BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Modal Kerja
1. Pengertian Modal Kerja
Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi
perusahaan sehari-hari. Gitman memberikan pengertian modal kerja sebagai berikut :“working
capital is current assets, which represent the portion of investment that circulates from one form to another in the ordinary conduct of business.”
8
Dari pengertian diatas, modal kerja adalah aktiva lancar, yang menghadirkan bagian investasi yang beredar dari satu bentuk ke lain bentuk
yang biasa melakukan bisnis. Menurut Dewi Astuti dalam bukunya “Manajemen Keuangan
Perusahaan”, modal kerja adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek yaitu kas, sekuritas yang mudah dijual, persediaan dan piutang. Jadi
modal kerja adalah dana yang digunakan untuk operasional sehari-hari dan wujud dari modal kerja tersebut adalah perkiraan-perkiraan yang ada dalam
8
Lawrence.J Gitman, Principle of Managerial Finance Addison-Wesley, 2003, h. 598.
aktiva lancar.
9
Bambang Riyanto mengemukakan modal kerja dengan beberapa konsep sebagai berikut
10
:
1. Konsep Kuantitatif
Konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam unsur-unsur aktiva lancar di mana aktiva ini merupakan aktiva yang sekali
berputar kembali dalam bentuk semula atau aktiva di mana dana yang tertanam di dalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek.
Dengan demikian modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut modal
kerja bruto gross working capital.
2. Konsep Kualitatif
Apabila pada konsep kuantitatif modal kerja itu hanya dikaitkan dengan besarnya jumlah aktiva lancar saja, maka pada konsep kualitatif ini
pengertian modal kerja juga dikaitkan dengan besarnya jumlah utang lancar atau utang yang segera harus dibayar. Dengan demikian maka sebagian dari
aktiva lancar ini harus disediakan untuk memenuhi kewajiban finansiil yang segera harus dilakukan, di mana bagian aktiva lancar ini tidak boleh
digunakan untuk membiayai operasinya perusahaan untuk menjaga likuiditasnya. Oleh karenanya maka modal kerja menurut konsep ini adalah
9
Dewi Astuti, Manajemen Keuangan Perusahaan Jakarta : Ghalia Indonesia, 2002, h. 156.
10
Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4 Yogyakarta : BPFE- Yogyakarta, 1995, h.57-58.
sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasinya perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu
yang merupakan kelebihan aktiva lancar di atas utang lancarnya. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut modal kerja neto net working capital.
Menurut Stephen A Ross, Randolf W Westerfield dan Bradford D Jordan, modal kerja bersih net working capital adalah selisih antara asset
lancar sebuah perusahaan dengan kewajiban lancarnya. Modal kerja bersih akan positif ketika aset lancar lebih besar dari kewajiban lancar. Berdasarkan
definisi tentang aset lancar dan kewajiban lancar, hal ini artinya kas yang akan tersedia sepanjang masa 12 bulan kedepan akan melebihi jumlah kas yang
harus dibayarkan sepanjang masa yang sama. Karena alasan ini, modal kerja bersih biasanya akan positif pada sebuah perusahaan yang sehat.
11
3. Konsep Fungsionil