Pengendalian Modal Kerja Pentingnya Pengendalian Modal Kerja Komponen Modal Kerja

3. Menjamin dimilikinya credit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan-kesulitan keuangan yang mungkin terjadi. 4. Memungkinkan untuk memiliki persediaan barang dalam jumlah yang cukup untuk melayani konsumen. 5. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat-syarat kredit yang lebih menarik bagi pelanggan. 6. Memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan. 15

5. Pengendalian Modal Kerja

1. Pentingnya Pengendalian Modal Kerja

Setiap perusahaan perlu mengendalikan modal kerjanya agar dapat mengetahui apakah modal kerja perusahaan sudah sesuai dengan yang direncanakan. Disamping pengendalian, pengelolaan modal kerja juga dibutuhkan karena aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva, umumnya sekitar 40. Perusahaan harus mampu menyediakan modal kerja yang cukup untuk membiayai kegiatan usahanya. Kelebihan modal kerja akan menyebabkan inefisiensi, karena terjadi dana yang menganggur, disisi lain bila kekurangan dana dapat menimbulkan kesulitan bagi perusahaan. 15 S.Munawir, Analisis Laporan KeuanganYogyakarta :Liberty,2002,h.116.

2. Komponen Modal Kerja

Komponen modal kerja meliputi semua aspek pengelolaan dan pengendalian aktiva lancar dan kewajiban lancar. Aktiva lancar adalah aktiva yang habis dalam satu kali berputar dalam proses produksi dan proses perputarannya adalah dalam jangka waktu pendek, terdiri dari kas dan surat berharga, piutang dagang dan persediaan. 1 Kas Kas merupakan unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Tersedianya uang kas yang cukup akan lebih menguntungkan bagi perusahaan jika sewaktu-waktu harus mengadakan transaksi dengan pihak ketiga, yang nantinya menghasilkan keuntungan. Disamping itu dengan tersedianya uang kas yang cukup akan mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dalam keadaan darurat. Yang dimaksud uang kas adalah uang tunai yang tersedia di perusahaan maupun yang berada di bank. Uang kas dapat digunakan untuk operasi perusahaan sehari-hari, memiliki barang dan jasa yang diharapkan juga memenuhi kewajiban perusahaan. 2 Surat berharga Perusahaan dapat menggunakan kelebihan dananya untuk membeli surat berharga. Pembelian ini bertujuan untuk menjaga likuiditas juga merupakan investasi yang bersifat sementara, yaitu apabila perusahaan membutuhkan uang tunai untuk memenuhi kewajiban yang mendesak, perusahaan dapat segera menjual kembali surat-surat berharga tersebut. 3 Piutang Dagang Piutang dagang timbul karena perusahaan menjual secara kredit. Penjualan kredit dimaksudkan untuk memperbesar volume penjualan. Penjualan kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas, tetapi menimbulkan piutang yang kemudian pada hari jatuh tempo pembayaan piutang tersebut adalah penerimaan kas. Pengaturan piutang ditujukan agar kredit yang diberikan dapat tertagih tepat pada waktunya. Oleh karena itu manajemen piutang perlu diperhatikan sebaik-baiknya. 4 Persediaan Persediaan disini merupakan bagian-bagian yang ada pada perusahaan yang pada suatu saat akan dijual. Bagi suatu perusahaan, persediaan merupakan elemen modal kerja yang utama, yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus-menerus mengalami perubahan. Penentuan besarnya persediaan barang atau alokasi modal dalam persediaan merupakan masalah penting karena mempunyai efek yang langsung terhadap keuntungan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus menentukan berapa besarnya persediaan dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 16 16 Bintang Dwi Ramadhan, “ Pengaruh Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Perusahaan pada PT.Pos Indonesia PERSERO Bandung.” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Widyatama, 2005, h.18-19.

3. Rasio Modal Kerja

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Periode 2007 – 2010)

4 38 165

Analisis pengaruh harga komoditas dunia terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks LQ 45, dan Jakarta Islamic Index (JII) di BEI

0 10 132

Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) (Studi Empiris pada Perusahaan yang terdaftar di JII Periode 2008-2011)

1 4 112

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX

0 4 103

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Tahun 2012-2015.

0 2 14

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Tahun 2012-2015.

0 3 15

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN,PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN KINERJA KEUANGAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index(JII

0 3 19

PENDAHULUAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index(JII) periode 2010-2015.

0 3 10

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN,PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN KINERJA Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index(JII) periode

0 3 17

PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX.

0 0 52