjukkan adanya kenaikan cash cash to total asset ratio tahun 2006 sebesar 0,1 2007. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan ya dibuktikan dengan membaiknya kondisi liku Ratio tang terhadap ekuitas dihitung hanya dengan m rmasuk kewajiban jangka pendek dengan in tinggi rasio ini berarti semakin buruk kond 2.33 X, yaitu 70 utang dan 30 modal, c 0.11 0.15 Grafik Perkembangan Cash to total asset ratio Tahun 2006-200 Tahun 2006 Tahun 2007 l asset ratio ember 2007 sh to total asset ratio. 0,11 dan naik sebesar an mampu memenuhi likuiditas perusahaan. membagi total utang n ekuitas pemegang ndisi solvabilitasnya. l, cukup layak untuk h to 007 dijadikan sebagai pedoman. 46 Rasio ini bertujuan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban- kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat solvabilitas dalam penelitian ini yaitu leverage ratio. Tabel 4.6 Data Debt to Equity Ratio Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 2006 – 2007 NO Nama Perusahaan 2006 2007 1 AALI 0.2723 0.3183 2 ADHI 5.5130 7.1302 3 ANTM 0.7031 0.3736 4 ASII 1.4077 1.1687 5 BLTA 1.6207 5.2338 6 BNBR 0.9354 0.8808 7 BTEL 0.4826 1.4873 8 CTRA 0.4581 0.3371 9 CTRS 0.6415 0.4122 10 GJTL 2.4076 2.5437 11 INDF 2.2312 3.1433 12 INTP 0.5910 0.4461 13 ISAT 1.2384 1.7204 14 KLBF 0.3607 0.3310 15 LPKR 1.7581 1.4263 16 LSIP 1.2180 0.7011 17 PGAS 1.7105 2.2258 18 PTBA 0.3485 0.3990 19 SMCB 2.3668 2.1932 20 TLKM 1.6768 1.4315 21 UNSP 1.7752 0.8073 22 UNTR 1.4380 1.2587 23 UNVR 0.9531 0.9811 Rata-rata 1.3960 1.6065 Sumber : Data diolah 46 Toto Prihadi, Deteksi Cepat Kondisi Keuangan : 7 Analisis Rasio Keuangan, Jakarta : PPM, 2008.h. 93. Nilai rata-rata Debt to Equity Ratio, untuk tahun 2006 adalah 1.3960 dan tahun 2007 adalah 1.6065. Hal ini menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2006 sampai dengan tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 1,15 . Perusahaan yang berada diatas rata-rata pada tahun 2006 adalah PT. Adhi Karya Persero Tbk sebesar 5.5130, PT. Astra International Tbk sebesar 1.4077, PT. Berlian Laju Tanker Tbk sebesar 1.6207, PT. Gajah Tunggal Tbk sebesar 2.4076, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 2.2312, PT. Lippo Karawaci Tbk sebesar 1.7581, Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 1.7105, PT. Holcim Indonesia Tbk sebesar 2.3668, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk sebesar 1.6768, PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk sebesar 1.7752 dan PT. United Tractors Tbk sebesar 1.4380. Pada tahun 2007 perusahaan yang berada diatas rata-rata adalah PT. Adhi Karya Persero Tbk yaitu sebesar 7.1302, PT. Berlian Laju Tanker Tbk sebesar 5.2338, PT. Gajah Tunggal Tbk sebesar 2.5437, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 3.1433, PT. Indosat Tbk sebesar 1.7204, Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 2.2258 dan PT. Holcim Indonesia Tbk sebesar 2.1932. Perusahaan-perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang memiliki debt to equity ratio-nya diatas rata-rata. Dengan demikian dapat dikatakan perusahaan-perusahaan tersebut memiliki kondisi solvabilitas yang buruk. Hal ini dibuktikan dengan angka debt to equity ratio-nya yang tinggi. Nilai Debt oleh PT. Adhi K 7.1320. Hal ini b karena debt to equ tahun 2006 dan masing-masing s mampu untuk me nilai debt to equity kecil rasio ini ber hutangnya kepada Grafi Jakarta ebt to Equity Ratio tertinggi pada tahun 2006 i Karya Persero Tbk yaitu masing-masing s i berarti perusahaan ini memiliki kondisi solva equity-nya paling tinggi. Nilai Debt to Equity R n tahun 2007 dimiliki oleh PT. Astra Agro sebesar 0.2723 dan 0.3183. Hal ini berarti menutupi hutang-hutangnya kepada pihak luar, uity-nya rendah. Kondisi ini dapat dikatakan bag berarti menunjukkan bahwa perusahaan mamp da pihak luar. Gambar 4.6 afik Perkembangan Rata-Rata Debt to Equity ta Islamic Index Periode Januari 2006-Desem 1.39 1.6 Grafik Perkembangan Debt to Equity Ratio Tahun 2006-2007 Tahun 2006 Tahun 2007 06 dan 2007 dimiliki sebesar 5.5130 dan lvabilitas yang buruk ity Ratio terendah pada ro Lestari Tbk yaitu ti Astra Agro Lestari ar, hal ini dibuktikan bagus karena semakin pu menutup hutang- uity Ratio ember 2007 to 07 Pada grafik diatas menunjukkan adanya kenaikan debt to equity ratio. Nilai rata-rata debt to equity ratio tahun 2006 sebesar 1,39 dan naik sebesar 1,6 pada tahun 2007. Ada peningkatan sebesar 1,15 menunjukkan kondisi solvabilitas perusahaan memburuk karena semakin tinggi debt to equity ratio semakin buruk kinerja keuangannya karena perusahaan kurang mampu untuk menutupi hutang-hutangnya baik jangka panjang maupun jangka pendek tepat waktu.

2. Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Periode 2007 – 2010)

4 38 165

Analisis pengaruh harga komoditas dunia terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks LQ 45, dan Jakarta Islamic Index (JII) di BEI

0 10 132

Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) (Studi Empiris pada Perusahaan yang terdaftar di JII Periode 2008-2011)

1 4 112

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX

0 4 103

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Tahun 2012-2015.

0 2 14

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Tahun 2012-2015.

0 3 15

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN,PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN KINERJA KEUANGAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index(JII

0 3 19

PENDAHULUAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index(JII) periode 2010-2015.

0 3 10

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN,PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN KINERJA Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index(JII) periode

0 3 17

PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX.

0 0 52