memperlihatkan suri tauladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan diskusi, dapat menjadi daya dorong
yang positif bagi kegiatan belajar siswa. Lingkungan masyarakat juga dapat mempengaruhi proses belajar,
misalnya kondisi masyarakat di lingkungan kumuh yang serba kekurangan dan anak-anak pengangguran, paling tidak siswa akan menemukan
kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau diskusi atau meminjam alat-alat belajar tertentu yang belum dimiliki.
Lingkungan keluarga yang dapat mempengaruhi belajar, misalnya kelalaian orang tua dalam memonitor kegiatan anak, dapat menimbulkan
dampak yang buruk. Dalam hal ini, bukan saja anak tidak mau belajar melainkan juga ia cenderung berperilaku menyimpang, terutama perilaku
menyimpang yang berarti seperti anti sosial. Hasil belajar merupakan realisasi pemekaran dari kecakapan-
kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Hasil belajar fisika dapat dilihat dari aspek kognitif berupa hasil tes belajar, serta
keterampilan motorik siswa, dimana siswa ikut berperan aktif ketika proses belajar mengajar.
B. Kerangka Pikir
Proses belajar fisika akan menjadi efektif bila bahan yang dipelajari dikaitkan langsung dengan tujuan yang akan dicapai dan dihubungkan dengan
masalah kehidupan sehari-hari. Pembelajaran fisika, pada saat ini masih berpusat pada guru, sehingga kurang menumbuh kembangankan kemampuan
berfikir siswa. Pemberian materi sering kali diajarkan dengan menggunakan metode ceramah, misalkan guru menerangkan rumus, kemudian siswa
diharapkan mampu menerapkan rumus tersebut untuk mengerjakan kuis yang diberikan oleh guru.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMP, harus memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhinya. Mata pelajaran fisika memiliki
tingkat kesulitan yang cukup tinggi, karena siswa dituntut memiliki
pemahaman konsep materi yang baik. Karena tingkat kesulitan yang cukup tinggi pata mata pelajaran ini, proses belajar yang seharusnya diberikan
kepada siswa yaiti proses pembelajaran yang tidak hanya mendidik siswa dari segi kognitif saja, tetapi juga harus memperhatikan kondisi siswa lainnya,
seperti tingkat kenyamanan siswa dalam memperoleh materi. Materi yang cukup sulit jika perlakuan yang diberikan guru hanya perlakuan yang bersifat
satu arah saja, maka siswa akan kurang tertarik pada materi yang disampaikan. Siswa yang belajar fisika disekolah diberikan pengetahuan antara lain
tentang kejadian-kejadian alam dilingkungan sekitar. Perubahan minat siswa dapat terjadi antara melalui proses pembelajaran. Tentu untuk memperoleh
perubahan minat siswa terhadap mata pelajaran Fisika dapat dilakukan melalui proses pembelajaran fisika. Agar siswa memiliki minat terhadap mata
pelajaran fisika, maka siswa diberi pengetahuan fisika antara: kejadian- kejadian alam sekitar, perubahan cuaca, macam-macam cabang fisika serta
manfaat ilmu fisika bagi kehidupan manusia. Pengetahuan merupakan apa saja yang diketahui manusia yang dapat
menimbulkan kesan dalam pikiran manusia. Pengetahuan tersebut merupakan hasil penggunaan panca indera. Pengetahuan yang dimiliki seseorang dapat
digunakan untuk menanggapi proses yang ada disekitarnya. Berdasarkan teori yang ada, pengetahuan diharapkan dapat membentuk terjadinya perubahan
tingkah laku yang positif. Perubahan misalnya pengetahuan yang merupakan ranah kognitif, perubahan minat yang merupakan ranah efektif dan
keterampilan proses sebagai ranah psikomotor. Oleh sebab itu, metode pembelajaran yang dapat menciptakan agar
siswa dapat aktif satu sama lain, sehingga dapat memahami kebutuhannya adalah model pembelajaran learning cycle. Model pembelajan ini, merupakan
alternatif pembelajaran yang dapat memberikan suasan baru dalam kegiatan belajar mengajar. Proses pengajaran ini dirancang dengan siswa sebagai pusat
yang mana siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan panca inderanya semaksimal mungkin dalam berinteraksi dengan lingkungan melalui kegiatan-
kegiatan seperti praktikum, menganalisis artikel, mendiskusikan fenomena alam, mengamati fenomena alam atau perilaku sosial, dan lain-lain.
Dari kegiatan ini diharapkan timbul ketidakseimbangan dalam struktur mentalnya yang ditandai dengan munculnya pertanyaan-pertanyaan yang
mengarah pada berkembangnya daya nalar tingkat tinggi yang diawali dengan kata-kata seperti mengapa dan bagaimana. Model pembelajaran learning cycle
diharapkan dapat mengembangkan dan memperbaiki pengetahuan yang telah dimiliki siswa, dan dapat mengarahkan siswa untuk berperan aktif dalam
proses belajar dengan mencari tahu keadaan sebenarnya serta dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa.
Walaupun model learning cycle berperan cukup penting dalam proses belajar, tetapi bukan berarti model learning cycle adalah penentu satu-satunya
keberhasilan belajar siswa. Masih banyak lagi faktor lain yang menentukan keberhasilan proses belajar siswa, diantaranya adalah faktor kondisi siswa
tersebut pada saat proses pembelajaran berlangsung. Akan tetapi tidak menjadi subjek penelitian penilis dalam tulisan ini.
C. Perumusan Hipotesis