Uji Hipotesis Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Tabel 4. 5 Uji Homogenitas N-gain Kelas Eksperimen dan Kontrol Varian Terbesar Varian Terkecil F hit F tab Kesimpulan Data N-gain 0,0240 0,0226 1,06 1,88 Data berdistribusi homogen Dari tabel uji homogenitas di atas, didapat F hitung = 1,06, sedangkan didapat F tabel sebesar 1,88 pada taraf nyata 0,05 dan n = 29. Dari data di atas didapatkan bahwa F hit F tab , sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua populasi data tersebut mempunyai varian sama atau homogen, sedangkan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Setelah mengetahui hasil pengujian prasyarat analisis data, selanjutnya analisis diarahkan pada upaya mengukur ada tidaknya pengaruh penggunaan model learning cycle terhadap hasil belajar siswa, dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan hasil belajar kelompok yang diajar dengan model learning cycle dan kelompok yang diajarkan dengan metode demonstrasi. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut: H : B A X X    : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata- rata skor postest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Ha :    B A X X :Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor postestt kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t, adapun kriterianya sebagai berikut: Jika t hitung t tabel , maka H a diteima dan H o ditolak Jika t hitung t tabel , maka H a ditolak dan H o diterima Dari hasil perhitungan didapat hasil mean sebesar 64,83 untuk kelompok eksperimen dan 43,89 untuk kelompok kontrol. Hasil belajar fisika yang didapat pada kelompok yang diajarkan dengan model learning cycle pada penelitian ini jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok yang diajarkan dengan metode demonstrasi, hal ini diperkuat dengan data yang telah dianalisis dengan uji t, didapat t hitung sebesar 11,34 dan t tabel sebesar 2,00 pada taraf 0,05 dan dk = 56 data ini menunjukkan bahwa t h t t Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4. 6 Uji Hipotesis Skor Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol Nilai DK t hitung t hitung Kesimpulan Data Posttest 56 11,34 2,00 H a diterimaH o ditolak Dari perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 11,34 dan t tabel sebesar 2,00 pada taraf 0,05 dan dk = 56 data ini menunjukkan bahwa t h t t sehingga H a diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan dalam penerapan model learning cycle terhadap hasil belajar fisika dibandingkan yang diajarkan dengan metode demonstrasi. Sehingga model pembelajaran learning cycle memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 6.

C. Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pretest diketahui nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 42,59 dan kelompok kontrol sebesar 37,76 sedangkan berdasarkan hasil posttest diketahui nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 64,83 dan kelompok kontrol sebesar 43,89. Sehingga pada kelompok kontrol mengalami peningkatan sebesar peningkatan angka sebesar 6,13, namun masih jauh dari peningkatan nilai yang diperoleh kelas eksperimen yaitu sebesar 22,23. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang diajarkan dengan model learning cycle memiliki kenaikan nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang belajar dengan metode demonstrasi. Kedua kelompok tersebut distribusi normal, baik pada hasil uji pretest maupun posttest. Berdasarkan hasil uji homogenitas baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol bersifat homogen. Sedangkan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4. Nilai  yang dipilih adalah 5, maka harga t tab dengan dk 56 dari daftar t tab didapat 2,00 sehingga kriteria pengujian adalah terima H o jika t hit sama dengan 2,00 dan tolak H o jika t hit mempunyai harga lebih besar dari t tab = 2,00. karena hasil perhitungan data menunjukkan bahwa nilai t hit sebesar 11,34 yang berada di luar daerah penerimaan H a maka H o ditolak. Hasil pengujian di atas menunjukkan bahwa model pembelajaran learning cycle memberikan pengeruh terhadap hasil belajar fisika pada konsep massa jenis.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Learning Cycle merupakan pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar pratik eksperimen. Dalam model pembalajaran learning cycle, siswa melakukan percobaan yang nantinya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam proses belajar mengajar.awalnya guru hanya memberikan sebuah konsep permasalahan yang nantinya akan ditemukan oleh siswa melalui model pembelajaran tersebut, dengan melakukan percobaan dan diskusi siswa dapat menerima pengetahuanmateri baru karena siswa tersebut