S X
Xi Zi
n Z
yang Z
Z banyaknyaZ
Zi S
t n
,... ,
2 1
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini sangat
penting sebab teknik analisis yang akan dipakai selanjutnya akan ditentukan oleh normal atau tidaknya distribusi populasi dimana
sampel peneliti itu berasal. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors dengan langkah-langkah
sebgai berikut: a. Hipotesis
Ho: Data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal Hi: Data sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal
b. Urutkan data sampel dari yang kecil ke yang besar. c. Hitung nilai Zi dari masing-masing data, dengan rumus:
Dimana: Xi
: data X
: rata-rata tunggal S
: simpangan baku d. Dengan mengacu pada tabel distribusi normal baku, tentukan besar
peluang untuk masing-masing nilai Z, berdasarkan tabel Z di tulis FZ
Zi yang mempunyai rumus FZi = 0.5 Z e. Hitung proporsi Z1, Z2,... Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi,
jika proporsi dinyatakan oleh SZi, maka
f. Hitung selisih absolut FZ – SZ, pada masing-masing data g. Ambil harga L
hitung
yang paling besar kemudian dibandingkan dengan nilai L
tabel
dari tabel liliefors h. Apabila nilai L
hitung
L
tabel
diterima, yang berarti data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal, dan apabila nilai
1
2 2
2 2
2 2
1
n n
X X
n S
mana di
S S
F
hitung
L
hitung
L
tabe
l ditolak, berarti data sampel berasal dari populasi tidak normal.
b. Uji Homogenitas
Setelah melakukan uji normalitas, maka dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas berfungsi untuk mengetahui apakah
kedua kelompok populasi itu homogen atau heterogen. Uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
distribusi F. Varians dari populasi homogen apabila, F- hitung lebih kecil dari F- tabel. Apakah F-hitung lebih besar dari F-tabel, maka
varians dari populasi itu adalah heterogen.
Keterangan: S
1 2
2 2
: varians terbesar S
2 2
: varians terkecil.
2. Uji Hipotesis