Berdasarkan grafik batang di atas, maka dapat diketahui bahwa pada kelompok eksperimen ada sebanyak satu orang siswa 3,45 yang
mendapat nilai terendah pada interval -0,05 – 0,07, sedangkan untuk kelas kontrol pada interval -0.31 – -0.19 ada sebanyak satu orang siswa
3,45. Pada kelompok eksperimen nilai tertinggi pada interval 0,60 – 0,72 ada dua orang siswa 6,90, dan pada kelompok kontrol nilai
tertinggi ada sebanyak dua orang siswa 6,90 pada interval 0,34 – 0,46. Berdasarkan grafik histogram di atas, nilai terbanyak pada kelompok
eksperimen ada 11 orang siswa 37,93 pada interval 0,34 – 0,46, sedangkan untuk kelompok kontrol nilai terbanyak ada 10 orang siswa
34,48 pada interval -0,05 – 0,07 dan 0,08 – 0,20. Lebih jelasnya perbedaan hasil belajar antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel Gain Score di bawah ini.
Tabel 4. 1 Perbedaan Mean Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Pretest
Posttest hasil
Eksperimen
42,59 64,83
22,24
Kontrol
37,76 43,89
6,13 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui selisih atau peningkatan hasil
belajar sebelum pretest dan sesudah posttest diterapkannya metode.
B. Analisis Data
1. Uji Normalitas
a. Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan
Kontrol
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini uji
normalitas menggunakan uji Liliefors. Kriteria pengujian, yaitu: Jika L
o
L
t
, maka data berdistribusi normal Jika L
o
L
t
, maka data tidak berdistribusi normal.
Pada pengujian normalitas pretest kelompok eksperimen didapatkan L
o
= 0,13, dan normalitas posttest kelompok eksperimen didapatkan L
o
sebesar 0,15, sedangkan nilai L
t
yang diperoleh dari tabel standar pada taraf signifikan 5 dan n = 29 adalah sebesar 0,16
maka dapat disimpulkan bahwa kedua data pada kelompok eksperimen yaitu pretest dan posttest adalah berdistribusi normal
Pengujian normalitas yang dilakukan pada kelompok kontrol materi massa jenis didapat L
o
sebesar 0,11 untuk data pretest dan L
o
= 0,13 untuk data posttest, dengan nilai L
t
pada taraf signifikan 5 dan n = 29 adalah sebesar 0,16, maka dapat disimpulkan bahwa kedua data
yaitu pretest dan posttest yang dilakukan pada kelompok kontrol juga berdistribusi normal. Untuk lebih jelas, hasil uji normalitas kelompok
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat seperti pada tabel di bawah, sedangkan untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 3.
Tabel 4. 2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Data Kelompok
L
hitung
L
tabel
Keputusan
Nilai Pretest
Eksperimen 0,13
0,161
Data berdistribusi
normal
Kontrol 0,11
Nilai Posttest
Eksperimen 0,15
Kontrol 0,13
b. Uji Normalitas N-gain Kelompok Esperimen dan Kontrol
Dalam penelitian ini, uji normalitas didapat dengan menggunakan uji Lilifors. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
apakah data berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal bila memenuhi kriteria L
0hitung
L
tabel
dengan taraf signifikansi α = 0,05. Nilai rata-rata N-gain untuk
kelompok eksperimen sebesar 0,38, dengan standar deviasi 0,15 dan
varians 0,15
2
, sedangkan untuk kelompok kontrol nilai rat-rata N- gain sebesar 0,09, dengan standar deviasi 0,15 dan varians 0,15
2
. Untuk lebih jelas, hasil uji normalitas kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dapat dilihat seperti pada tabel di bawah, sedangkan untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2.
Tabel 4. 3 Hasil Perhitungan Uji Normalitas N-gain Hasil Belajar
Kelompok Eksperimen dan Kontrol Kelompok
Sampel Lo
Lt Keputusan
Eksperimen 29
0,10 1,16
Data berdistribusi normal
Kontrol 29
0,09
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Lo sebesar 0,101 untuk kelompok eksperimen dan Lo sebesar 0,09 untuk kelompok kontrol.
Sedangakan dalam tabel statistik nilai L
tabel
pada taraf signifikan α = 0,05
dan n = 29 adalah L
t
sebesar 1,16. sehingga dapat disimpulkan bahwa data kedua kelompok penelitian berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas