Pengujian X Pengujian X Pengujian X Pengujian X

variabel dependen adalah Quick RatioX 2 karena setiap ada upaya peningkatan sebesar satu satuan nilai untuk Quick Ratio maka akan ada kenaikan tingkat kinerja keuangan DER sebesar 0,963. Dan jika membandingkan nilai T hitung dan T tabel , Quick Ratio memiliki nilai 3,834 T hitung T tabel =3,8341,684 yang berarti variabel Quick Ratio memiliki pengaruh paling dominan terhadap variabel dependen dibandingkan variabel independen lain.

b. Analisis Pengaruh secara Parsial Uji t

Pengujian nilai t dilakukan untuk menguji adakah pengaruh yang signifikan masing-masing variabel current ratioX 1 , quick ratioX 2 , cash ratioX 3 dan cash to total asset ratioX 4 terhadap debt to equity ratioY.

1. Pengujian X

1 terhadap Y : a Hipotesis : H : b 1 = 0 : Tidak terdapat pengaruh X 1 terhadap Y H a : b 1 ≠ 0 : Terdapat pengaruh X 1 terhadap Y b Ketentuan : H : ditolak, jika probabilitas α 0,05 H : diterima, jika probabilitas α 0,05 c Hasil Analisis : Dari hasil perhitungan oleh SPSS, nilai t untuk variabel current ratio sebesar – 4,315 dengan probabilitas signifikansi = 0,000. Ketentuan menyebutkan bahwa jika angka probabilitas dari 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan antar variabel X 1 dengan variabel Y. Jadi probabilitas 0,000 0,05 , dengan demikian H ditolak, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh X 1 Current Ratio terhadap Y Debt to Equity Ratio.

2. Pengujian X

2 terhadap Y : a Hipotesis : H : b 1 = 0 : Tidak terdapat pengaruh X 2 terhadap Y H a : b 1 ≠ 0 : Terdapat pengaruh X 2 terhadap Y b Ketentuan : H : ditolak, jika probabilitas α 0,05 H : diterima, jika probabilitas α 0,05 c Hasil Analisis : Jika melihat hasil perhitungan oleh SPSS, nilai t untuk variabel quick ratio sebesar 3,834 dengan probabilitas signifikansi = 0,000. Jadi probabilitas 0,000 0,05 , dengan demikian H ditolak, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh X 2 Quick Ratio terhadap Y Debt to Equity Ratio.

3. Pengujian X

3 terhadap Y : a Hipotesis : H : b 1 = 0 : Tidak terdapat pengaruh X 3 terhadap Y H a : b 1 ≠ 0 : Terdapat pengaruh X 3 terhadap Y b Ketentuan : H : ditolak, jika probabilitas α 0,05 H : diterima, jika probabilitas α 0,05 c Hasil Analisis : Dari hasil perhitungan oleh SPSS, nilai t untuk variabel cash ratio sebesar – 4,169 dengan probabilitas signifikansi = 0,000. Jadi probabilitas 0,000 0,05 , dengan demikian H ditolak, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh X 3 Cash Ratio terhadap Y Debt to Equity Ratio.

4. Pengujian X

4 terhadap Y : a Hipotesis : H : b 1 = 0 : Tidak terdapat pengaruh X 4 terhadap Y H a : b 1 ≠ 0 : Terdapat pengaruh X 4 terhadap Y b Ketentuan : H : ditolak, jika probabilitas α 0,05 H : diterima, jika probabilitas α 0,05 c Hasil Analisis : Jika memperhatikan hasil perhitungan oleh SPSS, maka nilai t untuk variabel cash to total asset ratio sebesar 2,558 dengan probabilitas signifikansi = 0,014. Jadi probabilitas 0,014 0,05 , dengan demikian H ditolak, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh X 4 Cash to Total Asset Ratio terhadap Y Debt to Equity Ratio.

c. Uji Koefisien Determinasi

Tabel 4.11 Nilai Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .754a .568 .526 .24476 2.218 a Predictors: Constant, Cash to Total Asset, Current Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio b Dependent Variable: Debt to Equity Ratio Sumber : Hasil SPSS versi 12.0 for windows Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Tabel diatas menampilkan nilai R, R 2 , Adjusted R 2 dan Durbin Watson. Jika R semakin mendekati angka 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Berdasarkan tabel 4.5 diatas, maka dapat dianalisis bahwa nilai R sebesar 0,754 menunjukkan bahwa korelasi antara Debt to Equity Ratio dengan keempat variabel independennya mempunyai pengaruh yang kuat. Artinya jika rasio-rasio modal kerja current ratio, quick ratio, cash ratio, cash to total asset ratio ditingkatkan, maka kinerja keuangan Debt to Equity Ratio akan meningkat dan semakin baik. Adapun nilai R 2 R Square atau disebut dengan Koefisien Determinasi KD bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan tabel diatas, R square = 0,568 artinya variabel Debt to Equity Ratio dapat dijelaskan oleh variabel current ratio, quick ratio, cash ratio dan cash to total asset ratio sebesar 56,8 sedangkan sisanya sebesar 100 - 56,8 = 43,2 dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model regresi tersebut. Adjusted R Square atau koefisien determinasi yang disesuaikan sebesar sebesar 0,526 adalah sebuah statistik yang berusaha untuk mengoreksi koefisien determinasi untuk lebih mendekati ketepatan model dalam populasi. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 52,6 sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain. Interpretasi Perbandingan hasil penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya berdasarkan uji secara statistic adalah pada penelitian sekarang keempat variabel modal kerja Current ratioX 1 , Quick ratioX 2 , Cash ratioX 3 dan Cash to total asset ratioX 4 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan Debt to Equity Ratio. Current ratio dan cash ratio memiliki pengaruh yang negatif signifikan terhadap debt to equity ratio. Sedangkan quick ratio dan cash to total asset ratio memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap debt to equity ratio. Maka dari itu, perusahaan harus memperhatikan modal kerjanya agar kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya dapat dilaksanakan dengan baik terutama pada current ratio dan cash ratio perusahaan, karena dengan naiknya rasio- rasio ini akan berpengaruh turunnya debt to equity ratio, semakin kecil debt to equity ratio perusahaan maka semakin bagus kondisi solvabilitas perusahaan karena perusahaan mampu untuk menutupi seluruh hutang-hutangnya kepada pihak luar baik jangka pendek maupun jangka panjang. Sedangkan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Oktaviani 2005 hanya variabel X 3 Quick Asset to Revenues Ratio saja yang tidak berpengaruh terhadap variabel Y Net Profit Marjin. Hal ini dikarenakan rasio quick assets terhadap penjualan memang tidak ada pengaruhnya terhadap net profit marjin. Sedangkan variabel X 1 current ratio, X 2 cash to revenues ratio dan X 4 current assets to total assets ratio mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y Net Profit Marjin. Hal ini dikarenakan rasio kecukupan aktiva lancar dan rasio kecukupan kas sangat berpengaruh terhadap perolehan laba. Semakin tinggi rasio kecukupan aktiva lancar dan rasio kecukupan kas maka kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba akan semakin tinggi. Pada penelitian Bintang Dwi Ramadhan menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh modal kerja terhadap rentabilitas ekonomi karena t hitung t tabel atau 0,8064,3027, H diterima yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh modal kerja terhadap rentabilitas ekonomi. Alasan yang mendasari pernyataan tersebut bahwa modal kerja tidak berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi adalah : 1. Rasio modal kerja per aktiva total selama kurun waktu empat tahun terus mengalami penurunan, yaitu 0,813; 0,789; 0,771; 0,739. Penurunan modal kerja ini disebabkan karena peningkatan unsur-unsur yang terdapat pada modal kerja aktiva lancar yaitu kas dan bank, investasi jangka pendek, piutang, persediaan, dan aktiva lancar lainnya, dimana unsure-unsur tersebut mengalami penurunan. 2. Rentabilitas ekonomi selama kurun waktu empat tahun mengalami peningkatan, kecuali pada tahun 2001 mengalami penurunan sebesar 5084,6 dari tahun sebelumnya. Penurunan yang terjadi pada tahun 2001 disebabkan adanya penurunan profit margin sebesar 5538,3. Pada penelitian Temi Apriani, aktiva tetap X 1 tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Return on Investmen karena nilai t hitung -0,649 t tabel -2,571 berada didaerah penerimaan H yang artinya aktiva tetap tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Sedangkan modal kerja X 2 berpengaruh terhadap profitabilitas Return on Investmen.

BAB V PENUTUP

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Periode 2007 – 2010)

4 38 165

Analisis pengaruh harga komoditas dunia terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks LQ 45, dan Jakarta Islamic Index (JII) di BEI

0 10 132

Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) (Studi Empiris pada Perusahaan yang terdaftar di JII Periode 2008-2011)

1 4 112

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX

0 4 103

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Tahun 2012-2015.

0 2 14

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Tahun 2012-2015.

0 3 15

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN,PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN KINERJA KEUANGAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index(JII

0 3 19

PENDAHULUAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index(JII) periode 2010-2015.

0 3 10

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN,PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN KINERJA Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index(JII) periode

0 3 17

PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX.

0 0 52